Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Pelatihan Achievement Motivation Training (AMT), Kamis(18/01). Pelatihan bagi Tim Humas dan Promosi FKIP UAD tersebut bertempat di Laboratorium Microteaching UAD. Kegiatan tersebut merupakan inisiatif FKIP UAD untuk memperkaya pemahaman tentang generasi Z yang merupakan siswa SMA dan SMK.

Pemateri pada pelatihan tersebut adalah Dr. Dody Hartanto, M.Pd., dosen program studi Bimbingan dan Konseling FKIP UAD. Dr. Dody memberikan materi berjudul “Merenda-renda Pola Training Pada Generasi Lato-Lato”. Fokusnya adalah cara berkomunikasi dan berinteraksi dengan generasi Z. Referensi yang Ia pakai adalah model training kelas atas seperti Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Training, The Golden Ways, dan ceramah Ustadz Hanan Attaki.

Materi yang Dr. Dody sampaikan mencakup pemahaman mendalam terhadap generasi Z, dengan latar belakang dan permasalahan inner child yang mereka alami. Ia membuka wawasan terkait Adverse Childhood Experiences (ACEs). Di mana ⅛ dari populasi manusia mengalami lebih dari 4 ACEs, termasuk pelecehan, tantangan dalam rumah tangga, dan penelantaran.

Suasana AMT

Baca juga Sarasehan FKIP UAD

Dalam menjelaskan ACEs, Dr. Dody merinci bahwa pelecehan dapat berupa emosional, fisik, dan seksual; tantangan dalam rumah tangga melibatkan berbagai aspek seperti KDRT, penyalahgunaan obat, gangguan mental, perceraian, perpisahan, dan masalah hukum; selain itu, penelantaran dapat dalam bentuk emosional dan fisik.

Menariknya, Dr. Dody memberikan solusi konkrit tentang cara berinteraksi dengan generasi Z ketika memberikan pelatihan, sosialisasi, ataupun penyuluhan. Saat berinteraksi dengan generasi Z, baiknya menggunakan kata sapaan yang akrab dan kekinian. Penting juga untuk membuat suasana menjadi santai dan tidak formal. Generasi Z selalu menggunakan sosial media sehari-hari, maka manfaatkanlah aktivitas mereka di sosial media untuk mendapatkan kritik, saran, dan dukungan. Selain itu, Dr. Dody mengingatkan untuk selalu memposisikan diri sebagai mereka dengan tidak menghakimi tetapi justru memahami.

Pendekatan ini merupakan upaya untuk memastikan bahwa civitas academica di lingkungan FKIP UAD dapat lebih memahami Generasi Z. Membantu mereka tumbuh dan berkembang positif, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Melalui pelatihan ini, Tim Humas dan Promosi FKIP UAD dapat lebih memahami cara untuk berbaur dengan audience saat melakukan pelatihan, sosialisasi, ataupun penyuluhan.

(ql)