• INFO UAD
  • PMB UAD
  • ar
  • en
  • id
FKIP UAD
  • Home
  • Profil
    • Visi, Misi, dan Tujuan
    • Pimpinan Fakultas
    • Program Studi
    • Tenaga Pengajar
  • 3P
    • Publikasi
      • Jurnal
    • Prosiding
    • Rilis Buku
    • Penelitian & Pengabdian
  • Akademik
    • Administrasi Evaluasi OBE
      • Sarjana
        • S-1 PBI
        • S-1 PBSI
        • S-1 BK
        • S-1 PPKN
        • S-1 PMAT
        • S-1 PFIS
        • S-1 PBIO
        • S-1 PGSD
        • S-1 PGPAUD
        • S-1 PVTO
        • S-1 PVTE
      • Magister
        • S-2 PFIS
        • S-2 PGV
        • S-2 PBI
        • S-2 MP
        • S-2 BK
        • S-2 PMAT
      • Doktoral
    • Kalender Mutu FKIP
    • Kalender Akademik
    • Pedoman Akademik
    • Jadwal Kuliah
    • E-Learning
    • Kurikulum
    • Laboratorium FKIP UAD
    • Road Map FKIP
  • Kerjasama
  • Kemahasiswaan
    • Organisasi Mahasiswa
  • Alumni
    • Tracer Alumni
    • Insiprasi Alumni
  • Informasi
    • e-Counseling
    • Pelayanan
      • Peminjaman Ruang
      • Surat Menyurat Online
      • Surat Tugas Dosen
      • Legalisir Online
    • Kirim Berita
    • Pengumuman
    • Unduh
      • Form
      • Surat Keputusan Akademik
  • Admisi & PMB
    • Pendaftaran Mahasiswa Baru
    • Program FastTrack
  • Search
  • Menu Menu

PENGUMUMAN PENDAFTARAN KKN PPM SEMESTER GENAP 2012/2013

01/06/2013/by HUMAS

Mahasiswa baru FKIP menyimak kuliah umum di GOR Amongrogo (Dok. Kabar-FKIP)

Diumumkan kepada seluruh Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan bahwa Kuliah Kerja Nyata   Pembelajaran   Pemberdayaan   Masyarakat   (KKN-PPM)   Semester   Genap   Tahun Akademik 2012/2013 akan diselenggarakan pada Juni  s.d. September 2013.

Adapun pendaftaran peserta Kuliah Kerja Nyata tersebut diatur sebagai berikut.

A.   Ketentuan Pendaftaran Peserta

Peserta KKN UAD adalah mahasiswa dari semua program studi di lingkungan UAD

dan memenuhi ketentuan sebagai berikut.

1. Memenuhi persyaratan berikut: (a) minimal telah duduk di semester 6 dan terdaftar sebagai  mahasiswa  pada  semester  yang  sedang  berjalan,  (b)  minimal  telah  lulus matakuliah sejumlah 100 sks dengan indeks prestasi kumulatif minimal 2,00, (c) telah lulus 2 dari 4 matakuliah paket yang diprogramkan oleh LPSI, dan (d) lulus tes baca Al Qur-an.

2. Diutamakan  program  studi: Biologi, Farmasi, IKM, Ilmu Ekonomi, Manajemen, P.

Biologi, PBI, PBSI,  Sistem  Informasi, T.  Elektro, T.  Industri, T.Informatika, & T. Kimia.

3. Mahasiswa mendaftarkan diri sebagai peserta KKN secara online melalui portal.

4. Mengikuti dan lulus Tahap Pembekalan KKN.

Catatan: Untuk  mengikuti Tahap Pembekalan KKN, mahasiswa yang bersangkutan telah melunasi seluruh biaya KKN.

5. Mahasiswa yang tidak lulus dalam mengikuti Tahap Pembekalan KKN  tidak dapat mengikuti Tahap Pelaksanaan di Lokasi KKN.

6. Mahasiswa yang bersangkutan bersedia mengikuti Tahap Pelaksanaan di Lokasi KKN sesuai dengan unit, kelompok, dan periode KKN yang ditentukan oleh Pusat KKN.

7. Mahasiswi yang mengikuti Tahap Pelaksanaan di Lokasi KKN tidak dalam keadaan hamil.

8. Mahasiswa  yang  dalam  keadaan  sakit  atau  memiliki  penyakit  kambuhan  harus menyerahkan Surat Keterangan Dokter ke LPM.

9. Mahasiswa yang telah termasuk daftar mahasiswa yang diterjunkan ke Lokasi KKN lalu mengundurkan diri tanpa ada pemberitahuan ke LPM akan dikenai sanksi. Paling ringan  sanksi  tersebut  berupa  tidak  diizinkan  menempuh  KKN  pada  satu  periode berikutnya.

B.   Prosedur dan Alur Proses KKN

Adapun prosedur dan alur proses KKN UAD diatur sebagai berikut.

