Dekan FKIP UAD Sekaligus Sekretaris PP Muhammadiyah Temui PM Malaysia Anwar Ibrahim
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, mendampingi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, dalam silaturahmi dengan Perdana Menteri Malaysia, Dato Sri Anwar Ibrahim. Pertemuan ini berlangsung pada Senin, 3 Maret 2025, di Gedung Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya.
Silaturahmi ini merupakan kelanjutan dari komunikasi yang terjalin sejak kunjungan PM Anwar Ibrahim ke Indonesia pada tahun sebelumnya. Pertemuan ini juga menjadi momentum bagi PP Muhammadiyah untuk melaporkan perkembangan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM), sebuah institusi pendidikan tinggi Muhammadiyah di Malaysia.
Silaturahmi PP Muhammadiyah dengan Perdana Menteri Malaysia
Dilansir melalui akun Instagram resmi Haedar Nashir (@haedarnashirofficial), Dato Sri Anwar Ibrahim menyambut baik perkembangan UMAM. Ia juga memberikan dukungan penuh atas kehadiran universitas tersebut. Dalam pertemuan tersebut, PM Anwar Ibrahim terlihat antusias mendiskusikan peran Muhammadiyah dalam membangun tamaddun (peradaban) Islam serta kontribusinya bagi dunia Islam secara global.
Selain itu, pertemuan ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia. Kedua pihak menyepakati komitmen untuk bersama-sama memajukan bangsa serumpun dan memperkuat peran ASEAN di kancah global.

Dekan FKIP UAD, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., bertemu Perdana Menteri Malaysia, Dato Sri Anwar Ibrahim
PP Muhammadiyah juga menyampaikan undangan resmi kepada Anwar Ibrahim untuk hadir dan memberikan pidato akbar pada peringatan Milad ke-114 Muhammadiyah pada 18 November 2025 mendatang.
Baca juga: Wakili Muhammadiyah, Dekan FKIP UAD Lakukan Kerja Sama ke Negeri Tirai Bambu
Sementara itu, melalui akun Facebook resminya, Anwar Ibrahim mengungkapkan bahwa pertemuan ini juga membahas tantangan besar umat Islam. Tantangan tersebut khususnya dalam bidang pendidikan, peradaban, dan perkembangan geopolitik.
Silaturahmi ini menegaskan kembali pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia, khususnya dalam pengembangan pendidikan dan peradaban Islam. Kehadiran UMAM harapannya dapat menjadi jembatan yang mempererat hubungan kedua negara. Hal itu sekaligus menjadi wadah untuk melahirkan generasi yang berkontribusi bagi kemajuan umat dan bangsa.
(qila)