Optimalisasi Pembelajaran PBSI lewat Workshop Rekonstruksi RPS dan RATUG
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UAD menggelar Workshop Rekonstruksi RPS (Rencana Pembelajaran Semester) dan RATUG (Rancangan Tugas) di Hotel Grand Rohan, Yogyakarta pada Senin (24/02). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada para dosen terkait pengelolaan RPS semester Genap 2024/2025 yang efektif serta implementasi sistem penilaian berbasis E-learning.
Kaprodi PBSI, Roni Sulistiyono, M.Pd., dalam sambutanya menyampaikan pentingnya rekonstruksi RPS sebagai pedoman untuk merancang pembelajaran yang berkualitas, terstruktur, dan relevan dengan kebutuhan siswa serta perkembangan zaman. Selain itu, ia juga memberikan pengarahan mengenai pengelolaan E-learning dan sistem akreditasi yang mendukung proses pembelajaran. Melalui pengenalan sistem ini, Dengan pengenalan sistem ini, dosen meningkatkan keterlibatan mahasiswa, memberikan umpan balik cepat, dan memantau kehadiran lebih efisien.

Dosen PBSI Mengikuti Workshop RPS dan RATUG
Selanjutnya, Prof. Dr. Nanik Sulistyani, M.Si., Apt, memberikan materi tentang keterampilan abad 21. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan informasi, teknologi, inovasi, dan kolaborasi. Mahasiswa harus memiliki berbagai keterampilan karena dunia pendidikan saat ini membutuhkan lulusan yang lebih luas.
Selain itu, Nanik juga menjelaskan tentang rubrik penilaian, yang berguna sebagai panduan penilaian yang objektif dan konsisten. Ia berharap bahwa dengan membaca rubrik, siswa akan berusaha memenuhi indikator yang ada untuk meraih nilai maksimal. Ia juga menyarankan agar dosen menyusun rubrik terlebih dahulu di luar portal. Seperti menggunakan aplikasi pengolah kata, sebelum menyalinnya ke portal UAD setelah selesai.

Prof. Dr. Nanik Sulistyani, M.Si., Apt, Narasumber Workshop RPS dan RATUG
Kemudian Dr. Yosi Wulandari, M.Pd. melanjutkan kegiatan dengan praktik rekonstruksi RPS dan RATUG. Prodi memberikan kesempatan bagi setiap dosen untuk menyusun RATUG sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan.
Praktik ini bertujuan memastikan dosen memahami sistem penilaian dan RPS yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Selain itu, pengembangan RATUG memungkinkan dosen memperbaiki kualitas pengajaran dan meningkatkan keberhasilan pembelajaran mahasiswa.
(denik/ed:ink)