1. Mahasiswa mengisi formulir pendaftaran KKN secara online melalui portal.

2. Mahasiswa melunasi biaya KKN.

3. LPM mengeluarkan Daftar Peserta Pembekalan KKN.

4. Mahasiswa  mengambil  buku  Pedoman  KKN  di  LPM  dengan  menunjukkan  bukti pelunasan biaya KKN.

5. Mahasiswa mengikuti Pembekalan KKN.

6. LPM  mengeluarkan  Daftar  Mahasiswa  yang  Berangkat  ke  Lokasi  KKN  beserta lokasinya.

Catatan:

Keputusan LPM mengenai mahasiswa yang berangkat ke lokasi KKN berdasar atas (a) kelulusan dalam Pembekalan dan (b) bukti pelunasan biaya KKN.

7. Mahasiswa  melaksanakan  survei  di  lokasi  KKN  dan  kemudian  menyusun  program kerja KKN (dengan dikoordinasikan oleh DPL KKN dan/atau Koordinator Lapangan).

8. Mahasiswa  mendiskusikan/mengkoordinasikan  rencana  pelaksanaan  program  kerja bersama-sama dengan DPL (misalnya untuk mengatur program-program yang perlu dikerjakan bersama-sama baik antarunit maupun antarkelompok).

9. Mahasiswa menyerahkan (a) Laporan Akhir s.d. Bab II & Denah Lokasi ke DPL dan

(b) Proposal Kegiatan & Denah Lokasi KKN ke LPM.

10.Mahasiswa diterjunkan ke lokasi KKN untuk melaksanakan program kerja yang telah dirancang, dengan didahului Upacara Penerjunan KKN.

11.Mahasiswa  diserahkan  ke  Pemda  pada  lokasi  KKN  dengan  Upacara  Penyerahan Mahasiswa KKN (bertempat di Kantor Kecamatan atau tempat lain yang ditentukan oleh  Pemda  terkait)  dan       kemudian  pada  hari  berikutnya  langsung  melaksanakan program kerja yang telah dirancang.

12.DPL melaksanakan bimbingan maupun evaluasi dan LPM mengadakan monitoring.

13.Mahasiswa menyusun (a) Laporan Pelaksanaan KKN dan menyerahkannya ke LPM dan/atau  DPL  maupun  pihak-pihak  lain  yang  dipandang  perlu  selambat-lambatnya seminggu setelah penarikan dan (b) Rekapitulasi Laporan Pelaksanaan Kegiatan dan Sumber Dana (rangkap 3,  asli semua) dan menyerahkannya ke LPM sehari setelah penarikan.

14.Mahasiswa ditarik dari lokasi KKN dengan Upacara Penarikan.

15.Mahasiswa   mengikuti   responsi   yang   diselenggarakan   oleh   DPL  masing-masing selambat-lambatnya seminggu setelah penarikan dari lokasi KKN.

16.DPL memasukan nilai KKN ke portal selambat-lambatnya seminggu setelah responsi.

Jika  dalam  batas  waktu  ini  Nilai  KKN  tidak  dimasukkan  oleh  DPL,  LPM  akan memberikan nilai C kepada mahasiswa yang dibimbingnya.

C.    Jadwal Pendaftaran

Pendaftaran peserta KKN dilaksanakan pada tanggal 1 s.d. 15 Juni 2013. Pengumuman ini disampaikan untuk mendapat perhatian dari semua pihak terkait.

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/IMG_6907-edit.jpg 498 1024 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-06-01 09:42:212013-06-01 09:49:30PENGUMUMAN PENDAFTARAN KKN PPM SEMESTER GENAP 2012/2013

Baksong Saus Tempe antarkan Mahasiswa PGSD UAD Lolos PKM 2013 dan didanai Dikti.

28/05/2013/by HUMAS

Baksong Saus TempeBaksong?? Mungkin masih terasa asing dengan istilah tersebut. “Baksong” adalah “Bakso Rasa Singkong” dengan  saus tempenya yang memberikan cita rasa masakan khas Indonesia. Bagi para pembaca belum lengkap rasanya ke Kampus 5 UAD, belum mampir mencicipi “Baksong Saus tempe”. Kaprodi PGSD Dra. Sri Tutur Martaningsih, M. Pd cukup bangga dan memberikan apresiasi terhadap para mahasiswa yang lolos PKM tersebut.  Pada tahun 2013 terdapat dua kelompok dari Prodi PGSD yang lolos PKM di tingkat Nasional.

“Baksong Saus Tempe” mulai launching di Kampus 5 Universitas Ahmad Dahlan (21/05/2013) dengan cita rasa nya yang khas dan mengundang selera membuat “Baksong” ludes hanya  dalam waktu beberapa jam. Karena makanan singkong yang dikemas secara  unik dengan gerobak yang cukup menarik membuat banyak  pembeli baik dari mahasiswa, dosen, maupun karyawan menyerbu stand “Baksong Saus Tempe”.Di bawah bimbingan dosen Amaliyah Ulfah, M. Pd telah berhasil mengantarkan mahasiswa PGSD UAD (Tri Astusi, Anwinanti Dyah, Lilik Prasetyani, Nastiti Wulandari ) lolos PKM dan didanai oleh Ditjen Dikti pada tahun 2013.

PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan salah satu bentuk upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti dalam meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan,teknologi dan atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. (Dholina/Humas).

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/Baksong-Saus-Tempe.jpg 400 533 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-28 12:23:072013-05-29 12:27:13Baksong Saus Tempe antarkan Mahasiswa PGSD UAD Lolos PKM 2013 dan didanai Dikti.

MAHASISWI PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UAD LOLOS SELEKSI OLYMPIADE NASIONAL MIPA (ON MIPA) MEWAKILI DIY ke TINGKAT NASIONAL

27/05/2013/by HUMAS

 onmipaON MIPA merupakan ajang kompetisi bergengsi bagi mahasiswa berprestasi dari setiap perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia. Kompetisi yang dilakukan dengan saringan sangat ketat ini mengujikan pengetahuan dan wawasan keilmuan bidang MIPA (Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia) bagi mahasiswa terbaik seluruh Indonesia. Mahasiswa tersebut telah diseleksi untuk mewakili perguruan tingginya masing-masing.

 Prodi Pendidikan Biologi FKIP UAD pada 29-30 April 2013 yang lalu mengirimkan lima orang mahasiswa terbaiknya atas nama : Agus Haris,Parni Astuti, Leni Aprilia (mahasiswa semester 6), Nur Rahma Hidayat, dan M. Aziz (mahasiswa semester 4), untuk mengikuti seleksi tingkat propinsi di Kopertis wilayah V DIY. Hasil seleksi panitia ON MIPA 2013 menetapkan Parni Astuti mahasiswi Pendidikan Biologi semester 6 sebagai satu-satunya mahasiswa dari perguruan tinggi swasta yang mewakili DIY. Parni Astuti menyisihkan ratusan mahasiswa terbaik lainnya dari DIY dan selanjutnya akan maju  dalam kompetisi di tingkat nasional 29 Mei- 1 Juni 2013 yang akan datang di Yogyakarta.

Keberhasilan merupakan sebuah proses yang bisa jadi tidak singkat dan merupakan wujud ketekunan serta kerja keras. Dengan dukungan kerjasama antar berbagai pihak yang ada di dalam prodi pendidikan Biologi dalam proses-proses pembelajaran dan pembimbingan maka Parni Astuti, berhasil lolos dalam seleksi ON MIPA 2013 kopertis wilayah V.

Dalam persiapan menghadapi event ON MIPA tersebut  prodi pendidikan Biologi mempersiapkan tim pembimbing dari berbagai disiplin ilmu dibawah koordinasi Novi Febrianti, M.Si. Tentunya keberhasilan ini menjadi sesuatu yang membanggakan dan patut disyukuri. Semoga di tingkat nasional selanjutnya Parni Astuti selaku wakil UAD dapat mencapai prestasi lebih baik lagi. Mohon doa dan dukungannya. (Arief Abdillah N & Hendro Kusumo EPM).

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/onmipa.jpg 400 664 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-27 12:18:582013-05-29 12:22:58MAHASISWI PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UAD LOLOS SELEKSI OLYMPIADE NASIONAL MIPA (ON MIPA) MEWAKILI DIY ke TINGKAT NASIONAL

PBI UAD ADAKAN WORKSHOP PUBLIKASI JURNAL INTERNASIONAL

26/05/2013/by HUMAS

Foto PBI UAD Adakan Workshop Penulisan Jurnal InternasionalProgram Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta mengadakan acara Workshop Publikasi Jurnal Internasional dengan menghadirkan pembicara Dr. Dat Bao dari Monash University, Australia, Senin (20/5) di Ruang Sidang Lantai 3 Kampus 2 UAD.

Dalam penyampaiannya, Dr. Dat Bao menjelaskan bahwa penulisan jurnal internasional dimulai dari penguasaan keilmuan atau wacana dari tiap-tiap dosen. Penguasaan keilmuan tersebut, ujar Bao, dapat dilakukan dengan cara berkolaborasi bersama dosen senior dan menjadi asisten dosen pada perkuliahan yang ada. “Di samping itu, dosen atau akademisi pun harus memperbanyak membaca berbagai literatur dari bidangnya masing-masing,” tambah doktor lulusan Leeds University, Inggris itu.

