FKIP MENJAWAB MEA DENGAN KKN INTERNASIONAL
Sabtu, 26 Maret 2016 di ruang 3.18 dilaksanakan sosialisasi program KKN Internasional bagi mahasiswa FKIP. Kegiatan ini dibuka oleh Ibu Dian Artha K, M.Pd.Si dari prodi. Pendidikan Fisika, bersama Bapak Syariful Fahmi, M.Pd dari prodi Pendidikan Matematika, Bapak Irfan Yunianto, M.Sc dari prodi. Pendidikan Biologi, dan Saudari Eci Saka dari KUI-UAD. Mahasiswa FKIP sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Sejumlah 45 mahasiswa FKIP dari berbagai program studi telah menyiapkan diri mendaftarkan program yang bergengsi ini.
Pada pemaparannya pihak KUI menyampaikan bagaimana persyaratan mengurus visa dan paspor. Apa saja yang nantinya dibutuhkan, terutama untuk akomodasi dan transportasi disana. Program KKN Internasional tahun ini rencananya akan dilaksanakan di Songkhla, bagian Selatan Thailand. Ditambahkan oleh ibu Dian Artha, mahasiswa FKIP UAD yang nanti ikut KKN Internasional ini diharapkan dapat menjadi juara dalam setiap kegiatan di daerah yang mayoritas penduduknya muslim di Thailand sana. Motivasi yang sama juga disampaikan oleh pak Fahmi dan Mister Irfan.
Terlepas dari sosialisasi yang dilakukan, sebenarnya antusiasme mahasiswa FKIP ini menunjukkan kesadaran penuh bahwa mereka sekarang telah memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Setiap mahasiswa menyadari kebutuhan untuk menjadi warga masyarakat ASEAN bahkan dunia yang siap menghadapi gempuran tenaga kerja dari luar. Pengalaman KKN Internasional nanti harapannya diambil sebagai bekal menghadapi kompetisi yang sudah terjadi, khususnya di dunia pendidikan mendatang. Siapa yang tidak berubah dia akan dilibas. “ Saya ingin ikut KKN Internasional ini karena akan banyak pengalaman yang saya dapatkan di luar sana.” demikian komentar Elna salah satu mahasiswa yang mengikuti sosialisasi.
Mister Irfan, sapaan akrab pak Irfan Yunianto menyampaikan ada tiga tahap yang harus disiapkan oleh mahasiswa FKIP yang ingin mengikuti KKN Internasional. Yang pertama adalah persiapan administratif dan pembekalan KKN oleh pihak LPM, kedua adalah persiapan teknis terkait pemberangkatan, seperti pembekalan bahasa (di PPB-UAD), barang bawaan (individu-kelompok, uang, dan sim card), serta keamanan. Yang terakhir adalah masalah bukti dan laporan kegiatan seperti sertifikat, tuturnya.
Meskipun syarat untuk mendaftarkan KKN Internasional ini tidak mudah, namun semua mahasiswa FKIP yang menghadiri kegiatan ini menjadi lebih tertarik dan yakin bahwa KKN Internasional akan memberikan pengetahuan dan pengalaman yang berbeda dibandingkan program lainnya. Kesulitan yang menghadang, kecemasan yang bersemayam akan hilang dengan keyakinan. Kita tidak boleh menjadi penonton dan tidak berubah ketika Negara lain telah mulai datang dan mempelajari bangsa kita. Saatnya FKIP siap menghadapi MEA dengan menjadi bagian dalam percaturan warga ASEAN bahkan dunia.