FKIP UAD (14/06/2022) – Mahasiswa Program Studi BK FKIP UAD kembali menjadi juara pada ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Liga 1 PTMA Nasional 2022. Pemilihan mahasiswa berprestasi nasional (Mawapres) adalah salah satu program paling bergengsi bagi seluruh mahasiswa di seluruh Indonesia diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) di bawah naungan Kemendikbud ristek. Zaenab Amatillah Rodhiyya adalah mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan tahun 2019 yang berhasil menjadi juara 3 dalam ajang tersebut.
Zaenab, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa menjadi mahasiswa berprestasi bukanlah sebuah ambisi. Prestasi ini adalah bonus dari serangkaian kegiatan dan hal-hal yang ia usahakan semasa berkuliah. Ia ingin memberikan manfaat dan bantuan dengan segala kompetensi dan kemampuan yang ia miliki.
“Saya ingin menjadi seorang guru BK yang mampu mengarahkan siswa untuk dapat merancang tujuan hidup dan menemukan minat, bakat, dan potensi mereka yang akan membawa perubahan kedepannya,” tulisnya.
Ia juga menambahkan bahwa menjadi seorang mahasiswa berprestasi bukanlah suatu kewajiban bagi mahasiswa. Menjadi mahasiswa berprestasi adalah milestone yang bisa menjadi salah satu jalan untuk meraih tujuan pembelajaran jangka panjang.
Proses Seleksi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi
Berhasil menjuarai kompetisi pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat nasional bukanlah hal yang mudah. Zaenab harus melalui berbagai tahapan untuk mewujudkan mimpinya. Proses seleksi mahasiswa memiliki beberapa tahapan, yaitu seleksi tingkat prodi, tingkat fakultas, kemudian terakhir tingkat universitas sebelum menjadi wakil tingkat nasional. Tahapannya seleksi mawapres, yaitu menyusun gagasan kreatif dan capaian unggulan, membuat poster deskripsi diri, presentasi, wawancara, dan diskusi terbuka yang seluruhnya menggunakan bahasa Inggris. Ajang pilmapres ini diadakan pada bulan Mei-Juni tahun 2022.
Zaenab mendapatkan inspirasi untuk mencapai pencapaian ini dari teman sebaya dan lingkungan Prodi Bimbingan Konseling yang suportif. Ia tidak memiliki satu tokoh khusus untuk menjadi role modelnya.
“Role model secara spesifik tidak ada karena di UAD, khususnya dari fakultas dan prodi saya, banyak sekali mahasiswa yang berprestasi. Jadi, saya menganggap bahwa setiap orang adalah guru dan setiap tempat adalah sekolah untuk saya belajar,” ungkapnya.
Ia juga memulai mimpinya menjadi mahasiswa berprestasi jauh sebelum masa perkuliahan, tambahnya. Awalnya ia hanya iseng menulis kolom mimpi di jurnal tersebut dan dengan seiring berjalannya waktu impian itu menjadi kenyataan.
“Dulu saya hanya iseng menuliskan mimpi menjadi mahasiswa berprestasi. Ternyata selama proses perjalanan menjadi mahasiswa, alhamdulillah atas izin Allah, tulisan iseng saya menjadi kenyataan.”
“Saya yakin ada banyak mahasiswa yang jauh berprestasi dari saya, entah itu prestasi akademik maupun non akademik. Sebelum teman-teman mengambil langkah ini, teman-teman harus meluruskan tujuan serta memiliki prinsip. Menjadi mawapres bukan hanya tentang seberapa banyak piala dan penghargaan tetapi bagaimana kita bisa memberikan kontribusi dan mengambil peran di lingkungan sekitar kita. jadi, teman-teman bisa memulai dengan memiliki niat yang murni, membuat perencanaan yang detail dan mengikat waktu, berkolaborasi, memiliki mentor, mengikuti banyak kegiatan yang bervariasi, dan perkuat kualitas dan kuantitas ibadah,” pungkasnya.
(saz)