Sekolah Binaan UAD Raih Adiwiyata
SMP Muh 2 Depok Sleman berhasil meraih Adiwiyata. Penghargaan diberikan sekolah lab binaan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tersebut setelah memenuhi semua indikator penunjang aktivitas di sekolah yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Koordinator tim Adiwiyata Ibu ZuliaSukmawati S.Pd bersama Kepala sekolah Ibu Diyah Puspitarini, M.Pd menyambut baik penghargaan yang penilaiannya diberikan pada 29 November 2015 tersebut. Ia mengatakan, keberhasilan program penerapan sekolah Adiwiyata ini merupakan kerja keras seluruh pihak.
Upaya mewujudkan sekolah Adiwiyata melalui program andalan tanaman obat (TOGA) yang selama ini digulirkan SMP Muh 2 Depok Sleman berbuah hasil. Visi sekolah berakhlak, berpendidikan, berprestasi dan berwawasan lingkungan telah diterapkan dalam pendampingan kelas VII dan VIII setiap minggu sekali dalam pembelajaran di kelas serta kegiatan kesiswaan seperti ekstrakurikuler KIR, sehingga sekolah meraih penghargaan Adiwiyata.
SMP Muhammadiyah 2 Depok merupakan satu dari beberapa sekolah lab. binaan UAD yang sudah menerapkan program sekolah Adiwiyata. Program itu menjadi kerja sama sekolah dan Prodi Pendidikan Biologi FKIP UAD Yogyakarta sejak Juni 2014. Pada bulan Maret 2016 kedepan akan maju penilaian tingkat provinsi. Dari hasil pengamatan para tim Adiwiyata dosen PBIO UAD yang melakukan berbagai pelatihan dan workshop terkait penerapan Adiwiyata disimpulkan sekolah ini memang pantas mendapatkan anugerah Adiwiyata.
“Secara indikator, sekolah tersebut memenuhi semuanya. Di antaranya kebijakan sekolah, kurikulum, kegiatan partisipasi sekolah, serta sarana-prasarana yang menunjang aktivitas di sekolah terkait lingkungan hidup”, kataArif Abdillah selaku anggota tim Adiwiyata UAD. Kaprodi Pendidikan Biologi FKIP UAD, Joko Susilo, M.Pd menambahkan, “Adiwiyata di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman ini adalah Adiwiyata ala Muhammadiyah yang dikenal dengan Green School Muhammadiyah.” Penekanan nilai akidah sebagai wujud keimanan melahirkan kewajiban melestarikan lingkungan. Inilah yang menjadi poin tinggi dalam penilaian kemarin,” ujarnya.
Selain itu, sekolah juga turut menyelenggarakan kegiatan yang perduli terhadap lingkungan secara partisipatif. Contohnya kegiatan penanaman pohon TOGA bersama komite, pemberian nama pohon perindang, pemilahan dan pengolahan sampah, serta pengelolaan energi (listrik) dan air yang selama ini dilakukan oleh siswa dan guru. Ia berharap, program pendidikan adiwiyata ala Muhammadiyah dapat segera diterapkan di seluruh sekolah di Yogyakarta, sehingga banyak sekolah yang dapat meraih penghargaan serupa. “Bahkan kita menargetkan sekolah-sekolah Lab UAD di Yogyakarta ini ke depannya bisa meraih penghargaan lingkungan berlevel nasional,” imbuhnya. (H3)