Indonesia Maju dalam Bidang Fisika melalui Pembelajaran Astronomi dan Optik Berbasis STEM
Universitas Ahmad Dahlan bekerja sama dengan IAIN Palangkaraya mengadakan Webinar bertajuk STEM untuk Astronomi dan OPTIK. Kegiatan berlangsung pada Rabu, 08 Februari 2023 secara daring. Yudhiakto Pramudya, Ph.D dari UAD bertindak sebagai narasumber untuk kajian pembelajaran astronomi berbasis STEM. Sedangkan Dr. Muhammad Nasir dari IAIN Palangkaraya menjadi narasumber untuk paparan STEM dalam pembelajaran pemantulan dan pembiasan pada fiber optik. Kaprodi Magister Pendidikan Fisika FKIP UAD, Wakil Dekan 3 dan Kaprodi Pendidikan Fisika IAIN Palangkaraya menghadiri kegiatan tersebut.
Para peserta yang terdiri atas guru, mahasiswa dan alumni dari kedua program studi sangat antusias menyimak paparan kedua narasumber. Pembelajaran sains khususnya fisika berbasis STEM mempunyai potensi untuk diterapkan di Indonesia baik pada tingkat sekolah menengah maupun perguruan tinggi. Komponen STEM yaitu Science (Sains), Technology (Teknologi), Engineering (Teknik), dan Mathematics (Matematika). Ada beberapa pendekatan penerapan STEM pada proses pembelajaran, di antaranya yaitu tertanam atau embedded dan terintegrasi atau integrated. Guru dapat menerapkan salah satu dari kedua pendekatan tersebut, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kelas.
Hubungan STEM dan Project Based Learning (PjBL)
Yudhiakto Kepala Pusat Studi Astronomi UAD menyampaikan salah satu lingkungan pembelajaran yang berbasis STEM yaitu adanya Project Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek. Melalui PjBL, astronomi mempunyai potensi untuk mengajarkan sejumlah aspek budaya, teknologi, sains, dan matematika. Beberapa proyek dalam pembelajaran astronomi berbasis STEM yaitu pada materi tata surya. Mahasiswa Pendidikan Fisika membuat model tata surya di berbagai tempat di Yogyakarta. Contoh lain dari proyek pembelajaran STEM adalah pengukuran dan simulasi tentang gerak proyektil pada konteks peluncuran roket di beberapa planet dan bulan. Peserta didik dapat berkreasi saat membuat roket. Salah satunya dengan menyesuaikan kondisi percepatan gravitasi suatu tempat untuk mencapai target pendaratan. Simulasi dapat menggunakan Geogebra.
Mengenal Pembelajaran Optic
Muhammad Nasir menyampaikan pembelajaran optic khususnya tentang fiber optic. Tahapan sintaks fiber optic yaitu Orientasi Masalah, Eksplorasi, Menalar, Mencipta, dan Mengkomunikasikan. Pada tahap eksplorasi, mahasiswa mengoptimalkan TIK dengan menggunakan aplikasi PHET. Pembelajaran dapat menggunakan kabel fiber optic untuk menjadikan pembelajaran yang kontekstual. Di mana mahasiswa sering menjumpai dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Kennedy dan Odell, serta Jackson dan Mohr-Schroeder bahwa STEM dapat menghubungkan penyelidikan ilmiah dengan proses desain teknik untuk memecahkan masalah.
Melalui webinar bertajuk Astronomi dan Optik ini, diharapkan kerjasama antara UAD dan IAIN Palangkaraya semakin kongkrit dengan banyak skema kerjasama penelitian dan proyek lainnya. Selain itu, mahasiswa sarjana juga diharapkan dapat memutakhirkan pengetahuannya dengan melanjutkan studi ke Program Studi Magister Pendidikan Fisika UAD. Kemajuan sains terutama Fisika di Indonesia dapat dicapai dengan desain pembelajaran yang dikembangkan oleh para alumni pendidikan fisika yang inovatif termasuk pembelajaran berbasis STEM.
(Humas FKIP UAD)