Salah seorang dosen PBI, Hendra Darmawan, S.Pd. mengatakan, materi yang disampaikan oleh Dr. Dat Bao cukup penting dan kontributif bagi para dosen PBI dan mahasiswa S2 PBI UAD. “Salah satu ungkapan beliau yang saya suka ialah ‘menulis itu tidak cukup bermodal kecerdasan, tetapi juga butuh kerja keras atau ketekunan’,” ujarnya. [sdy]

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-PBI-UAD-Adakan-Workshop-Penulisan-Jurnal-Internasional.jpg 400 600 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-26 12:15:242013-05-29 12:18:44PBI UAD ADAKAN WORKSHOP PUBLIKASI JURNAL INTERNASIONAL

MAHASISWA PBSI UAD TERBITKAN BUKU ANTOLOGI FEATURE “KESAHAJAAN ORANG-ORANG KECIL”

25/05/2013/by HUMAS

Foto Mhs PBSI Terbitkan Buku Antologi Feature

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta terbitkan buku antologi feature yang berjudul “Kesahajaan Orang-orang Kecil: Himpunan Feature Mahasiswa PBSI 2011”. Buku tersebut merupakan produk dari perkuliahan Penulisan Feature yang diampu oleh Sudaryanto, M.Pd. pada semester gasal 2012/2013 lalu.

Miftakhul Nur Latifa, mahasiswa PBSI UAD yang merupakan salah seorang tim editor mengatakan, buku ini merupakan kumpulan cerita/kisah berbentuk feature yang inspiratif dan kelak memiliki pesan-pesan moral bagi kita semua. “Selain itu, melalui penulisan dan penerbitan buku ini, kita membuktikan bahwa menulis tidak sesulit yang dibayangkan,” tambahnya.

Sementara itu, Sudaryanto, M.Pd. mengungkapkan kisah-kisah feature yang ditulis dan diterbitkan oleh mahasiswa PBSI dapat dinikmati, direnungi, dan didialogkan ke dalam suasana hati dan pikiran yang lebih terang dan lapang. “Terlepas dari kualitasnya, kisah-kisah feature yang ditulis dan dikumpulkan tetap pantas mendapat perhatian dari kita,” begitu tulisnya di bagian kata pengantar buku tersebut. [sdy]

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Mhs-PBSI-Terbitkan-Buku-Antologi-Feature.jpg 400 600 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-25 12:10:112013-05-29 12:14:37MAHASISWA PBSI UAD TERBITKAN BUKU ANTOLOGI FEATURE “KESAHAJAAN ORANG-ORANG KECIL”

DOSEN PBSI UAD JADI PEMATERI PELATIHAN PENULISAN DI BALAI BAHASA YOGYAKARTA

24/05/2013/by HUMAS

 

Foto Dosen PBSI UAD Jadi Pemateri Pelatihan di BBY

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Sudaryanto, M.Pd. menjadi pemateri dalam Pelatihan Penulisan Karya Nonfiksi di Balai Bahasa Provinsi DI Yogyakarta, Minggu (12/5). Pelatihan tersebut diikuti oleh para pelajar dan mahasiswa PTN/PTS se-Yogyakarta.

Dalam kesempatan itu, Sudaryanto menyampaikan makalah yang berjudul “10 Tanya-Jawab dalam Penulisan Artikel”. “Dalam menulis artikel di media massa, judul artikel memiliki peran yang penting. Seorang pembaca akan tertarik membaca artikel kita, manakala judul artikel kita itu menarik,” ujarnya. “Selain menarik, judul artikel juga harus gampang dimengerti oleh orang lain,” tambahnya.

Bertindak selaku moderator Sigit Arba’i, S.Pd. yang merupakan pegawai di Balai Bahasa Provinsi DI Yogyakarta, acara pelatihan berjalan cukup lancar dan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Pelatihan tersebut selesai pada pukul 11.30 wib. [sdy]

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Dosen-PBSI-UAD-Jadi-Pemateri-Pelatihan-di-BBY.jpg 500 750 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-24 09:31:272013-05-24 09:31:27DOSEN PBSI UAD JADI PEMATERI PELATIHAN PENULISAN DI BALAI BAHASA YOGYAKARTA

Tiga Prinsip bagi Guru Inspiratif

18/05/2013/by HUMAS

 Oleh:Dholina Inang Pambudi, M.Pd (Dosen PGSD FKIP UAD)(diterbitkan dalam Suara Merdeka edisi Sabtu, 13 April 2013)

GURU merupakan profesi mulia. Bahkan guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Profesi guru adalah sebuah amanah besar, yang harus dijalani dengan melibatkan segenap kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual. Apabila seorang guru hanya mengandalkan kemampuan intelektual saja, maka ia hanya akan menjadi guru yang teoritis. Apabila hanya melibatkan sisi emosional saja, maka akan melahirkan guru yang temperamental. Ada beberapa kasus guru memukul siswa karena tidak bisa menjawab pertanyaannya.

Seharusnya menjadi guru merupakan panggilan hati. Ada  sinergi antara sisi intelektual (ilmu yang dikuasai), emosional (peka dan mampu memahami peserta didik), dan spiritual (profesi guru adalah sebuah amanah yang akan dipertanggungjawabkan kepada Yang Maha Kuasa).

Guru sebagai tenaga pendidik profesional tidak cukup hanya menguasai ilmu yang akan diajarkannya, melainkan juga dituntut memahami kondisi peserta didik yang dihadapinya.

