Pendidikan Matematika UAD Adakan Seminar Nasional Pendidikan Matematika
Yogyakarta – pendidikan Matematika UAD pada hari Sabtu, 27 Desember 2014 bertempat di Audit Utama Kampus 3 UAD menyelenggarakan Seminar Nasional Pendidikan Matematika 2014 (Sendikmad). Agenda SENDIKMAD 2014 bertema tentang Adapun Revitalisasi Pendidikan Matematika Menuju AFTA 2015. Seminar ini merupakan kegiatan rutin tahunan prodi pendidikan matematika yang ditujukan kepada peneliti, dosen, guru, mahasiswa dan juga masyarakat yang peduli pada pendidikan matematika. Sebagai pembicara utama adalah pembicara yang ahli pada bidang nya masing-masing. Salah satu diantaranya berasal dari luar negeri yaitu Dr. Thien Lie Mee dari SEAMEO RECSAM Penang Malaysia dan juga pembicara dari dalam negeri yaitu Dr. Ir. Illah Sailah, MS. Direktorat BELMAWA DIKTI, Prof. Dr. Suharsimi Arikunto dari UAD dan Dr. Tutut Herawan juga dari UAD. Total peserta adalah 240 peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Terdapat 172 pemakalah yang mempresentasikan karya tulisnya yang berkaitan dengan pendidikan matematika, matematika murni dan juga terapan. Pemakalah tersebut datang dari ITS, UN JEMBER, UPI, UNS, UNSRI, UM MALANG, UN HALULEO dan yang lain. Smoga seminar ini dapat memberikan sumbangan dalam memajukan pendidikan matematika dan matematika guna mewujudkan Indonesia yang lebih baik.
Dr Ilah Sailah menyatakan bahwa penguatan SDM dalam kerangka AFTA melalui pemetaan mutu, analisis kebutuhan mutu serta perbaikan mutu untuk menyusun standar pendidikan. Kemudian ketrampilan yang diperlukan lulusan perguruan tinggi, yaitu: kemampuan berkomunikasi secara verbal, kolaborasi, profesional di bidangnya, mampu menulis dengan baik, serta kemampuan untuk memecahkan masalah.
Prof. Suharsimi Arikunto, yang merupakan dosen UAD, juga menyatakan AFTA akan memunculkan kecenderungan dampak positif dan negatif terutama dalam dunia pendidikan, dampak positf yang ada tentu memperluas hubungan lembaga pendidikan dengan negara tetangga seperti pertukaran antarpelajar itu salah satu wujud dari kerja sama dibidang pendidikan sementara dampak negatif yang dibawa AFTA 2015 adalah kebebasan guru dan dosen luar negeri mengisi lapangan pekerjaan di Indonesia. Sudah seharusnya jika sumber daya manusia di Indonesia menyiapkan diri akan datangnya AFTA.
#fhm