FKIP UAD Gelar Workshop Internasional: Mentoring Kunci Self-Regulated Learning
Tim Pengabdian Masyarakat Internasional Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD menyelenggarakan workshop bertajuk “Introducing Mentoring to Improve Self-Regulated Learning Teacher to Promote 21st Century Skills” sebagai bagian dari upaya meningkatkan keterampilan abad ke-21 melalui pembelajaran yang lebih mandiri. Tim pengabdian melaksanakan workshop ini secara daring pada 22-23 Februari 2025 dan mengikutsertakan 27 guru Songserm Sasana Vitaya School, Hatyai, Thailand.
Ketua Yayasan Songserm Sasana Vitaya School, Abdulrazak Binyala membuka workhsop ini secara resmi. Abdulrazak mengungkapkan bahwa konsep pendampingan membantu guru untuk membimbing siswa agar lebih mandiri.
Kami sangat menghargai kolaborasi ini karena program pendampingan yang diperkenalkan sangat relevan untuk membantu guru dalam membimbing siswa agar lebih mandiri, percaya diri dan siap menghadapi tantangan global, ungkap Abdulrazak.

Peserta Workshop Mentoring Kunci Self-Regulated Learning
Dalam kegiatan ini, tim menjelaskan konsep mentoring, strategi penerapannya dalam pembelajaran, dan cara membantu siswa mengembangkan self-regulated learning. Menurut Dr. Ratri Nur Hidayati, S.Pd., M.Pd.B.I., selaku ketua tim sekaligus dosen PBI, peran guru dalam pendampingan tidak hanya sebatas membimbing. Guru akan membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, dan mengelola pembelajaran secara mandiri.
Kegiatan mentoring yang diperankan oleh guru bukanlah sedekar proses membimbing, namun juga membangun keterampilan berfikir kritis, komunikasi dan self regulated learning siswa, ungkap Ratri.
Setelah menyampaikan materi, tim mengadakan diskusi interaktif tentang penerapan pendampingan, sehingga guru dapat mempraktikkannya di kelas. Soffi Widyanesti Priwantoro, S.Pd.Si., M.Sc., anggota tim menjelaskan dampak positive untuk mahasiswa ketika guru menerapkan pendampingan.

Soffi Widyanesti Priwantoro, S.Pd.Si., M.Sc. saat menyampaikan materi
Keberhasilan mentoring bergantung pada peran dari guru dan siswa berbagi wawasan tentang manfaat mentoring dalam dunia pendidikan.
Melalui sesi ini, para guru dapat melihat bagaimana mentoring dapat membantu siswa membangun kebiasaan belajar yang lebih baik seperti mengidentifikasi tujuan belajar, lebih disiplin dalam mengatur jadwal belajar yang tentuanya keteramoilan ini diperlukan di era modern ini, ujar Soffi.
Workshop daring ini bukan akhir dari kegiatan, melainkan awal dari kolaborasi berkelanjutan antara FKIP UAD dan Songserm Sasana Vitaya School. Sebagai tindak lanjut, workshop secara luring akan dilaksanakan pada 24-25 Mei 2025 di Thailand. Hal ini untuk memberikan pengalaman langsung kepada para guru dalam menerapkan konsep pendampingan di kelas.
Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam membangun sistem pendidikan yang lebih adaptif dan inovatif, di mana guru tidak hanya mengajar tetapi juga menjadi mentor yang membimbing siswa agar dapat mendukung kemandirian siswa dalam belajar.
(fahmi/ed: ink)