Workshop Rencana Pembelajaran Semester Genap
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan melaksanakan kegiatan Workshop Rencana Pembelajaran Semester Genap, Sabtu (24/2). Hadir pada workshop yang bertempat di Grand Rohan Yogyakarta ini adalah seluruh dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Kegiatan workshop berlangsung selama 10 hari sebelum pelaksanaan perkuliahan semester genap. Penyusunan RPS dibagi sesuai rumpun pembelajaran yaitu pengajaran, linguistik, sastra, dan keterampilan. Pembagian ini untuk memudahkan koordinasi antar dosen dalam menyusun kurikulum yang komprehensif dan terintegrasi. Harapannya, melalui kegiatan ini, akan terbentuk koordinasi yang baik dan kerjasama yang erat antar rumpun pembelajaran.
Dalam acara workshop rencana pembelajaran semester genap tersebut, Roni Sulistyono, M.Pd., Ketua Program Studi PBSI mengharapkan semua dosen dapat menyelesaikan semua RPS. Selain itu Roni juga megingatkan bahwa input rencana pembelajaran sampai kepada evaluasi yang sesuai dengan capaian pembelajaran. Hal ini penting agar RPS yang tersusun dapat terimplementasikan secara efektif dalam proses perkuliahan. Selain itu, juga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan terkini dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Selama workshop, Yosi Wulandari, M.Pd, sebagai anggota tim kurikulum, memberikan pendampingan kepada para dosen dalam menyusun RPS. Ia juga mengarahkan para dosen untuk coba melakukan input ke portal yang tersedia. Pendampingan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap RPS yang disusun memenuhi standar yang institusi tetapkan dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa serta perkembangan kurikulum saat ini.
Kegiatan workshop ini juga menjadi ajang bagi para dosen untuk saling bertukar pengalaman dan pengetahuan dalam menyusun RPS yang berkualitas dan relevan dengan tuntutan perkuliahan. Tidak hanya itu, workshop ini juga menjadi momentum bagi para dosen untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang perubahan-perubahan terbaru dalam lingkungan FKIP. Dengan demikian, mereka dapat mengintegrasikan metode-metode pembelajaran yang baru dan teknologi yang relevan dalam penyusunan RPS mereka.
(dw/ed:ql)