Kolaborasi Lintas Sektor Pada Pencermatan Kurikulum MPBI
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Workshop Pencermatan Kurikulum pada Selasa (10/06). Tim penyusun kurikulum MPBI mengundang para pemangku kepentingan eksternal untuk terlibat dalam kegiatan ini. Mereka terdiri dari alumni, guru berbagai jenjang, praktisi pendidikan, perwakilan MGMP DIY, APSPBI, dan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
Secara khusus, penyelenggaraan workshop ini untuk menampung masukan yang beragam dari berbagai pihak yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan. Selain itu tim kurikulum juga mempresentasikan rancangan awal kurikulum agar peserta dapat memberikan tanggapan secara langsung.
Pada sesi sambutan, Dr. Ikmi Nur Oktavianti, M.A., selaku Kaprodi MPBI, menyoroti perlunya menyiapkan lulusan yang tangguh menghadapi dinamika dunia kerja. Ia mendorong program studi untuk merancang pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan profesional dan sosial.
Kami ingin memastikan bahwa lulusan MPBI memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja, ujar Ikmi.
Sementara itu, para peserta aktif memberikan masukan konstruktif sepanjang sesi diskusi berlangsung. Salah satu alumni, Nita Listiyaningtyas, M.Pd.,Gr., menekankan pentingnya membekali guru dengan strategi pengajaran digital. Menurutnya, langkah ini penting untuk menjawab tantangan kecerdasan buatan dan pembelajaran daring.
Saat ini guru perlu dibekali strategi mengajar berbasis digital, terutama untuk menghadapi tantangan era AI dan pembelajaran daring, ungkap Nita.

Peserta Workshop Pencermatan Kurikulum MPBI sedang berdiskusi
Di sisi lain, Perwakilan dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY (Balai Pendidikan Menengah Kota Yogyakarta) Reni Herawati, M.Pd., B.I. menyambut baik keterlibatan lintas sektor dalam pengembangan kurikulum ini.
Kolaborasi semacam ini menunjukkan komitmen UAD terhadap mutu pendidikan dan kesiapan menghadapi perubahan zaman, ujar Reni.
Melalui forum ini, MPBI UAD berharap dapat menyelaraskan kurikulum akademik dengan kebutuhan profesional di lapangan, sekaligus membangun jejaring yang kuat antara kampus dan dunia pendidikan. Sebagai tindak lanjut, tim menyusun poin-poin rekomendasi berdasarkan hasil diskusi, presentasi, dan masukan dari seluruh peserta. Selanjutnya, Workshop ditutup dengan penyusunan rekomendasi yang akan menjadi dasar revisi kurikulum mendatang.
(wijayati/ed: ink)