Mengapa Deep Learning Penting dalam Pendidikan?
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UAD kembali menyelenggarakan Guest Lecture: Deep Learning dengan pakar dari UoG University of Gloucestershire, UK. Agenda ini merupakan kolaborasi dari prodi Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, Magister Pendidikan Bahasa Inggris serta Magister Pendidikan Matematika.
Hadir sebagai narasumber adalah Dr. Alex Masardo, MRes dan Maria Meredith, MA., Ph.D (Cand). Agenda berlangsung di Educator Hall, Kampus 4 UAD pada Selasa (22/07) dengan peserta mahasiswa dan dosen dari prodi penyelenggara.
Dalam sambutannya, Dekan FKIP, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D. mengungkapkan bahwa Deep Learning menjadi salah satu topik yang mendapat sorotan Kementrian Pendidikan. Pembelajaran mendalam sangat potensial menjadi bentuk transformasi pembelajaran yang bermakna di Indoensia.
Perubahan yang kita lakukan tidak boleh berhenti pada tataran permukaan atau formalitas belaka, melainkan harus menyentuh inti dan makna yang substansial, ungkap Sayuti.

Maria Meredith, MA., Ph.D (Cand) saat menyampaikan materi
Pada sesi utama, Maria menekankan pembelajaran mendalam bukan sekadar sebagai metode pelajaran. Pembelajaran mendalam membentuk cara berpikir peserta didik dengan mendorong mereka untuk menggali makna dan memahami konsep secara menyeluruh. Pendekatan ini juga mengajak mereka untuk menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman serta konteks kehidupan nyata.
What we want to do is to talk, to discuss, to argue — because in deep learning, true understanding grows not from passive listening, but from active engagement, critical questioning, and the courage to explore multiple perspectives, ujar Maria.

Narasumber mengajak para peserta untuk berdiskusi secara aktif.
Sementara itu, Alex menekankan bahwa peserta didik harus memiliki self-awareness atau kesadaran diri dalam belajar. Ia juga mendorong peserta didik untuk melatih self-regulation agar mampu mengatur proses belajarnya sendiri. Dalam proses ini, guru berperan aktif sebagai fasilitator yang membimbing, menyediakan ruang refleksi, dan menumbuhkan kemandirian belajar.
Pada akhir sesi, prodi yang terlibat dalam kuliah tamu ini memanfaatkan momentum untuk menandatangani Implementary Agreement (IA) dengan Early Years and Education, School of Education, UoG. Melalui penandatanganan ini, kedua institusi berkomitmen untuk memperkuat kerja sama internasional dalam pengembangan kurikulum, pertukaran keilmuan, dan peningkatan mutu pendidikan.