Seminar FKIP UAD – BKD Jateng: Sinergi Membangun SDM Guru
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Seminar Bersama Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jawa Tengah, Selasa(3/9). Seminar dengan tema “Sinergi Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah dalam Pembangunan SDM Guru” tersebut bertempat di Amphitarium Kampus 4 UAD. FKIP menghadirkan Kepala BKD Jawa Tengah, Rahmah Nur Hayati, M.Kes. sebagai narasumber dalam seminar tersebut.
Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. selaku Ketua Senat UAD dan Ketua Program Studi S-3 Pendidikan UAD, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi dengan stakeholder pada perkembangan pendidikan di Indonesia. Dwi merespon data Badan Pusat Statistik terkait penurunan jumlah penduduk di kelompok menengah. Baginya, penduduk kelompok menengah berperan penting dalam menopang suatu negara.
Dengan adanya penurunan jumlah penduduk tersebut, lanjutnya, membentuk hambatan menuju Indonesia Emas. Sehingga, penting baginya peran pendidik untuk menjadi penopang dan penguatan pada kelompok ekonomi menengah tersebut. Melalui seminar ini, Dwi mengungkapkan pentingnya sinergi bersama untuk menguatkan dan mencari strategi dalam pendidikan. Sehingga, lanjutnya, pendidikan Indonesia dapat menghasilkan lulusan yang produktif.
“Kami sangat concern bagaimana pentingnya kita melihat pengelolaan pendidikan kita sehingga dapat berkontribusi pada daya saing bangsa. Melalui acara ini, semoga kita bisa menemukan langkah bersama membangun pendidikan yang lebih baik,” ungkap Dwi mengakhiri sambutannya.
Sinergi Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah dalam Pembangunan SDM Guru
Dalam sesinya, Rahmah menegaskan bahwa setiap individu, baik yang bekerja di pemerintahan, sektor swasta, maupun dalam kelompok masyarakat, memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi di Indonesia. Tanggung jawab tersebut dapat terwujud dengan sikap profesional dalam bekerja.
Profesional, baginya, merupakan individu yang ahli dan mampu di bidangnya. Dalam materinya, terdapat 4 indeks dimensi profesional, yaitu: (1). Kualifikasi; (2). Kinerja; (3). Kompetensi; (4). Disiplin. Bagi Rahmah, profesional adalah sebuah keharusan, dengan empat dimensi kompetensi yang menjadi kebutuhan.
Dimensi kompetensi seorang profesional berupa:
- Kompetensi teknis, terukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan, dan pengalaman bekerja.
- Kompetensi manajerial, terukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural, dan pengalaman kepemimpinan.
- Kompetensi sosial kultural, terukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.
“Jangan bekerja hanya dengan mengalir saja, tetapi harus ada hasilnya. Apapun yang kita lakukan harus berdampak,” tegas Rahmah dalam paparannya.
Rahmah juga mengungkapkan sinergi perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam pengembangan guru terbangun melalui jalur pemberian tugas belajar dan izin belajar. Kolaborasi tersebut, menurutnya, penting dalam meningkatkan kualitas guru untuk pembangunan pendidikan berkelanjutan.
Dalam kolaborasi tersebut, dalam materinya, perguruan tinggi berkontribusi dalam menyediakan metode pengajaran dan penelitian yang inovatif. Sementara pemerintah daerah memastikan keselarasan dengan kebutuhan dan sumber daya masyarakat. Selain itu, melalui upaya bersama, program pelatihan guru yang ketat dapat berkembang menggabungkan praktik pedagogi modern. Sehingga sinergi tersebut dapat menumbuhkan lingkungan pendidikan yang dinamis. Selain itu, juga mempersiapkan guru untuk menghadapi tantangan yang terus berkembang dan menciptakan tenaga kerja yang terampil.
Hadir pada kesempatan ini Wakil Dekan I dan II FKIP UAD, dosen, dan mahasiswa FKIP UAD. Selain itu, alumni UAD serta guru se-Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah turut hadir pada seminar ini.
(ql)