Kajian Bulanan: Menjadi Penggerak Islam Berkemajuan di Masyarakat
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar Kajian Bulanan Periode Mei 2024. Acara yang berlangsung pada Sabtu(25/5), bertema “Menjadi Penggerak Islam Berkemajuan di Masyarakat”. Kegiatan bertempat di Selasar Dekanat FKIP Lt. 7 Kampus 4 UAD dan hadir seluruh civitas academica di lingkungan FKIP UAD. Penyelenggara kajian kali ini adalah Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan Magister Pendidikan Bahasa Inggris. FKIP UAD menghadirkan Dr. Muhammad Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A. sebagai narasumber. ketua PWM DIY
Dekan FKIP UAD, Muhammad Sayuti, M.Ed., M.Pd., Ph.D., menyambut para peserta. Dalam sambutannya Ia berharap sesi dari Dr. Ikhwan dapat menggugah semangat untuk menjadi bagian dari persyarikatan. Kegiatan ini juga sebagai bentuk rasa syukur atas capaian dua Guru Besar FKIP UAD, yaitu Prof. Dr. Suyatno, M.Pd.I., dan Prof. Dra. Alif Mu’arifah, S.Psi., M.Si., Ph.D.
“Semoga (capaian guru besar tersebut) membawa berkah bagi institusi dan kita semua,” ujar Sayuti mengakhiri sambutannya.
Selanjutnya, Dr. Ikhwan dalam materinya menerangkan bahwa Bermuhammadiyah tidak boleh berdirikan sama tegak dengan Islam karena Muhammadiyah bukanlah agama Islam. Tetapi berislam dengan Muhammadiyah-lah yang harus diupayakan dan diikhtiyarkan. Berdasarkan Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Dr. Ikhwan yakin dengan persyarikatan Muhammadiyah akan mengantarkan ke pintu surga. Beribadah di Muhammadiyah itu tidaklah mudah. Bagi persyarikatan Muhammadiyah, ibadah tidak hanya sekedar rukun Islam, namun ibadah adalah bagian dari setiap nafas, gerak, dan ucapan.
Baca juga: Kajian Bulanan FKIP UAD: Mengaji Untuk Hidup yang Lebih Baik
Dr. Ikhwan menyebutkan ciri-ciri orang Muhammadiyah, yaitu berhati ikhlas, amanah, banyak beramal, bertawakal, dan istiqomah. Orang Muhammadiyah senantiasa berperilaku jujur, mereka senang mengikuti pengajian serta bersedekah dan bersilahturahmi. Selain itu, orang Muhammadiyah selalu menghindari perilaku berbohong, bergunjing, iri, dan dengki.
”Kalau kita punya kepribadian sebagaimana ciri-ciri ini (orang Muhammadiyah), maka insyaallah kita dapat menginspirasi dan menggerakkan orang lain untuk bisa menjadi kita.” Ungkap Dr. Ikhwan.
Selain itu, Dr. Ikhwan juga mengungkapkan bahwa untuk menjadi penggerak Islam bukanlah berdasarkan tingkat jabatan berada, namun siapapun dapat menjadi penggerak Islam melalui Muhammadiyah. Itulah agama dan cara ibadah berdasarkan Muhammadiyah, yang berarti pengikut Nabi Muhammad SAW.
“Bermuhammadiyah kita harus menginspirasi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.” Tegas Dr. Ikhwan.
(ql Humas FKIP UAD)