Mahasiswa PPKn UAD Telusuri Museum Pendidikan Indonesia
Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengunjungi Museum Pendidikan Indonesia (14/04/2025). Syifa Siti Aulia, M.Pd., sebagai dosen pengampu memandu kegiatan kunjung museum tersebut. Kunjungan ini merupakan upaya memperkuat pemahaman dinamika dan perkembangan manajemen pendidikan di Indonesia melalui pendekatan historis dan kontekstual. PPKN UAD memang memilki kurikulum pembelajaran untuk kuliah lapangan baik mengunjungi museum atau tempat bersejarah lainnya.
Annisa Ritmasari, salah satu mahasiswa menyampaikan antusiasmenya atas pengalaman belajar langsung di museum tersebut.
“Pengalaman ini sangat berharga karena kami tidak hanya melihat koleksi artefak sejarah, tetapi juga dapat merasakan bagaimana sistem pendidikan Indonesia telah berkembang seiring waktu. Ini memberi kami pemahaman yang lebih mendalam tentang transformasi pendidikan di Indonesia dan bagaimana faktor-faktor sosial, politik, dan budaya berperan dalam perubahan tersebut,” ujar Annisa.
Baca juga: Mahasiswa PPKn UAD Dalami Proses Legislasi di DPRD DIY
Mirza Khoirul Azam menyampaikan hal yang sama, menilai bahwa museum tersebut memberikan wawasan mendalam terkait perkembangan kebijakan dan struktur pendidikan nasional.
“Museum ini membuka pemahaman kami mengenai perjalanan panjang kebijakan pendidikan di Indonesia, dari masa kolonial hingga era reformasi. Kami bisa melihat bagaimana kebijakan tersebut berkembang dan beradaptasi dengan perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang terjadi di Indonesia,” ungkap Mirza.
Menurut Syifa, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang autentik bagi mahasiswa. Melalui kunjungan langsung ke museum, syifa mengajak untuk memahami konsep manajemen pendidikan secara nyata dan kontekstual. Pengalaman ini harapannya mampu memperkuat pemahaman mereka terhadap teori yang telah dipelajari di dalam kelas. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga melihat aplikasinya dalam lintasan sejarah pendidikan Indonesia.
“Pembelajaran tidak hanya terjadi di ruang kelas. Museum ini menjadi ruang refleksi historis yang kaya untuk memahami bagaimana kebijakan pendidikan diatur, dikelola, dan berkembang di Indonesia. Ini penting untuk menumbuhkan kesadaran kritis mahasiswa sebagai calon pendidik dan pengelola pendidikan,” jelasnya.
Melalui kunjungan ini, harapannya Mahasiswa PPKN UAD tidak hanya memahami konsep manajemen pendidikan secara teoritis, tetapi juga mampu mengaitkannya dengan realitas dan konteks sejarah pendidikan nasional. Kuliah lapangan ini menjadi bagian dari pembelajaran kontekstual yang terintegrasi dalam kurikulum berbasis pengalaman nyata.
(Rhmn/ed: jap)