Yogyakarta – Rabu 22 Juni 2022 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (PGSD FKIP UAD) menerima tamu Kunjungan Akademik. Tamu tersebut adalah PGSD Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Banten. Kunjungan Akademik sekaligus juga penandatanganan MoU ini bertempat di Amphitarium Universitas Ahmad Dahlan. Tari Tasir Gadis sukses menyambut kedatangan STKIP Setia Budi Rangkasbitung saat tiba di Amphitarium UAD.
Dr. Sri Tutur Martaningsih, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD FKIP UAD berharap dengan adanya kerjasama ini bisa berlanjut pada aktivitas yang lain.
“Kerja sama ini bisa berlanjut ke aktivitas lain, seperti pengabdian, penelitian, dan lain-lain.” ucap Sri Tutur Martaningsih dalam sambutannya.
Harapan PGSD STKIP Setia Budhi tidak jauh berbeda. Mereka mengungkapkan kunjungan ini sebagai ajang untuk silaturahmi. Selain itu juga perjalanan menimba ilmu dari PGSD FKIP UAD, dan bukti keseriusan menjalin kerja sama dalam jangka panjang.
Sebelum menuju ke inti acara, LSO Muvodance mempersembahkan lagu “Aku Pasti Bisa” untuk menghibur para tamu. Lagu yang dinyanyikan oleh Salma Nur Fatikah, mahasiswi PGSD FKIP UAD berlangsung dengan lancar dan mempesona para tamu.
Penandatangan MOU PGSD FKIP UAD dengan PGSD STKIP Setia Budhi
Materi Seminar
Acara berlajut pada seminar yang dipandu oleh moerator, Sugeng Riyanto, M.Pd selaku dosen PGSD FKIP UAD. Seminar ini menghadirkan dua pemateri. Sebelum materi, Dr. Dody Hartanto, M.Pd. selaku Wakil Dekan FKIP UAD menyampaikan sambutan dan motivasi. Palang pintunya rusaknya pendidikan salah satunya dimulai di pendidikan tinggi, dari rusaknya calon pendidik, dari rusaknya pendidik guru sekolah dasar. Beban terberat kita ada di guru sekolah dasar, di mana komposisi Indonesia pada tahun 2015-2045 penuh dengan anak-anak dan remaja. Guru sekolah dasar harus siap dan menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan itu.
“Acara seperti ini untuk bertukar informasi demi kebaikan, yang baik ditingkatkan dan yang jelek bisa ditinggalkan.” tambahnya.
Dr. Sri Tutur Martaningsih, M.Pd menjadi pemateri pertama dalam Seminar Kunjungan Akademik. Sri Tutur Martaningsih menyampaikan mengenai pengoptimalan anak didik yang berada di usia emas. Peserta didik di usianya yang emas jika salah dalam mempengaruhinya, maka akan berdampak buruk pada perkembangan berikutnya. Bangsa ini membutuhkan guru SD yang kompeten.
“15 tahun kedepan kita tidak akan tahu tantangan peserta didik. Maka kita harus menyiapkan peserta didik bukan hanya dari segi materi saja, melainkan juga membekali dengan keterampilan abad 21.” Ungkap Sri Tutur Martaningsih.
Materi kedua oleh narasumber Dede Kurnia Adiputra, M.Pd., dosen PGSD STKIP Setia Budhi. Dalam materinya, Dede Kurnia Adiputra menyampaikan mengenai pendidikan karakter di sekolah dasar. Pendidikan karakter bisa diperoleh dari model pembelajaran berbasis kearifan lokal.
“Dampak pendidikan karakter adalah kecerdasan peserta didik. 80% adalah kecerdasan emosi, dan 20% adalah kecerdasan otak.”
Salah satu mahasiswa PGSD STKIP Setia Budhi, Ima Siti Musfiroh memberikan kesan dan harapannya kepada Tim Humas FKIP setelah mengikuti serangkaian acara Kunjungan Akademik. Ia berkesan jadi lebih tahu PGSD FKIP UAD. Bisa mengetahui rangkaian kegiatan, mahasiswa dan, dosen menjadi kesenangan tersendiri baginya.
“Semoga saya bisa lanjut studi S2 di sini. Karena saya mengejar menjadi seorang dosen.” harapan Ima Siti Musfiroh setelah mengikuti Kunjungan Akademik ini.
Persembahan lagu “Kemesraan Ini” oleh Salma Nur Fatikah dari LSO Muvodance menjadi penutup Kunjungan Akademik ini. (NAM)
Dosen PGSD FKIP UAD Dengan PGSD STKIP Setia Budhi
Unduh Materi:
Materi Kaprodi PGSD dalam Kunjungan Akademik
Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar