Strategi Menyusun Tugas Akhir di Joint Seminar PMat UAD
Program Studi Pendidikan Matematika (PMat) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar Joint Seminar pada Rabu(15/1). Pada kesempatan ini, PMat UAD menerima kunjungan dari S1 Pendidikan Matematika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lumajang. Bertempat di Educator Hall Kampus 4 UAD, segenap Dosen serta mahasiswa PMat UAD dan STKIP PGRI Lumajang hadir dalam Joint Seminar ini.
Joint Seminar UAD dan STKIP PGRI Lumajang ini mengangkat tema “Meningkatkan Numerasi: Kunci Sukses di Abad 21”. Ketua Program Studi PMat UAD, Dr. Puguh Wahyu Prasetyo, M.Sc., mengungkapkan bahwa kunjungan ini merupakan kali kedua STKIP PGRI Lumajang ke FKIP UAD. Fahmi Abdul Halim, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PMat STKIP PGRI Lumajang, juga menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan dari FKIP UAD. Kemudian, Wakil Dekan FKIP UAD, Dr. Ani Susanti, M.Pd.B.I., secara resmi membuka acara Joint Seminar tersebut.
Tips and Trick Mencari Judul Penelitian Tugas Akhir
Moch. Fauzi, M.Pd.menyampaikan materi pertama terkait strategi menyusun tugas akhir bagi mahasiswa. Fauzi berpendapat bahwa mahasiswa di STKIP PGRI Lumajang terbiasa untuk “setor judul” tugas akhir ke dosen pembimbing tanpa memahami rumusan masalah yang mereka ambil. Seharusnya mahasiswa menemukan masalah yang membutuhkan solusi mendalam terlebih dahulu, kemudian menyusun judul penelitian yang relevan. Sumber internet pun masih menjadi rujukan untuk membuat judul bukannya sumber masalah yang terjadi di lokasi.
“Sebelum menentukan judul penelitian, alangkah lebih baik jika mencari referensi/literatur yang berkaitan dengan masalah. Dengan demikian akan menciptakan adanya kebaruan dalam menentukan judul penelitian” kata Fauzi.
Numerasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Sementara itu, Rima Aksen Cahdriyana, S.Pd., M.Pd., sebagai narasumber kedua, menyampaikan materi terkait numerasi. Di awal sesi, terlihat bahwa numerasi melekat dalam kehidupan sehari-hari manusia, seperti nomor ruangan, harga barang, dan masih banyak lagi. Kemudian Rima mengajak audiens untuk menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan numerasi, dalam hal ini pada konteks membeli pizza dengan berbagai ukuran. Audiens memilih, lebih untung membeli 1 large pizza atau 2 medium pizza dengan harga dan ukuran pizza yang sudah diketahui.
“Numerasi memiliki 3 dimensi utama: konteks, matematik, dan strategi,” kata Rima.
Dalam hal ini, membeli pizza sebagai konteks, perhitungan luas lingkaran(pizza) dan harga sebagai proses matematis, serta pengambilan keputusan adalah strategi.
(H.Bintang Wafi/ed: qila)