PRODI PGSD UAD ADAKAN PAMERAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA (SBK) BERTEMA “OPENI”
“Openi”. Kata itu-lah yang diangkat menjadi tema dalam pameran Seni Budaya dan Prakarya (SBK) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Prodi PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Senin (9/1/2017). Berdasarkan penuturan Endah Sulistyowati, ketua pameran SBK Kloter ke-1 (9-11/1/2017), alasan digelar pameran SBK adalah dalam rangka memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) mahasiswa semester 7 yang melaksanakan mata kuliah SBK. Dan akan digelar pameran SBK yang ke-2 pada tanggal 18 hingga 20 Januari 2017 mendatang.
Ika Maryani Sudiro, M.Pd., selaku Sekretaris Prodi (Sekprodi) PGSD mewakili Ketua Prodi PGSD yang berhalangan hadir, dalam sambutannya mengapresiasi kepada mahasiswa semester 7 yang melaksanakan mata kuliah SBK sehingga dapat mengolah bahan tidak pakai menjadi sesuatu yang berguna, bahkan dapat dipamerkan. Senada dengan penuturan Probosiwi, M.Sn., selaku dosen mata kuliah SBK (kelas A), “”Openi” itu kata dalam bahasa Jawa yang artinya merawat atau “rumat”. Awalnya saya meminta kepada mereka untuk membuat karya instalasi menggunakan barang bekas agar tidak mengeluarkan banyak biaya dalam proses kreatifnya, di mana karya instalasi merupakan salah satu cabang seni rupa yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Dan kata kunci utama dalam instalasi adalah “menyusun”, sehingga mereka dituntut untuk merangkai barang bekas pakai menjadi karya baru (3D) yang lebih menarik. Harapannya pameran seni rupa berbasis instalasi ini dapat menjadi angin segar bagi situasi berkesenian di lingkungan kampus V UAD terutama prodi PGSD,” ungkapnya.
“Ya, harapannya jelas, mahasiswa bisa mendapatkan pengalaman dalam membuat sebuah karya seni instalasi. Sebelum menciptakan sebuah karya mahasiswa harus memantapkan konsep-konsep dari calon karya yang akan dibuat, dengan tujuan mahasiswa harus punya idealisme sendiri dalam berkarya. Acara pameran ini membungkus sebuah harapan besar dari saya, Fery Setyaningrum, M.Pd., agar mahasiswa SBK dapat merasakan uforia cara membuat pameran yang baik dan dapat memaknai setiap karya yang ditampilkan dengan rasa estetik yang tinggi. Sehingga semangat dalam berkarya akan terus menyala dalam hati dan diri mahasiswa. ‘Yang muda yang berkarya’,” imbuh dosen mata kuliah SBK (kelas B). (H5)