Pelatihan Torakur: Inovasi Cerdas Mahasiswa PPG!
Mahasiswa Prodi PPG FKIP UAD bidang PGSD kelas C menggelar aksi nyata pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan bertajuk “Meningkatkan Keterampilan SDM dan Daya Jual Hasil Pertanian melalui Workshop Pengolahan Buah Tomat menjadi Manisan Torakur”. Agenda ini merupakan realisasi Mata Kuliah Proyek Kepemimpinan. Pelatihan torakur ini berlangsung di Perumahan Dirgantara Asri, Jragung, Jogotirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, pada Jumat (18/04).
Para mahasiswa dibimbing oleh dosen PGSD UAD, Kirana Pramadewi, S.Sos., M.Pd untuk merancang pelatihan yang tidak hanya edukatif namun aplikatif. Pelatihan semacam ini harapannya mampu membuka peluang usaha rumahan, khususnya bagi ibu-ibu PKK setempat.
Ketua Kelompok 1 Proyek Kepemimpinan, Muhamad Fatoni, dalam sambutannya menyampaikan antusiasme atas terlaksananya workshop ini. Ia juga menjelaskan meskipun inovasi ini unik tetapi itulah keistimewaanya. Inovasi ini bisa menjadi peluang usaha baru.
Mungkin masih terdengar unik atau aneh, tomat tapi rasa kurma. Tapi justru di situlah letak keistimewaannya karena ini adalah inovasi yang dapat menjadi peluang usaha baru buat ibu-ibu di rumah. Hari ini kita akan belajar bareng, praktik langsung juga, dan pastinya seru-seruan sambil menambah ilmu,” ungkap Fatoni.
Workshop ini membawa sejumlah tujuan strategis, yakni: 1). meningkatkan keterampilan ibu-ibu PKK dalam mengolah tomat menjadi produk bernilai jual tinggi; 2). mendorong tumbuhnya usaha berbasis pertanian yang berdaya saing dan berkelanjutan; 3). menawarkan alternatif olahan tomat dengan masa simpan lebih panjang; 4). meningkatkan nilai tambah hasil pertanian untuk menunjang kesejahteraan ekonomi keluarga.

Anggota PKK Perumahan Dirgantara Berbah saat membuat Torakur
Ketua PKK, Fathia Amrina Rosyida, S.Psi. memberikan apresiasi tinggi atas kegiatan ini. Ia berharap pelatihan seperti ini dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
Semoga bisa dimanfaatkan warga dan memberikan nilai ekonomis di masyarakat, ungkap Fathia.
Selain menjadi ruang pembelajaran praktis, pelatihan torakur ini menjadi sarana belajar praktik bagi peserta. Kirana menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya tugas akademik semata, melainkan bagian dari kontribusi mahasiswa dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat.
Melalui workshop ini, harapanya para peserta mampu mengembangkan keterampilan baru serta membuka peluang usaha baru dari bahan lokal yang belum termanfaatkan denganbaik. Ke depan, mahasiswa dan warga perlu mengembangkan kolaborasi seperti ini untuk mendorong pemberdayaan masyarakat lewat pendidikan dan inovasi.