Ilmu pengetahuan menjadi keutamaan bahkan tak dapat ditawar dalam kehidupan manusia. Pengetahuan bahkan merupakan sarana yang paling penting untuk mendapatkan kekuasaan di masa yang penuh persaingan saat ini.
Hal ini diungkapkan Associate Deann di Bidang Asian Studies Prof Pamela Allen MA PhD dalam acara wisuda lulusan S1 dan S2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Jogja Expo Center, Sabtu 22 Maret 2014.
Allen menuturkan, kekuasaan dalam hal ini bisa mengacu pada kekuasaan di berbagai hal. “Untuk kalian yang baru selesai menyelesaikan pendidikan tinggi, kekuasaan bisa berarti kemampuan kalian mendapatkan posisi terhormat di tengah masyarakat. Bagaimana kalian mendapatkan pekerjaan layak, menciptakan pekerjaan atau bahkan mendapatkan posisi-posisi strategis yang memungkinkan kalian berkiprah membangun bangsa dan negara,” ujarnya.
Guru Besar Universitas Tasmania, Australia ini menekankan, kelulusan seorang sarjana menjadi tonggak awal perjuangan hidup yang lebih berat. Dari sinilah seorang sarjana dituntut mampu mengaplikasikan pengetahuan yang sudah didapatkannya. Tentu dengan niat yang baik bagi masyarakat luas, di sinilah kepribadian para lulusan perguruan tinggi akan diuji.
“Mereka harus bisa menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan nyata. Jika salah niat, tentu bukan manfaat yang akan dihasilkan, tapi kehancuran manusia itu sendiri,” timpalnya. Allen juga berpesan agar para lulusan UAD mau memanfaatkan pengetahuan yang sudah didapat dengan sebaik-baiknya. Dia menekankan, pengetahuan yang dikuasai haruslah digunakan untuk kepentingan masyarakat, bangsa, negara bahkan dunia, bukan untuk kepentingan pribadi. “Saya juga berharap, UAD dan universitas kami bisa terus mempertahankan dan meningkatkan kerjasama, termasuk kerjasama antar bangsa. Tak hanya untuk menjalin persaudaraan, kita juga bisa bersama-sama mendapatkan ilmu pengetahuan lebih dan bisa memberi manfaat lebih luas lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr Abdul Fadlil MT mengatakan, selain memberikan penghargaan kepada lulusan terbaik, UAD juga memberikan penghargaan pada mahasiswa berprestasi non akademik. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud terima kasih UAD pada mahasiswa yang sudah mengharumkan nama UAD, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pada wisuda kali ini, UAD meluluskan 663 sarjana dan magister. Untuk lulusan S1 terbaik dengan IPK tertinggi yakni 3,90 diraih oleh Yuyun Sundari dari Prodi Akuntansi. Untuk lulusan tercepat dengan masa studi 3 tahun 4 bulan 23 hari, diraih Arwaman dari prodi Ilmu Hukum dengan IPK 3,85. Sedangkan lulusan terbaik program magister diraih Ginanjar Zukhuf Saputri dari jurusan Magister Farmasi.
Sedangkan untuk Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) meluluskan 314 mahasiswa dengan rincian: PBI S1 sebanyak 104 mahasiswa, PBSI sebanyak 69, P. Matematika sebanyak 44,P. Biologi sebanyak 20, P. Fisika sebanyak 24, PPKn sebanyak 13 dan BK sebanyak 40. Lulusan terbaik dari FKIP diperoleh oleh mahasiswa Pendidikan Matematika, atas nama Syahanna Kusumaning Putri dengan IPK 3.79.