Webinar Bangga Jadi Guru: Idealis, Kreatif, Adaptif

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan webinar nasional “Proud to be a Teacher” atau “Bangga Jadi Guru” pada Sabtu (16/09). Kegiatan ini berlangsung secara daring via Zoom dan disiarkan di YouTube FKIP. Peserta yang hadir adalah ratusan guru, mahasiswa, dan akademisi dari berbagai daerah.

Prof. Dr. Suyatno, Wakil Dekan I FKIP UAD, menegaskan pentingnya rasa bangga sebagai guru. Suyatno menyebut identitas guru yang kuat dapat meningkatkan mutu pendidikan sekaligus memperkokoh peran guru sebagai teladan dan agen perubahan sosial.

Webinar menampilkan tiga narasumber. Ragil Dian Purnama Putri, M.Pd., dosen PGSD UAD membahas empat kompetensi utama guru. Kompetensi tersebut adalah pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut perlu dikembangkan di era kurikulum dan teknologi baru.

Narasumber kedua adalah Cepi Ariansyah, S.Pd., Gr., guru muda yang berpengalaman mengajar di daerah terpencil maupun di sekolah Indonesia di luar negeri. Cepi berbagi pengalaman mengajar di daerah terpencil dan luar negeri. Ia menekankan guru harus idealis, kreatif, dan mampu beradaptasi sambil menjadi mentor dan penggerak komunitas.

Sementara itu Tasya Amin Zakiah, mahasiswa FKIP berprestasi, mengajak generasi muda menemukan identitas calon guru dan melihat peluang karier di pendidikan, mulai dari guru formal, konten kreator edukasi, edupreneur, hingga pengajar internasional.

Webinar juga menyajikan sesi tanya jawab interaktif seputar pembelajaran digital, menjaga idealisme profesi, dan strategi mengajar di daerah terbatas. Sebagai penutup, FKIP UAD mengumumkan pemenang lomba nasional “Bangga Jadi Guru” kategori poster, video, dan opini. Kompetisi ini memberi motivasi bagi guru dan mahasiswa untuk berinovasi dan mengekspresikan kreativitas di dunia pendidikan.

Kegiatan ini menegaskan bahwa profesi guru adalah panggilan mulia yang membutuhkan dedikasi, kebanggaan, dan profesionalisme. Guru yang kompeten dan adaptif menjadi garda terdepan mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan berkarakter.

(as/ed: krln)