Kisah Inspiratif! Dosen PGPAUD UAD Raih Mimpi ke Selandia Baru
Prima Suci Rohmadheny, dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah berhasil meraih Beasiswa Pendidikan Indonesia untuk menempuh pendidikan doktoral (S3) di University of Auckland, Selandia Baru. Prima merupakan salah satu penerima beasiswa di angkatan pertama. Ia menjalani program pengayaan bahasa Inggris selama 6 bulan sebagai persiapan sebelum memulai perjalanan akademisnya.
“Pengayaan bahasa Inggris ini saya jalani selama 6 bulan bersama dengan persiapan akademik lainnya, sembari memburu Letter of Acceptance,” ungkap Prima.
Pilihan Prima untuk melanjutkan studi lanjutnya jatuh pada University of Auckland, Selandia Baru. Keputusan itu karema adanya kesesuaian bidang keilmuannya dalam PAUD dan fokus penelitiannya pada pengembangan profesionalisme guru PAUD. Sebagai mahasiswa doktoral, Prima akan bergabung di bawah Unit Learning, Development, and Professional Practice, Education and Social Work Faculty. Prima memilih Selandia Baru sebagai tempat tujuan studi karena negara tersebut terkenal damai dan aman. Selain itu, negara tersebut juga memiliki kualitas pendidikan anak usia dini yang sangat baik.
Prima menekankan bahwa seluruh rangkaian persiapan dalam studi lanjut ini sangatlah bermakna baginya. Prima juga merasa bersyukur berada dalam lingkungan akademik universitas Muhammadiyah, terutama di PG PAUD FKIP Universitas Ahmad Dahlan. Dukungan dari pimpinan, rekan sejawat, dan teman-teman di program studi sangatlah luar biasa. Mereka memberikan ruang serta kesempatan pengembangan diri yang besar.
“Dekan FKIP UAD, yang merupakan alumni S2 dan S3 di Australia, sangat mendukung dosen-dosen FKIP untuk studi lanjut ke luar negeri.” imbuh Prima.
Ia juga menambahkan bahwa Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) UAD telah memberikan dukungan yang signifikan sejak persiapan hingga keberangkatan Prima. Prima optimis bahwa atmosfer seperti ini akan membawa FKIP UAD menjadi unggul. Tidak hanya dalam pengakuan akademik, tetapi juga dalam substansi dan budaya mutu.
Dengan harapan untuk lulus tepat waktu dan menjadi peneliti yang matang, Prima berpesan kepada rekan sejawat dan mahasiswa lainnya agar tetap gigih mengejar impian studi lanjut ke luar negeri. Menurutnya, kesuksesan dalam mewujudkan impian tidak hanya bergantung pada IPK atau kepandaian saat ini. Tetapi lebih kepada keteguhan dan kegigihan dalam mengejar impian tersebut. Prima menyampaikan pesan untuk mengajak semua civitas akademik UAD agar tidak takut bermimpi.
“Karena mimpi itu gratis, namun untuk mewujudkannya diperlukan komitmen dan perjuangan yang sungguh-sungguh.” Ujar Prima menutup statement-nya.
Perjalanan akademis Prima di University of Auckland diharapkan dapat membawa berkah dan kesuksesan yang besar, serta menjadi inspirasi bagi banyak orang yang memiliki impian serupa.
(ip/ed: ql Humas FKIP UAD)