MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS ADAKAN PEMENTASAN DRAMA ANDE-ANDE LUMUT VERSI BAHASA INGGRIS
Bertempat di Auditorium Kampus II UAD, Ahad (31/7/6). Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pementasan drama Ande-ande Lumut versi Bahasa Inggris. Kegiatan ini merupakan salah satu tugas akhir dari mata kuliah Stage Performence pada semester empat diprodi ini. Kegiatan yang dihadiri Kaprodi, dosen serta mahasiswa berjalan dengan lancar sukses.
Muhammad Ali, SS., M.Pd. selaku Kaprodi PBI sekaligus dosen pembimbing dalam sabutannya menyampaikan “Pergelaran drama Ande-ande lumut ini merupakan program perlu lanjutkan untuk melatih mahasiswa untuk tidak hanya belajar teori tetapi memperaktekkan apa yang didapatkan dalam sebuah pementasan. Saya mengapresiasi kegiatan teman-teman mahasiswa sekaligus dengan drama ini kita tidak lupa dengan cerita-cerita rakyat yang kita miliki”.
Cerita ini mengisahkan tentang Pangeran Kusumayuda yang bertemu dengan Kleting Kuning, si bungsu dari empat bersaudara anak seorang janda yang tinggal di salah satu desa bawahan ayah Pangeran Kusumayuda memerintah. Kleting Kuning sebenarnya adalah anak angkat, yaitu putri dari Kerajaan Jenggala, yang kelak dikenal sebagai Dewi Candrakirana. Diam-diam mereka saling mengingat. Dalam hati, Pangeran Kusumayuda tahu, gadis seharum bunga mawar itu adalah calon permaisuri Kerajaan Banyuarum yang paling sempurna. Sayang, mereka tak pernah bertemu lagi.
Beberapa tahun kemudian, seorang pemuda tampan bernama Ande Ande Lumut mengumumkan bahwa dia sedang mencari istri. Tak seperti gadis-gadis desa lain, termasuk juga saudara-saudara Kleting Kuning, Kleting Kuning enggan pergi sebab dia masih mengingat Pangeran Kusumayuda. Namun berkat nasihat dari bangau ajaib penolongnya, maka akhirnya Kleting Kuning pun turut serta.
Dalam perjalanannya, ternyata mereka harus menyeberangi sungai yang lebar. Pada saat itu, muncullah penjaga sungai berwujud yuyu raksasa bernama Yuyu Kangkang. Yuyu Kangkang menawarkan jasa untuk menyeberangkan mereka dengan catatan diberi imbalan bersedia dicium olehnya setelah diseberangkan. Karena terburu-terburu, semua gadis-gadis desa yang lain segera saja menyetujuinya, dengan pemikiran bahwa sang pangeran tidak akan mengetahuinya. Hanya si bungsu Kleting Kuning yang menolak untuk dicium Yuyu Kangkang. Ketika Yuyu Kangkang bermaksud memangsanya, Kleting Kuning melawannya dengan senjata yang dititipkan oleh ibunya. Karena hanya si bungsu yang tidak dicium Yuyu Kangkang, jadilah Ande Ande Lumut memilih si bungsu sebagai pendampingnya. Barulah saat itu Kleting Kuning menyadari bahwa pemuda Ande Ande Lumut adalah Pangeran Kusumayuda, pemuda idamannya. (H2)