Kuasai Koding dan AI, Calon Guru FKIP Siap Hadapi Digitalisasi
Koding dan kecerdasan artifisial (AI) kini menjadi keterampilan penting yang harus dimiliki oleh calon guru di era digital. Menyadari hal itu, Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan lokakarya bertema “Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial”.
Lokakarya tersebut berlangsung pada Sabtu (03/05/2025), di Auditorium Kampus 1 UAD dengan peserta mahasiswa PPG Gelombang 2 tahun 2024. Acara ini merupakan upaya pembekalan mahasiswa dengan kompetensi digital yang relevan dan aplikatif.
Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Manusia FKIP UAD, Dr. Ani Susanti, M.Pd.B.I., pada sambutan menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Menurutnya, perkembangan teknologi mengharuskan kita untuk terus belajar dan memanfaatkan alat-alat seperti kecerdasan artifisial (AI) dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran saat ini menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru, termasuk pemanfaatan tool Kecerdasan Artifisial (AI), ujar Ani.
Ani juga menyoroti peran guru di masa depan yang tidak hanya sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai jembatan yang mendukung siswa dalam memanfaatkan AI untuk belajar.
Lebih lanjut, Ani menyampaikan bahwa lokakarya ini bertujuan membekali mahasiswa dengan keterampilan menggunakan dan bahkan membuat materi bahan ajar berbasis AI. Selain itu Ani juga menambahkan bahwa bekal ilmu ini akan melengkapi modul-modul yang telah ada dalam Learning Management System (LMS).
Kita ingin lulusan PPG FKIP UAD tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pengembang materi ajar yang inovatif, tegas Ani.
Senada dengan hal tersebut, Dr. Murinto, M.Kom., dalam sesinya memaparkan latar belakang pentingnya pembelajaran koding dan AI selaras dengan Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan industrialisasi.
Pembekalan literasi digital kepada calon guru ini adalah langkah strategis untuk mempersiapkan SDM unggul yang adaptif terhadap tantangan global, jelas Murinto.

Narasumber Pembelajaran Koding dan Kecerdasan AI
Murinto menekankan bahwa penguasaan koding dan AI akan membuat siswa lebih inovatif, kreatif, kritis, dan kolaboratif. Keterampilan ini menjadi sangat penting untuk menghadapi tantangan abad ke-21.
Pada sesi selanjutnya Miftahurrahma Rosyda, M.Eng. menyampaikan materi mengenai Computational Thinking (CT) atau berpikir komputasional. Ia menjelaskan bahwa CT adalah cara berpikir logis dan sistematis dalam menyelesaikan masalah.
CT ini tidak hanya relevan untuk bidang ilmu komputer, tetapi juga dapat digunakan untuk mendukung pemecahan masalah di semua disiplin ilmu, termasuk humaniora, matematika, dan ilmu pengetahuan, ungkap Miftahurrahma.
Lebih lanjut, Miftahurrahma menjelaskan cara menerapkan CT dalam kurikulum dengan menghubungkan antar mata pelajaran. Ia juga mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan di dalam dan di luar kelas melalui pendekatan tematik.
Selain itu ia juga memberikan penjelasan mengenai logika pemrograman untuk semua jenjang pendidikan, termasuk pemahaman logika algoritma tanpa harus menggunakan device. Mengenai manfaat penguasaan koding dan CT bagi pendidik, Miftahurrahma merinci beberapa poin penting.
Pertama, keterampilan ini dapat diterapkan di semua jenjang pendidikan. Kedua, dapat diterapkan di semua mata pelajaran. Ketiga, dapat meningkatkan keterlibatan siswa melalui aktivitas fisik dan kolaboratif. Dan yang tidak kalah penting, menjadikan coding terasa mudah dan menyenangkan bagi siswa maupun guru, pungkas Miftahurrahma.
Lokakarya ini menunjukkan komitmen PPG FKIP UAD untuk mencetak guru masa depan yang cakap mengajar, melek teknologi, dan inovatif. Dengan kemampuan itu, mereka siap membimbing siswa menghadapi era digital dan membentuk generasi pembelajar abad ke-21.
(harimawanto/ed: ink)