Fisika Bermakna: Growth Mindset dan Deep Learning
Program Studi Magister Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan webinar bertajuk “Pembelajaran Fisika yang Transformatif dengan Pendekatan Deep Learning” pada Sabtu (19/07) pukul 08.00 WIB. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama: Dr. Dian Artha Kusumaningtyas, M.Pd.Si. dosen Prodi MPFis UAD dan Nurul Fitria, S.Si., guru SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta. Nurul juga merupakan mahasiswa MPFis UAD tahun ini.
Ketua Prodi MPFis UAD, Dr. Moh Toifur, M.Si., dalam sambutannya menekankan pentingnya guru dan pendidik untuk terus memperbarui pengetahuan, termasuk konsep deep learning atau Pembelajaran Mendalam. Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Pencinta Fisika Indonesia Pusat (PPFI), Sarjoko, S.H. menegaskan bahwa belajar tidak cukup hanya memahami materi. Ia menekankan pentingnya belajar untuk mengembangkan diri agar mampu menjawab tantangan zaman.
Belajar adalah kunci untuk merespons perubahan dunia. Tempat terbaik untuk belajar adalah sekolah, dan bagi guru, proses itu dapat diperkuat melalui studi lanjut di jenjang S2 dan S3. ujar Toifur
Growth Mindset dan Deep Learning
Sementara itu dalam paparannya, Dian mengutip teori Growth Mindset dari Carol Dweck (2016) yang meyakini kecerdasan dapat dikembangkan. Menurutnya, pembelajaran mendalam diawali dengan meaningful learning yang menekankan penguasaan substansi Fisika.
Konten Fisika harus benar-benar dipahami. Dari sanalah capaian pembelajaran dapat dirancang sehingga mengarah pada pembelajaran mendalam. Deep learning bukan sekadar perubahan RPP, melainkan pembangunan growth mindset guru dan siswa hingga mencapai level refleksi dan aplikasi. jelas Dian.
Dian juga menekankan bahwa pembelajaran bermakna tidak hanya menyenangkan (joyful), tetapi memberi kegembiraan ketika siswa benar-benar memahami capaian pembelajaran. Komponen pembelajaran di sekolah, lanjutnya, meliputi empat hal pokok yaitu tujuan kompetensi, materi esensial, metode, dan asesmen, yang harus disesuaikan dengan prinsip pembelajaran mendalam yaitu Meaningful, Mindful, Joyfull Learning.
Pembelajaran mendalam dapat dirancang dengan menggunakan taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcome). Taksonomi ini menekankan kemampuan menghubungkan ide-ide untuk mencapai pembelajaran yang cakap, lalu memperluas dan menerapkannya hingga mencapai pembelajaran unggul. Dukungan terhadap implementasi kebijakan ini tercantum dalam Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 dan Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025.
Baca Juga: Mengapa Deep Learning Penting dalam Pendidikan?
Sementara itu, Nurul menyoroti tantangan pembelajaran fisika di sekolah. Ia menyebut minimnya pengetahuan kontekstual, dominasi hafalan, serta terbatasnya waktu untuk eksperimen dan pendekatan inovatif sebagai hambatan utama. Nurul menekankan agar guru lebih mengutamakan asesmen formatif daripada asesmen sumatif.
Asesmen formatif dapat diwujudkan dalam assessment for learning dan assessment as learning. Guru bisa menggunakan peta konsep, observasi, teknik asesmen kelas (CATs), jurnal reflektif, hingga peer assessment. ungkap Nurul.
Ia juga mencontohkan penggunaan metode role playing untuk mendorong inkuiri melalui simulasi dan eksplorasi langsung. Dengan metode ini, siswa dapat memerankan suatu peran, mengajukan pertanyaan, dan menemukan jawaban melalui pengalaman belajar nyata.
Metode ini efektif untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep, seperti yang ditunjukkan penelitian Mulyani dan Hidayati. imbuh Nurul.
Dalam sesi tanya jawab, peserta dari Pesantren Modern Internasional Dea Malela, Taufiqurrahman, menanyakan bagaimana deep learning dapat memperkuat retensi siswa. Dian menjawab bahwa guru perlu memantik perubahan melalui growth mindset dengan menghadirkan kebermaknaan konsep, misalnya hukum Newton dalam bentuk soal yang berbeda dari biasanya.
Guru tetap berperan penting dalam mendampingi, memantau, sekaligus menjelaskan materi. Deep learning justru memberi ruang untuk mengakomodasi perbedaan gaya belajar dengan cara yang lebih bermakna. jelas Dian.
Melalui forum ilmiah ini, UAD memperkuat perannya sebagai pusat pengembangan pendidikan Fisika. Selain itu, guru dengan growth mindset-nya dimotivasi untuk terus belajar yaitu dengan menempuh pendidikan magister di Prodi Magister Pendidikan Fisika UAD.
Webinar ini menegaskan komitmen Prodi MPFis UAD untuk mengembangkan pembelajaran Fisika yang inovatif, transformatif, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Prodi mendorong guru dan pendidik agar terus meningkatkan kompetensi melalui wawasan mutakhir dan praktik terbaik dalam pembelajaran sains.
(yp/ed: krln)