GUEST LECTURE 2017 PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNDANG PAKAR PEMBELAJARAN MATEMATIKA DARI AUSTRALIA
Yogyakarta. Bertempat di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan, Program Studi Pendidikan Matematika Menyelenggarakan Kuliah Umum dengan mengundang dosen tamu dari Western Sydney Australia, Prof. Alan White. Kegiatan yang diselenggarakan pada hari Rabu, 5 April 2017 ini dibuka oleh Dekan FKIP UAD, Dr. Trikinasih Handayani, M.Si. Dalam sambutannya, Trikinasih menyampaikan bahwa diharapkan mahasiswa dapat membangun otak matematika. “Mahasiswa sebagai calon guru matematika perlu membangun otak matematika dan menyiapkan siswa berfikir di abad 21”, tegas Trikinasih.
Peserta kegiatan adalah seluruh mahasiswa semester 6 pendidikan matematika FKIP UAD, Guru Matematika SMP/SMA/SMK Muhammadiyah Se-DIY, serta dosen matematika baik dari Prodi Pendidikan Matematika S1, S2 maupun Program Studi PGSD. Bertindak sebagai Ketua Panitia, Faris Setiawan, M.Pd, menegaskan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk rintisan kegiatan International Conference of Mathematic Education yang akan diselenggarakan oktober 2017 dan akan Prof Allan L. White menjadi salah satu pembicaranya.
Selaku Kaprodi Pendidikan Matematika, Abdul Tarom, M.Si menyampaikan bahwa penting Pendidikan Matematika FKIP UAD untuk menyelenggarakan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dalam membentuk generasi penerus bangsa yang akan berkontribusi dalam pengembangan Pendidikan matematika di Indonesia. “Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan melatih dan menjadikan mahasisa sebagai penerus bangsa untuk mengembangkan Pendidikan khususnya matematika di Indonesia”, jelas Abdul.
Peserta sangat antusias dengan kegiatan yang disampaikan full dengan Bahasa inggris ini. Dalam Kuliahnya, Alan menyampaikan study tentang otak yaitu brainplasticity atau neuroplasticity yang mengacu pada kemampuan otak untuk berubah atau berkembang. “ketika siswa belajar matematika, aktifitas otak didistribusikan pada dua bagian visual pathways yaitu bagaian ventral dan dorsal. Proses belajar dimulai ketika neuron atau syaraf aktif oleh cairan kimia dan membentuk jaringan yang berkerjasama. Semakin sering seseorang menggunakan jaringan ini maka semakin berkembang pula jaringan tersebut sehingga pemahaman suatu konsep dapat diterima dengan optimal”, terang Allan. (H3)