FKIP UAD Kolaborasi dengan SEAMOLEC Perkuat STEM di Sekolah Muhammadiyah
Tim Science Technology Engineering and Mathematics (STEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar Workshop Strengthening Teacher Education Program (STEP) Project – Indonesia. Kegiatan ini merupakan salah satu program yang diinisiasi oleh SEAMEO Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC). UAD menjadi salah satu partisipan di antara dua universitas lainnya, yaitu Universitas Islam Negeri Raden Fatah dan Universitas Negeri Sebelas Maret.
Workshop STEP tersebut berlangsung selama 2 hari, 3 s.d 4 Mei 2024. Kegiatan pada hari pertama bertempat di Ruang Sidang FAST Lt.8 Kampus 4 UAD. Sedangkan hari kedua bertempat di Laboratorium Microteaching FKIP Gedung Laboratorium Terpadu Kampus 4 UAD. Partisipan pada workshop ini adalah lima guru dari SMP Unggulan Aisyiyah dan Muhammadiyah Boarding School (MBS) Pleret. Sejumlah mahasiswa dari program studi Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, dan Pendidikan Matematika juga mengikuti workshop tersebut.
Dekan FKIP UAD, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., membuka acara dengan sambutan hangat.
“FKIP menyambut dengan terbuka kerja sama antara FKIP dengan SEAMEO SEAMOLEC. Dengan menggandeng sekolah muhammadiyah seperti SMP Unggulan Aisyiyah dan MBS Pleret, workshop ini menjadi wadah untuk memperkuat pembelajaran sains di sekolah-sekolah muhammadiyah.” ungkap Sayuti dalam sambutannya.
Irfan Yunianto, S.Si., M.Sc., Ph.D., dosen Pendidikan Biologi selaku Koordinator STEM, dalam sambutannya memberi penjelasan terkait program workshop STEP. Ia juga menjelaskan bahwa dalam workshop ini terdapat tugas dan implementasi keberlanjutan pada program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 2 mendatang.
Workshop Strengthening Teacher Education Program (STEP) Project – Indonesia Day 1
Pada hari pertama, Irfan yang juga sebagai narasumber pertama, menyampaikan materi tentang Pembelajaran 3 Dimensi. Dalam materinya, Irfan menerangkan bahwa ide pembelajaran tiga dimensi berasal dari 3 konsep pengetahuan ilmiah. Konsep tersebut yaitu, (1). Disciplinary Core Ideas (DCI), (2). Scientific and Engineering Practice (SEP), dan (3). Crosscutting Concept (CCC).
Pemateri kedua, Avanti Vera Risti Pramudyani, M.Pd., dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, memberikan penjelasan terkait Claim, Evidence, and Reasoning (CER) Methode. Metode ini berguna untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran. Claim adalah statement yang menggambarkan jawaban sederhana dari sebuah pertanyaan. Evidence adalah data-data untuk mendukung claim. Sedangkan Reasoning adalah penjelasan akan why dan how terkait bukti pendukung dari claim.
Kemudian, Aan Hendroanto, S.Pd., M.Sc., dosen Pendidikan Matematika, sebagai pemateri ketiga menerangkan tentang Sage Modeler. Sage modeler adalah suatu alat untuk membuat model suatu fenomena. Pada sesinya, Aan mengajak para peserta untuk membuat model-model dari suatu fenomena yang terjadi di kehidupan nyata.
Workshop Strengthening Teacher Education Program (STEP) Project – Indonesia Day 2
Selanjutnya pada hari kedua, peserta terbagi menjadi 3 kelompok bidang keilmuan. Kelompok pertama bersama Nani Aprilia, M.Pd., dosen Pendidikan Biologi, membahas tentang Water Quality. Air menjadi bagian penting dalam hidup sehingga kualitas air perlu menjadi perhatian. Nani mengkorelasikan water quality dengan implementasinya di sekolah kelas XI.
Kelompok kedua bersama Dr. Risanti Dhaniaputri, M.Sc., dosen Pendidikan Biologi, berdiskusi tentang Health in Our Hand (Diabetes Melitus Pada Pewarisan Sifat). Dalam materinya, Ia juga membahas CER Method dalam pembelajaran pewarisan sifat.
Sedangkan kelompok ketiga bersama Eko Nursulistiyo, M.Pd., dosen Pendidikan Fisika, mengupas tentang Interaction for Physical Science. Pada ruang diskusi kelompok tersebut, Eko juga menerangkan alur berpikir STEM versinya. Sehingga peserta dapat mengadaptasi untuk mereka praktikkan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kegiatan tersebut berakhir dengan presentasi proyek kelompok. Dengan seluruh materi yang telah para pemateri berikan, peserta membuat rancangan Sage Modeler berdasarkan studi kasus tertentu.
(ql)