Jalan Karier Alumni PBI UAD: Dari Bahasa ke Bisnis
Pada Sabtu (26/04) ruang Serbaguna Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan dipenuhi antusiasme saat dua alumni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI UAD) hadir dalam Career Talk Show. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Syawalan dan Pelantikan KAMADA PBI FKIP UAD yang berlangsung pada hari yang sama.
Dengan durasi singkat namun penuh makna, talk show ini mempertemukan mahasiswa, dosen, dan alumni dalam satu ruang untuk mendengar kisah yang inspiratif. Kisah tersebut berasal dari Faisal Abidin, S.Pd. PBI 08 dan Miftah Royani, S.Pd., M.A., PBI 09, dua sosok alumni yang kini meniti karier sukses di jalur yang berbeda.
Kisah dari Dunia Bahasa dan Teknologi
Faisal Abidin memulai karier di PT Nusantara Sakti sebelum terjun ke dunia penerjemahan profesional. Ia pernah menjadi Translation Project Manager di STAR Software Indonesia dan Language Lead untuk Google Indonesia, lalu kini menjabat sebagai Indonesian Language Specialist di RWS Group.
Faisal menegaskan bahwa kecintaannya pada bahasa dan pengalaman kuliah di bidang translation menjadi fondasi kuat dalam memilih jalur karier.
Memang kita kuliahnya di Pendidikan Bahasa Inggris yang diarahkan sebagai pendidik, tapi pada akhirnya kita harus bertanya pada diri sendiri: ‘Apa yang benar-benar ingin saya lakukan?’ Jika jiwa kita tidak di mengajar, tidak apa-apa kok memilih pekerjaan yang tidak linier, ungkap Faisal.

Faisal Abidin,S.Pd., alumni PBI 2008
Dari Debat Kampus ke Dunia Wirausaha
Berbeda jalur, namun tak kalah inspiratif, Miftah justru menemukan passion-nya di dunia wirausaha. Sebelum menjadi wirausahawan, Miftah adalah instruktur bahasa Inggris dan dosen luar biasa.
Miftah kini dikenal sebagai founder dari dua brand usaha, yakni Mandaka Home Living dan Cintamart. Dalam pemaparannya, Miftah menyebut bahwa mata kuliah Practicum Journalism menjadi salah satu momen penting dalam membentuk mental dan keberaniannya.
Waktu itu kami diminta mewawancarai wartawan senior langsung di kantornya. Itu benar-benar butuh mental kuat. Ditambah lagi, saya juga aktif di forum debat, dan itu sangat membantu membentuk pola pikir kritis saya, ujar Miftah.

Miftah Royani, S.Pd., M.A., alumni PBI 2009
Baca Juga : Jalan Karier Alumni PBI UAD: Dari Bahasa ke Bisnis
Menurutnya, sikap berani dan berpikir tajam yang terbentuk sejak kuliah kini menjadi aset penting dalam membangun dan menjalankan bisnis. Miftah berpesan, “Kalau bekerja, harus seratus persen.” Sebuah pernyataan kuat sebagai pengingat untuk selalu total dalam menjalani peran kita.
Eryke Sukma Widiarna, mahasiswa PBI 21, moderator agenda ini menarik satu benang merah. Ia menyampaikan bahwa perjalanan karier tak harus selalu lurus atau sesuai ekspektasi awal.
Tidak apa-apa kok kalau saat lulus belum langsung bekerja di tempat yang diinginkan, atau mendapat gaji yang sesuai harapan, kehidupan akan membawa kita ke tempat yang memang sudah ditakdirkan untuk kita, ujar Eryke.
Acara ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan tak selalu datang dari jalur yang lurus, namun dari keberanian untuk menentukan pilihan dan konsisten dalam mengejar impian.
(widiarna/ed: ink)