FKIP Tanggapi Masukan PBI: Inovasi Mahasiswa dan Dukungan Darurat
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kunjungan ke Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) pada Jumat(13/9). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk mendengar langsung ide dan saran dari dosen dan tenaga kependidikan (tendik) PBI mengenai perkembangan program studi. Hadir pada diskusi ini Dekan dan Wakil Dekan FKIP, dosen, dan tendik PBI UAD.
Dekan FKIP UAD, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D, menekankan pentingnya mutual trust dan memahami kebutuhan mahasiswa untuk meningkatkan layanan. Sayuti menjelaskan bahwa untuk menyelamatkan FKIP dalam konteks mahasiswa, perlu upaya maksimal dari semua pihak. Ia menambahkan bahwa membangun sense of crisis sangat penting agar layanan kepada mahasiswa dapat lebih baik.
“Kita harus total max effort untuk menyelamatkan FKIP dalam konteks mahasiswa sehingga sense of crisis perlu dibangun” ujar Sayuti menanggapi masukan Prayudha, M.A..
Arilia Triyoga, M.Pd.B.I. mengusulkan pembentukan emergency call atau satgas untuk melindungi civitas academica dalam situasi darurat. Ia juga menyarankan pelatihan pertolongan pertama untuk menghadapi kekerasan fisik dan non fisik serta masalah kesehatan mental.
“Mungkin bisa mengundang pakar untuk dosen agar tau pertolongan pertama untuk mahasiswanya. Agar sama-sama nyaman berada di UAD,” ungkap Arilia.
Diskusi FKIP UAD dengan PBI
Selain itu, diskusi tersebut juga mencakup evaluasi Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang dianggap terlalu singkat. Sayuti menyampaikan pentingnya perpanjangan durasi PLP untuk menghasilkan guru yang lebih berkualitas. Karena guru yang baik, menurutnya, adalah hasil dari pengalaman sekolah yang memadai.
Pada diskusi tersebut, inovasi dalam mengembangkan potensi mahasiswa di luar bidang akademik juga menjadi topik yang penting. Mereka berdiskusi membahas berbagai cara untuk mendukung mahasiswa dalam mengasah keterampilan dan minat mereka di luar kurikulum formal. Di antaranya seperti kegiatan ekstrakurikuler, pelatihan keterampilan praktis, dan pengalaman lapangan. Inovasi ini bertujuan untuk membantu mahasiswa mempersiapkan diri menghadapi tantangan dunia kerja dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.
Diskusi tersebut memberikan wawasan berharga tentang berbagai aspek yang perlu mendapat perbaikan dan perkembangan. Baik dari segi layanan kepada mahasiswa maupun inovasi dalam pengembangan potensi mereka. Keterlibatan berbagai pihak dalam proses evaluasi dan perencanaan ini dapat mewujudkan visi FKIP UAD untuk menciptakan lingkungan akademik yang unggul, inovatif, dan islami. Selain itu, juga meningkatkan upaya untuk mempersiapkan mahasiswa untuk sukses di masa depan.
(ql)