FKIP UAD Gelar Seminar Internasional: Fostering Inclusive Education
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar Seminar Internasional pada Rabu, 10 Januari 2024. Seminar bertema “Fostering Inclusive Education: Collaboration Initiatives in Higher Education Institutions” berlangsung di Aula Islamic Center UAD. Hadir sebanyak 87 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Pemateri pada acara tersebut adalah dua dosen dari University of Gloucestershire , Maria Meredith dan Dr. Alex Masardo, serta dosen UAD Prof. Hardi S., M.Pd.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Sunardi, S.T., M.T., Ph.D., memberikan sambutan pembuka. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi antar lembaga pendidikan tinggi dalam menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua mahasiswa. Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., Dekan FKIP UAD, juga memberikan sambutan yang menekankan peran FKIP dalam mendukung pendidikan inklusif.
Pemateri pertama, Maria, menyampaikan materi tentang “Practitioner Wellbeing and Resilience“. Maria membahas mengenai pentingnya kesejahteraan dan ketahanan para praktisi pendidikan. Hal itu bertujuan agar dapat memberikan dukungan secara optimal bagi para siswa.
Dr. Alex Masardo menjadi pemateri kedua. Ia membawakan topik “Harnessing Virtual Exchange as a Mean to Enhance Early Childhood and Inclusive Education”. Ia membahas pemanfaatan pertukaran virtual sebagai cara untuk meningkatkan pendidikan anak usia dini dan inklusif. Dr. Alex juga memberikan wawasan baru tentang penggunaan teknologi dalam konteks pendidikan.
Prof. Hardi S., M.Pd., sebagai pemateri terakhir menyajikan topik “Revitalization of Mathematics Education for the National Character Building“. Dalam paparannya, Prof. Hardi membawa strategi dan inovasi dalam mendukung pembelajaran matematika yang tidak hanya memenuhi standar akademik, tetapi juga membangun karakter nasional.
Seminar internasional ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam mengenai pendidikan inklusif, tetapi juga menjadi ruang kolaborasi antarlembaga pendidikan tinggi. Peserta seminar memiliki kesempatan untuk bertukar ide dan pengalaman guna mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif dan bersaing di era global.
(ql)