Pelantikan BEM FKIP UAD: Kepemimpinan Berintegritas
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD menggelar acara Pelantikan dan Pembekalan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM FKIP ) Periode 2025/2026 di Educator Hall FKIP, Kampus 4 UAD pada Sabtu (16/8). Pengurus BEM baru dan tamu undangan dari organisasi mahasiswa FKIP mengikuti acara ini dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB dengan khidmat.
Arif Setyawan, Gubernur BEM FKIP 2025/2026, menekankan pentingnya proses aktualisasi diri sebelum memberi kontribusi lebih luas. Arif juga menegaskan harapannya agar kepengurusan baru menjadi ruang sinergi dan kolaborasi.

Arif Setyawan, Gubernur BEM FKIP 2025/2026
Sebelum memberi dampak bagi orang lain, kita perlu memastikan diri kita mendapat dampak positif terlebih dahulu. Saya berharap kepengurusan ini menjadi ruang sinergi dan kolaborasi. ungkap Arif.
Dekan FKIP, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., menyoroti pentingnya kepemimpinan yang berintegritas. Menurutnya, banyak masalah bangsa, termasuk korupsi, berakar pada lemahnya kepemimpinan.

Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D. memberikan sambutan
Leadership itu dibentuk melalui partisipasi aktif. Menyibukkan diri dengan kegiatan akan melatih manajemen waktu. Seorang pemimpin yang baik harus juga komunikator yang baik. ungkap Sayuti.
Sayuti menambahkan bahwa BEM yang ideal adalah organisasi yang menghadirkan banyak kegiatan, melibatkan mahasiswa luas, dan memberi dampak nyata. Karena itu, Sayuti mendorong pengurus BEM untuk terus berinovasi dan menjaga semangat kolaborasi.
Pembekalan: Organisasi sebagai Sekolah Kehidupan
Pembekalan disampaikan oleh Dr. Caraka Putra Bhakti, M.Pd., Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Bimawa UAD. Caraka menegaskan bahwa organisasi kampus merupakan laboratorium kepemimpinan.
Menurutnya, mahasiswa jangan sampai terbiasa menganggap tidak aktif berorganisasi sebagai sesuatu yang wajar. Organisasi justru menjadi ruang belajar karakter yang melatih mahasiswa untuk bekerja sama, berinisiatif, berdaya tahan, beradaptasi, dan terbuka terhadap kritik.
Organisasi itu bukan sekadar tambahan kegiatan, melainkan sarana pembentukan diri. Dari organisasi, mahasiswa belajar disiplin, kepemimpinan, hingga keberanian mengambil keputusan. ungkap Caraka.
Lebih lanjut, Caraka menekankan pentingnya setiap pengurus memahami standar capaian kinerja kemahasiswaan FKIP, agar program kerja yang dijalankan tidak hanya formalitas, melainkan benar-benar memberi dampak positif.
Pelantikan ini meneguhkan peran BEM FKIP UAD 2025/2026 sebagai pusat kolaborasi antarormawa. Kepengurusan baru ini juga berkomitmen melahirkan pemimpin berintegritas dan mencetak program yang berdampak bagi mahasiswa serta masyarakat.
(as/ed: krln)