Artificial Intellifence dalam Pendidikan - Sebuah Bunga Rampai978-623-174-659-7
K-Media
Februari 2025
Buku Pendidikan403“Technology is nothing. What’s important is that you have a faith in people,
that they’re basically good and smart, and if you...
Sudaryanto, dkk
“Technology is nothing. What’s important is that you have a faith in people,
that they’re basically good and smart, and if you give them tools,
they’ll do wonderful things with them.”
─Steve Jobs, Pendiri Apple Inc. dari Amerika Serikat (1955—2011)
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan artifisial (juga disebut kecerdasan buatan, atau akal imitasi) menjadi topik primadona dalam kurun waktu 1 dekade terakhir. Awalnya AI digunakan dalam bidang tertentu, seperti pengenalan suara, ilmu komputer, dan pemrosesan bahasa alami. Kini, AI digunakan dalam multibidang, termasuk bidang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Terkait itu, muncullah sejumlah pertanyaan kritis: apakah AI dapat menggantikan peran guru/dosen di kelas? Apakah AI menghadirkan kemajuan bagi kualitas pendidikan atau malah sebaliknya? Sejauhmana AI dapat berperan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah atau di kampus? dst.
Terhadap pertanyaan-pertanyaan itu, kita teringat kembali kata-kata Steve Jobs di atas. Bagi Jobs, teknologi (termasuk AI) bukanlah apa-apa. Hal yang penting adalah Anda (guru, dosen, orang tua, dll.) memiliki keyakinan terhadap orang lain (siswa, mahasiswa, anak-anak, dll.), di mana mereka pada dasarnya baik dan pintar, dan jika Anda memberikan mereka peralatan (AI), mereka akan melakukan hal yang menakjubkan dengan alat-alat itu. Dengan istilah lain, teknologi atau AI sekadar alat (tools) dalam kehidupan. Lebih dari itu, teknologi atau AI dapat berfungsi menciptakan kemajuan, atau justru sebaliknya, kemunduran. Dengan begitu, sebagai pengguna teknologi atau AI, kita dapat memiliki rambu-rambu terkait penggunaan teknologi atau AI tadi.
Hal-hal di atas kemudian diejawantahkan dalam tulisan-tulisan di buku ini. Pertama, ihwal etika dalam pemanfaatan AI. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi VI menyebut, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Melalui etika (bisa jadi etika teknologi), kita dapat mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk dari AI. Kemudian melalui etika juga, kita dapat menghayati apa yang menjadi hak dan kewajiban moral atas penggunaan AI. Terkait itu, tulisan karya Hardi Santosa, Ani Susanti & Uni Tsulasi Putri, Djoko Sutrisno, Triwati Rahayu & Suryadi, Sucipto & Unik Rasyidah, dan Soviyah menarik dibaca dalam konteks terkait.
Kedua, ihwal AI untuk optimasi pendidikan multijenjang. Hadirnya AI dalam dunia pendidikan memunculkan pro-kontra atau silang pendapat. Ada pihak yang setuju/pro akan hadirnya AI. Ada pula pihak yang tidak setuju/kontra akan hadirnya AI. Situasi pro-kontra itu sesuatu yang wajar dan alami, mengingat hadirnya teknologi, termasuk AI, dalam kehidupan bagaikan dua sisi koin. Terkait itu, anggitan karya Avanti Vera Risti Pramudyani, Muhammad Zuhaery, dkk., Hendro Widodo & Muhammad Jailani, Purwati Zisca Diana, dkk., Enung Hasanah, Harina Fitriyani, dkk., Agus Supriyanto, Yosi Wulandari, Yudhiakto Pramudya, dkk., Rahmi Munfagati, Ika Maryani, dkk., Ikmi Nur Oktavianti, dkk., Trisna Sukmayadi, Vera Yuli Erviana & Amelia Rullytianingrum, Wahyu Nanda Eka Saputra, Muhammad Ridha Basri, dan Rendra Ananta Prima Hardiyanta & Ariessa Suryo menarik dibaca dalam perspektif terkait.
Ketiga, ihwal optimalisasi mutu pendidikan berbasis AI. Menyambung butir dua, hadirnya AI dapat diarahkan untuk optimalisasi/peningkatan mutu pendidikan. Salah satu keterampilan abad 21 atau 21st Century Skills versi Trilling & Fadel (2009) adalah keterampilan komputasi dan literasi TIK. Kelak, hadirnya AI dapat meningkatkan keterampilan komputasi dan literasi TIK para siswa-guru dan mahasiswa-dosen. Terkait itu, karangan karya Andriyani & Mochammad Hamsyi, Dian Hidayati & Sahrul Akbar, Hanum Hanifa Sukma & Bianca Ayu Prastika, Rully Charitas Indra Prahmana & Agus Darwanto, dan Syariful Fahmi, dkk. menarik dibaca dalam sudut pandang terkait.
Terbitnya buku Artificial Intelligence dalam Pendidikan: Sebuah Bunga Rampai ini kelak memberikan inspirasi ide-ide inovasi dan kreatif bagi guru/dosen, siswa/mahasiswa, dan orang tua/masyarakat. Bagi guru, ide inovasi AI dapat dialihwujudkan ke dalam penelitian tindakan kelas (PTK). Bagi dosen, ide inovasi AI dapat diterjemahkan ke dalam Tridarma Perguruan Tinggi meliputi darma pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Bagi orang tua/masyarakat, ide inovasi AI dapat membantu tumbuh kembang anak-anak, baik secara jasmani maupun rohani. Semoga buku ini menginspirasi para guru/dosen, siswa/mahasiswa, orang tua/masyarakat di Tanah Air. Selamat membaca. Tabik!
Unduh Buku