Diyah Puspitarini, M.Pd., Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), melaksanakan promosi doktornya di Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY),Kamis(21/3). Dalam promosi doktornya, Ia mempresentasikan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Manajemen Pendidikan Toleransi untuk Membangun Akhlak Mulia di Sekolah Menengah Pertama, Daerah Istimewa Yogyakarta”.

Disertasi tersebut mencerminkan upayanya untuk menyumbangkan kontribusi dalam mengembangkan budaya toleransi di sekolah. Dalam pemaparannya, Ia menegaskan bahwa pendidikan toleransi tidak hanya menjadi pelajaran tersendiri, tetapi seharusnya menjadi bagian dari seluruh mata pelajaran. Guru, menurutnya, harus mampu menyampaikan nilai-nilai toleransi melalui sikap, pemahaman, dan interaksi dengan siswa.

Salah satu hal penting yang Ia tekankan adalah bahwa budaya sekolah yang baik tidak bisa hanya dari satu pihak saja. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk sekolah, keluarga, juga masyarakat, sangatlah penting. Secara bersama-sama dalam ekosistem yang sesuai, akan terbentuk akhlak mulia yang otentik.

Dalam ringkasannya, Diyah Puspitarini mempersembahkan hasil risetnya untuk dunia pendidikan yang ramah, aman, dan damai bagi anak-anak Indonesia yang lebih baik. Hal ini untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan anak-anak Indonesia.

Acara promosi doktoral tersebut juga hadir segenap pimpinan Universitas Ahmad Dahlan (UAD), pimpinan pusat Muhammadiyah, serta pimpinan pusat Aisyiyah. Dalam sambutannya, Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si., pimpinan umum pusat Muhammadiyah, menyoroti bahwa masalah pendidikan tidak terbatas hanya pada tiga hal, seperti kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi. Lebih dari itu, sehingga butuh banyak perhatian dan kepedulian dari semua pihak untuk menangani masalah-masalah tersebut.

Baca juga Pendampingan Efektif PGSD UAD Kiat Tembus Hibah DRTPM

(dp/ed:ql)