Mahasiswa FKIP UAD Kunjungi Bank Sampah Di Murtigading
FKIP UAD – Tiga Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (FKIP UAD) kunjungi Bank Sampah di Dusun Dagan, Pedukuhan 15, Murtigading, Sanden, Bantul pada 11-06-2022 dalam rangka “Pelatihan Jurnalistik bagi Mahasiswa UAD”. Tiga mahasiswa FKIP tersebut adalah Nurul Fadillah program studi Pendidikan guru sekolah dasar (PGSD), Tika Anggraini dan Salsabila Lu’lu Az Zahra program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI). Mereka mengunjungi Bank Sampah bersama 3 orang lainnya yang berasal dari fakultas yang berbeda.
Bank Sampah merupakan salah satu program dari pemerintah yakni Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Padukuhan (PPBMP) untuk memberdayakan masyarakatnya agar senantiasa peduli terhadap lingkungan sekitar dan sampah rumah tangga.
Pada kesempatan tersebut mahasiswa FKIP UAD tersebut berkesempatan menemui Wagini dan Sri Kartiyati selaku pengelola Bank Sampah serta Arifahani selaku dukuh yang ada di dusun tersebut. Menurut Arifahani, Bank Sampah ini terbentuk sejak 2017. Pengelola dari Bank Sampah ini adalah kelompok masyarakat (Pokmas).
Pokmas mereka bernama Resik Becik. “Resik itu bersih, Becik itu bersih. Jadi bersih itu kan baik, bersih itu sebagian dari iman,” tutur Wagini selaku ketua pokmas. Visi misi dari adanya Bank Sampah ini adalah desa Murtigading bersih sampah 2025. Masing-masing Pokmas akan mendapatkan fasilitas berupa sarung tangan, masker, sepatu boot.
Proses yang terjadi di Bank Sampah ini adalah para warga mengumpulkan sampah rumah tangga mereka. Kemudian, para pokmas akan mengambil sampah tersebut setiap 35 hari sekali dan membawanya ke basecamp (tempat pemilahan sampah). Pokmas akan memilah sampah yang ada berdasarkan jenisnya, misalnya kardus, kaleng botol ataupun duplex. Terakhir, pokmas menjualnya ke pengepul. Dana yang didapat akan dimasukkan ke dalam kas warga dan sebagian lagi diberikan kepada pokmas sebagai uang lelah.
Namun, semua ini tidak terlepas dari kendala yang ada seperti hujan. Menurut Sri Kartiyati selaku Sekre Pokmas ketika hujan sampah jadi lebih sulit untuk dipilah. Tanggapan masyarakat terkait adanya Bank Sampah ini cukup beragam. Ada warga yang antusias dalam melakukan pemilahan sampah, namun ada juga warga yang masih kurang peduli. Namun, pihak pokmas maupun desa tetap berupaya mengedukasi masyarakatnya agar senantiasa peduli dengan lingkungan dari hal kecil, salah satunya memilah sampah. (ta)