Dengan demikian, sangat diperlukan guru yang inspiratif, yang mampu mendidik, memberi teladan yang baik, bisa memahami kondisi kejiwaan peserta didik, serta mampu memotivasi dan memberi semangat siswanya.

Guru yang inspiratif harus mampu memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik yang memiliki latar belakang yang beragam, baik fisik, intelektual, sosial, maupun emosional). Setiap individu adalah unik. Ketika kita memperhatikan peserta didik di kelas dengan latar belakang usia hampir sama, akan memperlihatkan penampilan, kemampuan, temperamen, minat yang beragam terhadap suatu pelajaran.

Belum tentu anak yang duduk manis dan diam itu memperhatikan dan mampu menyerap materi pelajaran dengan baik. Belum tentu juga anak yang ramai, tidak bisa diam di kelas identik dengan anak yang nakal dan bodoh.

Agar bisa menjadi guru yang inspiratif, seharusnya kita mampu memahami kondisi siswa yang beragam, dan berprinsip bahwa ”tidak ada anak yang bodoh”.

Belum tentu anak yang dicap bodoh oleh gurunya itu tidak punya kelebihan. Bisa jadi anak tersebut mempunyai kelebihan di bidang lain. Mungkin bisa menonjol di musik, interpersonal, intrapersonal, kinestetik, matematika, atau lainnya.

Kompetensi

Untuk itu, guru sebagai ujung tombak sekaligus garda terdepan keberhasilan pendidikan harus memiliki beberapa kompetensi, baik profesional, pedagogis, personal, maupun sosial. Selain itu, kompetensi guru bukan hanya menguasai apa yang harus diajarkan, tapi bagaimana menyampaikannya kepada siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan. Siswa menjadi semakin termotivasi ketika sedang belajar dengan sosok guru yang mampu memberi inspirasi tersebut.

Agar bisa menjadi sosok guru yang inspiratif, guru harus mampu memegang prinsip care, share, trust. Care, artinya mampu memberi perhatian pada siswa dari latar belakang (fisik, intelektual, sosio-emosional) yang berbeda. Guru harus bisa merangkul, memberi semangat, dan memotivasi siswa di kelas. Share, artinya guru harus mampu membagi ilmu yang dimiliki dengan menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menantang bagi siswa. Guru harus mampu merancang strategi pembelajaran, metode, dan media yang menarik bagi siswa. Trust, artinya guru harus bisa menjadi sosok yang dapat dipercaya, dan bisa memberi teladan, serta  menanamkan karakter yang baik bagi siswa di sekolah.

Dengan mengenal lebih dekat pada peserta didik, guru akan dapat menemukan strategi yang tepat dalam memberikan bimbingan dan membangkitkan motivasi belajar siswa.

Apabila semua guru mampu memiliki mindset demikian, mampu memegang prinsip care, share, trust dan mempunyai kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, maka peserta didik akan merasa nyaman berada di kelas, tidak ada anak yang membolos. Bahkan kehadiran guru inspiratif tersebut akan selalu dinanti di kelas.

 

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/IMG_6907-edit.jpg 498 1024 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-18 09:56:032013-05-18 09:56:03Tiga Prinsip bagi Guru Inspiratif

Membentuk Karakter Siswa lewat Pendekatan Humanistik

17/05/2013/by HUMAS

Oleh: Nur Hidayah, M.Pd (Dosen PGSD FKIP UAD)

(diterbitkan dalam Suara Merdeka Edisi Sabtu 23 Maret 2013)

PEMBELAJARAN, perkembangan, dan pendidikan, merupakan rangkaian peristiwa yang dapat kita dapati sehari-hari. Antara siswa, sebagai pihak yang menerima pelajaran, dengan guru, sebagai pembelajar, dapat ditemukan adanya perbedaan dan persamaan.

Interaksi guru dengan siswa merupakan pola kerja hubungan fungsional. Artinya, guru sebagai pendidik dan siswa sebagai pihak terdidik. Baik guru maupun siswa sama-sama mempunyai orientasi tersendiri. Meski demikian, orientasi guru dan siswa tersebut dapat dipersatukan melalui tujuan instruksional.

Pada sisi lain, rentang waktu guru dalam mendidik dan mengajar siswa juga sangat terbatas. Artinya, tahapan pengambilan tindakan untuk menjalankan proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh para guru sangatlah bergantung pada waktu studi siswa pada jenjang sekolah tertentu.  Sebaliknya, tindakan siswa dalam belajar tidak terbatasi oleh ruang dan waktu. Proses belajar yang dilakukan oleh siswa adalah sepanjang hayat, atau sekurang-kurangnya ia akan terus belajar walaupun sudah lulus sekolah. Begitu pula jika ditinjau dari aspek proses belajar.

Proses belajar dan perkembangan merupakan tahapan internal yang mesti di jalani siswa. Pada saat bergumul dengan proses belajar dan perkembangannya, siswa sendirilah yang akan mengalami, melakukan dan menghayati proses kesejarahan, yang nantinya akan memacu proses perkembangan mental mereka.

