Ramadhan Mencerahkan Semesta
Ramadhan Mencerahkan Semesta, merupakan rangkaian program Ramadhan di Kampus dari Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD. Kegiatan berlangsung di Masjid Islamic Center UAD pada 20 Maret 2023. Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa tampak antusias menghadiri kegiatan tersebut. Tidak hanya itu, tampak hadir pula Wakil Rektor Bidang AIK dan SDM dalam acara tersebut.
Sebelum memulai acara, ada pembagian buku untuk 100 dosen dan tenaga kependidikan yang hadir pertama. Panitia membagikan buku Himpunan Putusan Tarjih (HPT) Edisi ke-3. Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A., H. Rahmadi Wibowo S. Lc., M.A., Dr. Norma Sari, M.Hum., dan Drs. Parjiman, M.Ag., menyerahkan buku secara simbolis kepada perwakilan dosen dan tenaga kependidikan.
Kepala LPSI UAD, H. Rahmadi Wibowo S. Lc., M.A., dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengajian ini merupakan rangkaian dari kegiatan Ramadhan di Kampus. Kegiatan Ramadhan di Kampus di antaranya adalah buka bersama dengan 2500 takjil per hari. Kajian tarawih dan sholat tarawih berjamaah. Nuzulul Quran dan Haflah. Pelaksanaan Sholat Gerhana Matahari.
“Kami berusaha dengan jumlah 1200 dosen dan tendik akan mendapatkan Buku HPT semuanya. Akan tetapi, pembagian secara bertahap. Kemudian, akan kami jadwalkan per Fakultas minimal 2 kali selama bulan ramadhan untuk mengikuti shalat tarawih di Kampus”, jelas Rahmadi.
Selanjutnya Drs. Parjiman, M.Ag., Wakil Rektor Bidang AIK dalam sambutannya menjelaskan bahwa semoga dengan berakhirnya kegiatn ini bisa menghayati dan memahami dengan spirit dan kemuhamadiyahan. Di samping itu, Parjiman menjelaskan tidak membagikan Buku HPT secara cuma-cuma. Akan tetapi, akan membagikan untuk sebagai bekal ujung tombak persyarikatan dalam dakwah.
Pentingnya dan Hikmah Puasa Ramadhan
Prof. Dr. H. Syamsul Anwar, M.A., memberikan pengantar terkait tiga kriteria Muhammadiyah menggunakan Hisab dan tidak menggunakan Ruqyat. Tiga kriteria penentuan 1 Ramadhan dan 1 Syawal 1444 H. Pertama, Bulan berjalan telah mengelilingi 1 (satu) putaran. Kedua, Tercapai keliling sebelum matahari tenggelam pada akhir bulan tersebut. Ketiga, saat matahari tenggelam, bulan masih di atas ufuk.
Selain itu, Anwar menjelaskan hal yang lebih penting dari ibadah puasa ramadhan adalah niat yang ikhlas tanpa ada beban menjalankan perintah tersebut.
“Puasa bukan sekadar rutinitas aktivitas tahunan. Akan tetapi, menjaga perkataan, perbuatan dan menjaga nilai puasa adalah hal utama yang patut selalu terjaga. Nilai puasa akan terlihat saat 11 bulan ke depan setelah berpuasa. Yaitu, menjadi orang yang bertaqwa”, jelas Anwar.
Selain itu, Anwar menjelaskan beberapa hadist yang menjadikan dasar Muhammadiyah tetap menggunakan Hisab dalam penentuan awal Ramadhan dan 1 Syawal 1444 H. Tidak sekadar itu, Muhammadiyah memiliki misi membuat kalender umat islam secara global seperti pada keputusan Muktamar Muhammadiyah tahun 2015 yang lalu.
Muhammadiyah telah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada tanggal 23 Maret 2023. Sedangkan, 1 Syawal 1444 H jatuh pada tanggal 21 April 2023. Keputusan ini berdasarkan maklumat PP Muhammadiyah tentang penetapan Awal Ramadhan dan Syawal 1444 H. Oleh karena itu, sebagai warga Muhammadiyah yang menjunjung tinggi nilai persyarikatan, tentu kita menjadikan ini semua sebagai pedoman hidup bermuhammadiyah.
(jp/ Humas FKIP UAD)