Seminar S-2 BK, Dongkrak Kompetensi Guru BK SMP/MTs Kota Salatiga
Program Studi Magister Bimbingan dan Konseling (MBK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar Seminar Bimbingan dan Konseling Bagi Guru BK SMP/MTs Kota Salatiga, Rabu(27/2). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan para Guru BK di SMP/MTs Kota Salatiga dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kegiatan ini merupakan kerjasama MGBK SMP/MTs Kota Salatiga dan berlangsung di SMP Negeri 2 Salatiga.
Topik pada seminar ini adalah Inovasi Layanan BK di Era Merdeka Belajar. Dr. Hardi Santosa, M. Pd, dosen MBK, hadir sebagai narasumber untuk memberikan wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada para peserta seminar. Dalam paparannya, beliau menekankan bahwa peran Bimbingan dan Konseling (BK) sangatlah vital dalam konteks Kurikulum Merdeka.
Dr. Hardi Santosa menjelaskan dengan metafora yang kuat, menggambarkan BK sebagai listrik dan Kurikulum Merdeka sebagai rumah. Dalam metafora ini, rumah akan menjadi terang hanya jika teraliri listrik. Begitu pula dengan Kurikulum Merdeka, yang akan hidup dan berfungsi dengan baik jika terdukung oleh penerapan BK yang efektif. Tanpa BK, Kurikulum Merdeka akan menjadi hambar dan tidak memberikan dampak yang diharapkan dalam perkembangan peserta didik.
“Ketika BK kita dibaratkan sebagai listrik dan kurikulum merdeka sebagai rumah, maka rumah hanya akan terang manakala telah dialiri listrik. Pada saat rumah itu tidak ada listrik, maka rumah tersebut akan gelap gulita, mati dan tidak ada kehidupan yang dapat dilihat.” Kata Hardi.
Selain itu, Dr. Hardi juga membahas isu-isu esensial yang terkait dengan Kurikulum Merdeka. Dia menekankan pentingnya inovasi dalam layanan BK sebagai upaya untuk melawan kejenuhan. Guru BK perlu berperan sebagai pemimpin dalam memperkuat profil siswa dalam aspek Pancasila.
Baca juga Magister Bimbingan dan Konseling (MBK) UAD Goes to MGBK Klaten
(ql)