Syarat-syarat perkembangan mental seseorang dapat terjadi apabila di dalam dirinya telah memiliki beberapa hal sebagai berikut. Pertama, pertumbuhan jasmani seseorang yang sudah cukup siap. Sebagai ilustrasi dari syarat ini dapat ditunjukkan melalui perkembangan berbahasa yang terjadi setelah organ-organ bicara dan pikirannya siap difungsikan. Kedua, individu belajar, baik atas dorongan sendiri maupun pengaruh dari lingkungan sekitar. Dampak dari semangat itu pun kian jelas, yakni nilai biologinya menjadi baik dan ia makin bertambah semangat, rajin, dan berdisiplin untuk belajar.

Orientasi

Proses interaksi juga harus memiliki orientasi atau tujuan. Antara guru dengan siswa akan terjalin interaksi secara simultan, dengan tujuan untuk meningkatkan perkembangan mental anak didik sehingga menjadi mandiri dan utuh. Karena itulah, pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu wujud satuan tindakan yang memungkinkan terjadinya pembelajaran dan perkembangan.

Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya kegiatan belajar. Implikasi adanya kegiatan belajar yang dilakukan siswa akan sangat memungkinkan terjadinya tahapan perkembangan jasmani dan mental anak didik. Dengan demikian, pendidikan merupakan faktor ekstern yang mampu mendorong terjadinya kegiatan belajar anak didik.

Umumnya, semangat belajar siswa akan semakin kelihatan atau tampak setelah mereka menghadapi beberapa kesulitan, seperti (1) mengetahui nilai ulangan atau ujian lebih buruk dari temannya, (2) nilai indeks prestasi (IP) yang kian menurun dan lain sebagainya.

Adanya beberapa peristiwa tersebut, para siswa/mahasiswa mulai dapat melakukan kajian tentang analisa sederhana dengan bertanya dalam diri sendiri. ”Mengapa nilai saya menjadi jelek?. Jikalau demikian, semester depan saya harus ada peningkatan nilai, agar tidak buruk seperti sekarang.”

Dengan adanya evaluasi diri, para siswa/mahasiswa mulai berupaya untuk mencari solusi pemecahan tentang kesulitan atau masalah yang sedang dihadapinya. Menyadari sekaligus memahami suatu kesulitan yang sedang dialami diri sendiri tentu sangatlah penting. Sikap semacam itu tidak hanya berfungsi untuk manajemen diri, melainkan juga sebuah upaya dalam melihat sisi kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing individu siswa, atau siapa saja yang sedang dalam proses belajar. Namun, apabila guru tidak memahami hakikat kesulitan belajar siswa, tentu ia akan sulit untuk menentukan jumlah anak didik yang kesulitan belajar.

Ketidakmampuan guru dalam pemahaman ini pada gilirannya akan sulit untuk membuat kebijakan pendidikan bagi anak didiknya. Oleh sebab itu, para guru yang mampu memahami hakikat kesulitan belajar siswa, jumlah dan klasifikasi anak didik dapat ditentukan beserta strategi penanggulangan yang efektif dan efisien.

Karenanya, bagi para calon guru ataupun guru, perlu lebih dahulu memahami hakikat kesulitan belajar anak didik sebelum melakukan pengkajian yang lebih mendalam tentang pendidikan mereka. Untuk alasan itulah, maka perlu dan penting bagi setiap calon guru dan atau guru mengimplementasikan suatu pendekatan humanistik dalam proses pembelajarannya.

 

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/anak-sd.jpg 260 330 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-17 12:30:092013-05-17 12:30:09Membentuk Karakter Siswa lewat Pendekatan Humanistik

GURU, “JURU KUNCI” PERUBAHAN

16/05/2013/by HUMAS

Oleh: Ika Maryani, M.Pd ( Dosen PGSD FKIP UAD)

Diterbitkan dalam: Harian Jogja – edisi Rabu 3 April 2013

Dunia Pendidikan memang sedang diramaikan oleh “tamu” yang menjadi perdebatan di banyak media. Kurikulum 2013, yang beberapa waktu lalu baru pada tahap uji publik nampaknya tak lama lagi akan menjadi bagian dari kita yang berkecimpung di dunia pendidikan. “Bukan waktunya lagi memperdebatkan kurikulum 2013 halal atau haram dan benar atau salah,” kata M. Nuh saat Pemantapan Sosialisasi Kurikulum 2013 di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis (28/3/2013). Yang paling dibutuhkan sekarang adalah saran dan solusi terbaik agar pelaksanaan dari kurikulum 2013 ini dapat berjalan sesuai dengan harapan kita semua.

