Benchmarking FKIP UAD-Sanata Dharma: Atasi Tantangan Pendidikan Global
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) lakukan benchmarking ke FKIP Universitas Sanata Dharma (USD), yang akrab disebut Sadhar. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis(19/9) di Ruang Giessel Kampus 1 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Hadir delegasi dari FKIP UAD, Dekan dan Wakil Dekan, perwakilan Ketua Program Studi S1 dan dosen S2, serta Tim Pengendali Sistem Mutu (PSMF). Sementara itu, dari pihak FKIP USD hadir Dekan dan Wakil Dekan yang menyambut delegasi UAD dengan ramah.
Agenda benchmarking ini membahas beberapa topik strategis dalam pengembangan dan pengelolaan pendidikan tinggi. Di antaranya adalah sistem budaya mutu di lingkungan fakultas, strategi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), luaran dosen dan mahasiswa, serta hilirisasi hasil riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dosen. Selain itu, topik lain yang turut menjadi pembahasan adalah pelaksanaan kerja sama internasional dan pengelolaan pusat data informasi.
Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., Dekan FKIP UAD, menyatakan bahwa benchmarking ini bertujuan untuk berbagi pandangan dan berdiskusi mengenai situasi pendidikan di Yogyakarta. Menurutnya, sebagai kota pelajar, Yogyakarta memiliki perspektif kuat dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu, ia mengajak FKIP USD untuk bersama-sama menjaga idealisme tersebut, karena menurutnya, pendidikan adalah kunci utama kemajuan.
Benchmarking FKIP UAD dan FKIP Universitas Sanata Dharma
Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., Dekan FKIP USD, merespon tren penurunan mahasiswa pada perguruan tinggi swasta. Menurutnya, selain menyuarakan kepada pemerintah, cara bertahan dengan kondisi tersebut adalah memperkuat ciri khas perguruan tinggi swasta.
Dr. Cornelio Purwantini, S.Pd., Wakil Dekan II FKIP USD, menambahkan bahwa seluruh civitas academica FKIP USD terlibat untuk mengenalkan universitas maupun fakultas ke masyarakat. Menurutnya, kedekatan alumni sangat penting untuk mengenalkan USD ke masyarakat.
“Memang kedekatan alumni sangat penting kita rawat untuk bisa mengenalkan fakultas ke orang lain,” ujar Cornelio Parwantini.
Menurut Dr. Hongki Julie, M.Si., Wakil Dekan I FKIP USD, tantangan saat ini bukan hanya bersaing dengan perguruan tinggi negeri. Namun, adanya perguruan tinggi luar negeri yang mulai membuka cabang di Indonesia juga turut menjadi bahan pertimbangan.
“Secara global memang tantangannya cukup besar. Ada universitas yang sudah bernama di luar negeri yang buka cabang di Indonesia dan adanya penurunan mahasiswa juga di Eropa,” ungkap Hongki Julie.
Dr. Ani Susanti, M.Pd.B.I., Wakil Dekan II FKIP UAD, menyampaikan bahwa rekrutmen guru saat ini juga menjadi tantangan bagi FKIP. Menurutnya, rekrutmen nasional untuk guru di Pulau Jawa lebih sedikit daripada di luar Pulau Jawa. Adanya rekrutmen khusus sekolah yang bisa menerima calon guru lulusan selain pendidikan juga menjadi tantangan serius.
FKIP UAD, dengan benchmarking ini, berupaya meningkatkan kualitas dan inovasi menghadapi tantangan pendidikan di era global. Melalui diskusi mendalam yang mencakup berbagai topik penting, kedua belah pihak berharap dapat terus menjaga kualitas pendidikan dan mengembangkan strategi yang adaptif terhadap perubahan. Kerja sama dan pertukaran ide ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan tinggi, khususnya di Yogyakarta. Selain itu juga mendukung pencapaian visi fakultas dalam mencetak tenaga pendidik yang kompeten dan berdaya saing global.
(ql)