Pakar PAUD Ungkap Metode Belajar Generasi Alpha
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar Stadium General pada Selasa(25/6). Kegiatan bertempat di Aula Islamic Center UAD, Jl. Ringroad Selatan, Banguntapan, Tamanan, Bantul. Hadir pada acara ini mahasiswa dan alumni Program Studi PG-PAUD UAD. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Constructive Learning: Rethinking Communication in Learning With Gen Alpha”.
PG-PAUD UAD menghadirkan tiga narasumber berkompeten, antara lain Maria Meredith, M.A, M.Sc. (Lecture University of Gloucestershire (UoG), UK), Diah Susanti, S.T, S.Pd. (Kepala TK ABA Bendosari), dan Ria Winanti, S.Pd, M.Pd. (Direktur dan Owner Yayasan Pendidikan Fatimah).
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., dalam sambutannya memberikan apresiasi atas inisiatif PG-PAUD untuk berbagi ilmu dengan narasumber yang berpengalaman.
“Seluruh hidupmu adalah amal jariah, jika Anda mengabdi di dunia pendidikan.” Ungkap Sayuti mengakhiri sambutannya.
Pada kegiatan ini, Maria sebagai narasumber pertama, membahas bagaimana ilmu saraf dapat mendukung pembelajaran generasi Alpha. Materi yang Ia bagikan berjudul “Supporting Generation Alpha in Their Learning: Insight from Neuroscience”. Dengan fokus pada karakteristik otak anak yang unik, Maria menerangkan tentang The Adolescent Brain.
“We need to understand the way teenager’s brains work to understand their adolescence.” Ungkap Maria.
Maria juga menerangkan cara untuk membantu menghadapi generasi Alpha, yaitu (1). Generasi Alpha sangat senang mendapatkan reward. Sehingga sebagai pendidik dapat memaksimalkan penggunaan games dalam pembelajaran. (2). Anak usia dini belum memiliki kematangan pada self control. Sehingga perlu adanya pendampingan oleh pendidik dan orang tua. (3). Sebagai pendidik perlu menempatkan diri sebagai role model yang positif. Selain itu, penting untuk tidak melupakan aspek sosial dan emosional dalam pemberian instruksi yang jelas.
Narasumber kedua, Diah, membagikan pengalamannya sebagai guru dalam memahami anak usia dini dengan Teori Konstruktivisme. Dalam materinya, Teori Konstruktivisme adalah model pembelajaran yang mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan secara mandiri. Sehingga siswa aktif membangun sendiri pengetahuan secara berdiskusi.
Baca juga: Kisah Inspiratif! Dosen PGPAUD UAD Raih Mimpi ke Selandia Baru
Selain itu, Diah, sebagai alumni PG-PAUD UAD angkatan 2017, juga mengungkapkan bahwa peran guru adalah (1). Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggung jawab, (2). Memonitor, mengevaluasi, dan menunjukkan perkembangan pemikiran siswa, (3). Menyediakan kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa.
“Kita juga harus memperhatikan bagaimana perkembangan generasi anak usia dini sekarang.” Ujar Diah.
Sedangkan narasumber ketiga, Ria, membagikan materi berjudul “Mengembangkan Berpikir Konstruktif Anak Melalui Komunikasi Pembelajaran di PAUD”. Dalam meterinya, Komunikasi Efektif adalah cara pendidik PAUD/Orang tua memberikan arahan kepada anak. Lalu, anak menyampaikan gagasan kepada orang tua dalam suasana yang nyaman dan saling memahami. Sehingga terjalin hubungan baik antara pemberi pesan dan penerima pesan.
Ria mengungkapkan bahwa komunikasi efektif membentuk anak berpikir secara 6C (Creative, Collaboration, Communication, Critical Thinking, Character, and Citizenship). Komunikasi akan efektif apabila pesan dapat diterima dengan baik dan nyaman. Sehingga dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran dan perkembangan anak.
“Sekali menakuti anak, dapat merusak milyaran sel di otak mereka.” Ungkap Ria.
Dalam materinya, Ria juga mengungkapkan tiga ciri komunikasi efektif, yaitu: (1). Kecenderungan untuk bertanya, meyakinkan, atau menerangkan. Bukan memberitahu, meminta, atau mengancam. (2). Bersikap terbuka pada perbedaan pendapat dan perbedaan anak, dan (3). Mempunyai kemampuan untuk memberikan informasi dan saran.
Putri, salah satu mahasiswa PG-PAUD angkatan 2022, mengungkapkan antusiasmenya mengikuti kegiatan ini. Kehadiran pemateri dari UoG, menurutnya, berhasil meningkatkan semangatnya dalam belajar.
“Ternyata PG-PAUD itu bisa mengundang pemateri dari luar negeri. Semoga bisa sering lagi mengadakan acara seperti ini dengan narasumber yang lebih inspiratif. Supaya teman-teman bisa mendapatkan insight yang lebih banyak.” Ungkap Putri dalam wawancaranya.
(ql Humas FKIP UAD)