Jika kita flashback ke belakang, Indonesia pernah mengalami lebih dari sepuluh kali perubahan kurikulum. Setelah tahun 1945 saja, ada sekitar 12 (dua belas) kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia, yaitu Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952, Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan 1964, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, Kurikulum 2004,KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), Kurikulum 2006, dan yang terakhir KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

Menurut penulis, bukan hal yang buruk sebenarnya jika pemerintah terus berupaya memperbaiki kualitas pendidikan melalui perubahan kurikulum. Penulis yakin, hal ini didasari pada riset dan pertimbangan matang semata- mata demi terwujudnya pendidikan Indonesia yang berkualitas. Hal yang sebenarnya menjadi masalah adalah, Siapkah guru-guru kita menerima perubahan kurikulum 2013 ini?

Guru memiliki peran besar di dalam  proses pembelajaran pada setiap pergantian kurikulum. Setidaknya ada empat aspek kompetensi guru yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi pelaksanaan kurikulum 2013. Keempat Kompetensi guru yang dimaksud adalah Kompetensi pedagogi, kompetensi akademik, kompetensi sosial, dan kompetensi manajerial. Kompetensi pedagogi merupakan kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar, guru dituntut untuk menguasai metodologi pembelajaran agar dapat membawa peserta didik dalam proses belajar yang maksimal. Kompetensi akademik (keilmuan), ini juga penting, karena guru sesungguhnya memiliki tugas untuk bisa mencerdaskan peserta didik dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, jika guru hanya menguasai metode penyampaiannya tanpa kemampuan akademik yang menjadi tugas utamanya, maka peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan apa-apa. Guru harus juga bisa dipastikan memiliki kompetensi sosial, karena ia tidak hanya dituntut cerdas dan bisa menyampaikan materi keilmuannya dengan baik, tapi juga dituntut untuk secara sosial memiliki komptensi yang memadai. Apa jadinya seorang guru yang asosial, baik terhadap teman sejawat, peserta didik maupun lingkungannya. Kompetensi yang terakhir adalah kompetensi manajerial, pada diri gurulah sesungguhnya terdapat teladan, yang diharapkan dapat dicontoh oleh peserta didiknya.

Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan dapat menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan. Kesiapan guru sangat penting, karena dalam tujuan kurikulum 2013, diantaranya mendorong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan- mempresentasikan, apa yang mereka peroleh setelah menerima materi pembelajaran. Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Disinilah guru berperan besar didalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip terhadap perubahan, karena guru merupakan “Juru Kunci” dari segala perubahan.

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png 0 0 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-16 09:22:482013-05-16 09:22:48GURU, “JURU KUNCI” PERUBAHAN

LSBO GELAR BEDAH BUKU RINA RATIH

14/05/2013/by HUMAS

Foto Bedah Buku Rina RatihLembaga Seni Budaya dan Olahraga PP Muhammadiyah menggelar acara Forum Sastra Indonesia # 22 dengan mengangkat tema “Sastra Anak dalam Cerita Anak Puteri Emas dan Burung Ajaib karya Rina Ratih”, Rabu (8/5) di Ruang Hall Kampus 2 UAD. Hadir sebagai pembicara Dr. Wiyatmi, M.Hum., dosen Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Yogyakarta, serta moderator Latief S. Nugroho. Dalam kesempatan itu pula, Teater JAB menampilkan pentas musikalisasi puisi yang cukup menadapat antusiasme dari para hadirin.

Dalam sambutannya, Dr Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum. atau akrab disapa Rina Ratih, mengaku cukup senang atas kehadiran para mahasiswa PBSI dalam acara bedah buku tersebut. “Saya sampaikan ucapan terimakasih atas kesediaan sahabat saya, Bu Wiyatmi yang telah berkenan untuk membedah buku saya ini,” ujar dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UAD.

“Kehadiran novel Puteri Emas dan Burung Ajaib ini patut mendapat sambutan karena dia (Rina Ratih) menunjukkan pada kita semua bahwa kita tetap dapat kreatif berkarya di sela-sela kegiatan sekolah (studi S-3), pekerjaan akademis, dan pekerjaan rumah yang seabrek,” ujar Wiyatmi, yang bersama-sama sahabatnya, Rina Ratih menempuh studi S-3 di FIB UGM. “Beginilah mungkin sosok seorang feminis liberal, setara dan seimbang di ranah publik dan domestik,” tambahnya. [sdy]

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png 0 0 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-14 18:02:292013-05-24 10:37:55LSBO GELAR BEDAH BUKU RINA RATIH

PERKUAT VISI MISI, DOSEN PGSD UAD ADAKAN KUNJUNGAN KE SEKOLAH DASAR

13/05/2013/by HUMAS
Ilustrasi (Dok. Kabar FKIP)

Ilustrasi (Dok. Kabar FKIP)

Yogyakarta Sabtu (4/5/2013), dosen-dosen PGSD Universitas Ahmad Dahlan mengadakan kunjungan ke SD N Ungaran 1 Yogyakarta dan SD Muhammadiyah Condong Catur. Ada sekitar 9 dosen yang ikut dalam acara kunjungan tersebut. Kunjungan yang dipimpin oleh Ibu Dra. Sri Tutur Martaningsih, M. Pd selaku Kaprodi PGSD bertujuan  mempererat tali silaturahim dan menambah wawasan dosen-dosen PGSD sebagai sarana untuk membekali mahasiswa segala hal yang berkaitan dengan sekolah dasar, baik proses pembelajarannya, kebijakan sekolah, maupun kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang prestasi di sekolah dasar.

