Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengadakan kegiatan Muhasabah dan Parenting bagi orang tua/wali siswa SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta pada Kamis (27/02). Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dan orang tua mengenai studi lanjut serta persiapan masa depan yang lebih baik.

Kepala SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta, Titin Yulianti Prawesti, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan muhasabah ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam mendorong siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selain itu, acara ini juga menjadi momen refleksi bagi orang tua dan anak dalam mempererat hubungan keluarga.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai saling menyayangi, memperhatikan, dan memahami antara orang tua dan anak. Dengan demikian, sekolah berupaya memberikan dorongan agar siswa memiliki tujuan pendidikan yang jelas,” ujar Titin.

Dekan FKIP UAD, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., menyambut hangat kehadiran guru, orang tua, dan siswa. Ia menekankan bahwa pendidikan adalah investasi paling berharga yang akan berdampak sepanjang hayat.

“Sebagai orang tua, kita harus serius dalam memikirkan pendidikan anak-anak. Pilihlah pendidikan yang tepat, terutama yang berlandaskan nilai-nilai keislaman. Bekali mereka dengan ilmu yang dapat menjadi pegangan hidup,” jelas Sayuti.

Dalam sesi selanjutnya, Waka Kurikulum SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta, Ica Lalitya Kusuma, S.Pd, Si., menjelaskan mengenai jadwal ujian dan persyaratan kelulusan bagi siswa. Ia menekankan pentingnya kesiapan dalam menghadapi asesmen baik dalam bentuk praktik maupun teori agar dapat mencapai kelulusan dengan hasil maksimal.

Pada kesempatan ini, FKIP UAD juga menghadirkan Tim Humas dan Promosi, Rendra Ananta Prima Hardiyanta, M.Pd., dan Syariful Fahmi, M.Pd., Keduanya memperkenalkan profil FKIP UAD serta berbagai keunggulan yang UAD tawarkan.

Baca juga: Seminar Parenting FKIP UAD & MAN 2 Bantul, Bangun Harmoni Keluarga

Seminar Parenting

Dr. Dody Hartanto, M.Pd., sebagai narasumber utama, memberikan materi parenting bertema Meraih Kebahagiaan dan Kesuksesan Generasi Lato-lato. Ia menekankan pentingnya membangun kebiasaan positif sejak remaja agar dapat mencapai masa depan yang cerah. Salah satu kebiasaan buruk yang harus para siswa hindari adalah sleepcall. Hal itu dapat berdampak negatif pada pola tidur dan kesehatan mental.

“Tidak ada kesuksesan yang diraih tanpa usaha dan kerja keras. Jika seseorang terlalu santai di awal, maka kesulitan akan datang di kemudian hari. Oleh karena itu, penting untuk mulai serius dalam merencanakan masa depan,” ujar Dody.

Ia juga mengingatkan siswa untuk lebih teliti dalam memilih profesi di tengah tantangan zaman yang semakin kompetitif. Jangan meragukan kemampuan diri sendiri, katanya. Ia mendorong para siswa untuk memilih pekerjaan yang tidak mudah tergantikan dengan perkembangan teknologi.

Sebagai penutup, Dody menampilkan video dan lagu bertema kedekatan hubungan orang tua dan anak. Video tersebut menggambarkan betapa besar peran orang tua dalam membentuk karakter dan masa depan anak. Momen haru terjadi ketika Dody mengajak para siswa untuk meminta maaf kepada orang tua mereka secara langsung.

“Jangan tunggu sampai terlambat. Semakin kita dewasa, semakin bertambah usia orang tua kita. Hargai dan cintai mereka selagi masih ada kesempatan,” pesannya.

Acara ini pun berakhir dengan suasana penuh haru, di mana para siswa dan orang tua saling mengungkapkan rasa terima kasih serta kasih sayang mereka satu sama lain.

(al/ed:ql)