Dosen UAD Sukses Bawa Batik Jumputan ke Panggung Internasional
Rifky Dora Wijayati, dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD), telah berhasil meraih kesuksesan dalam memperkenalkan Batik Jumputan Indonesia di Capiz State University, Pilar, Filipina. Melalui program Community Extension yang ia inisiasi, Rifky berhasil menarik perhatian dan membangkitkan semangat komunitas akademik untuk mengangkat warisan budaya Indonesia ke level internasional.
Program tersebut bertajuk Weaving Culture and Community: A Collaborative Journey in Batik Making. Hadir pada program ini sebanyak 32 peserta, yang terdiri dari perwakilan dosen dan mahasiswa dari 9 kampus di bawah Capiz State University. Selain itu, juga terdapat 4 perwakilan tambahan dari kampus utama yang berukuran besar. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada para peserta tentang cara membatik dengan peralatan sederhana yakni karet gelang. Melalui program ini juga sekaligus memperkenalkan dan mengajarkan teknik shibori untuk membuat Batik Jumputan.
Jereline, salah satu peserta, mengungkapkan bahwa antusiasme para peserta sangat terasa sepanjang acara. Menurutnya, pengalamannya pada program ini tidak hanya memperkaya wawasan tentang budaya Indonesia. Baginya, program ini juga memberi kesempatan untuk berkontribusi dan memperkenalkan budaya Indonesia ke komunitas Filipina.
“Ini adalah pengalaman luar biasa yang tidak hanya memperkaya wawasan kami tentang budaya Indonesia, tetapi juga memberi kami kesempatan untuk berkontribusi dalam memperkenalkannya ke komunitas kami di Filipina.” Ujar Jereline.
Rifky menyampaikan bahwa melalui program ini ia dapat memperkenalkan seni Batik Jumputan dengan teknik shibori. Menurutnya kolaborasi tersebut bukan hanya tentang berbagi ilmu. Namun, melalui program tersebut dapat mempererat hubungan budaya dan komunitas. Kolaborasi tersebut, ia berharap dapat berlanjut.
Baca juga: Kolaborasi UAD – Capiz SU: Berbagi Best Practice Pengajaran Literasi-Numerasi
“Saya merasa sangat senang dan bangga dapat berpartisipasi dalam program Community Extension ini, terutama dalam memperkenalkan seni Batik Jumputan dengan teknik shibori di Capiz State University. Kolaborasi ini bukan hanya tentang berbagi ilmu, tetapi juga tentang mempererat hubungan budaya dan komunitas. Antusiasme para peserta sangat menginspirasi, dan saya berharap ini menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan yang akan memperkenalkan warisan budaya Indonesia ke seluruh dunia nantinya,” ungkap Rifky.
Sebagai tindak lanjut, para peserta akan kembali ke kampus masing-masing untuk menyelenggarakan pelatihan Batik Jumputan di komunitasnya. Hal itu dengan dukungan penuh dari Extension Chairs. Program ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan pendidikan dan budaya antara Indonesia dan Filipina. Selain itu juga upaya meningkatkan pemahaman dan apresiasi antar kedua negara.
(in/ed: ql humas FKIP UAD)