Kunjungan pertama dilakukan di SD N Ungaran 1 Yogyakarta. SD yang terletak di daerah Kota Baru ini memang patut diacungi jempol. Tampak dari luar SD N Ungaran sama sekali tidak mirip seperti sebuah sekolah, melainkan seperti sebuah rumah nan asri yang dipenuhi dengan tanaman dan pepohonan. SD N Ungaran 1 Yogyakarta adalah sekolah teladan dalam hal lingkungan hidup, jadi pantas saja sekolah ini selalu mendapatkan penghargaan SEKOLAH ADIWIYATA.

“Alhamdulillah kita masih diberikan kesempatan untuk menghirup udara dengan gratis oleh Allah SWT. Bayangkan saja betapa banyaknya orang yang harus menghabiskan banyak uang hanya untuk bisa bernafas! Jadi marilah kita selalu menjaga lingkungan agar senantiasa sehat.” Begitulah kata-kata sambutan yang disampaikan oleh Bpk Kuswandi (Kepala Sekolah SD N Ungaran). Uniknya SD ini memiliki ruangan khusus yaitu ruang pendidikan lingkungan hidup. Para dosen diberi kesempatan untuk masuk, melihat, dan mencoba hasil karya siswa yang terbuat dari sampah. Luar biasa! Dengan berkunjung ke SD ini harapannya para dosen bisa menimba ilmu dalam rangka mewujudkan salah satu visi misi prodi PGSD yaitu menyiapkan calon pendidik peduli pada lingkungan.

Setelah melakukan kunjungan di SD N Ungaran, rombongan bergegas menuju SD Muh. Condong Catur yang memang sudah seperti saudara sendiri. SD yang berdiri kokoh ini tidak kalah hebatnya dengan sekolah dasar yang lain. SD ini terkenal dengan segudang prestasi, jadi tidak heran jika berlangganan memenangkan olimpiade nasional. Keunggulan lain yang dimiliki oleh sekolah ini adalah adanya pengembangan intranet untuk kegiatan pembelajaran. Segala kekayaan pembelajaran yang ada seperti silabus, RPP, tugas-tugas, foto kegiatan, video pembelajaran, hasil karya siswa, dan sebagainya sudah didigitalisasi dan bisa diakses oleh siapapun.

Keberhasilan memang bukanlah sesuatu yang bisa diraih tanpa usaha. Ada satu hal lagi yang patut dicontoh dari kebiasaan yang diterapkan di SD Muh. Condong Catur. “Jika guru di SD lain biasanya datang ke sekolah tepat pukul 07.00, di SD kami guru-guru harus sudah datang di sekolah pukul 06.20. Alasannya sederhana, kami hanya ingin menyambut anak-anak datang ke sekolah dengan senyum dan keramahtamaan” tutur Kepala Sekolah SD Muh. CC, Bapak Yudi Wardana.

Dengan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah, harapannya prodi PGSD akan semakin percaya diri, semakin meningkatkan kualitas, dan selalu berinovasi untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan. Sesuai dengan visi misi Prodi PGSD UAD yaitu menyiapkan calon pendidik yang tidak hanya berkompeten dalam kemampuan akademik saja, namun pendidik yang berkarakter, peduli lingkungan, menguasai riset dan teknologi, memiliki wawasan global, dan berdasar nilai-nilai keislaman. (Reporter: Amaliyah Ulfah, M. Pd)

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/fkip1.jpg 300 400 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-13 10:28:482013-05-13 10:28:48PERKUAT VISI MISI, DOSEN PGSD UAD ADAKAN KUNJUNGAN KE SEKOLAH DASAR
Page 115 of 120«‹113114115116117›»

Cari

FKIP UAD

Kampus 4 (Kampus Utama)

Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Ahmad Yani (Ringroad Selatan) Tamanan Banguntapan Bantul Yogyakarta 55166
Telepon : (0274) 563515, 511830, 379418, 371120 Ext.
Telepon : –
Faximille : 0274-564604
Email : info[at]fkip.uad.ac.id

Informasi Tentang

Universitas Ahmad dahlan

Portal Akademik

Calon Mahasiswa

Jadwal Kuliah

Kuliah Online

Journal @UAD

Digital Library

Repository

Conference @UAD

Statistik Pengunjung

  • 861458Total visitors:
  • 57Visitors today:
  • 7950Visitors per month:
  • 406Visitors per day:
  • 1Visitors currently online:

Daftar di UAD dan kembangkan potensimu dengan banyak program yang bisa dipilih untuk calon mahasiswa

Informasi PMB
Universitas Ahmad Dahlan

Telp. (0274) 563515
Hotline PMB
S1 – 0853-8500-1960
S2 – 0878-3827-1960

Scroll to top