PGSD UAD Gelar International Guest Lecture
Sabtu, (12/11/2022) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP UAD) menggelar International Guest Lecture. Dengan tema “Challenges Of Human Development Through Arts Existence” yang bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI). Acara ini berlangsung di Islamic Center Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan serta di siarkan melalui channel youtube PGSD Official. Acara ini juga di liput oleh Jayadi selaku wartawan KR.
Dalam sambutannya, Sri Tutur Martaningsih selaku Kaprodi Prodi PGSD FKIP UAD menyampaikan bahwa acara International Guest Lecture ini merupakan sebagian rangkaian acara dari Milad PGSD FKIP UAD yang ke-11. Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D selaku Dekan FKIP UAD menambahkan jika acara ini sangat penting untuk membuat perspektif mahasiswa akan pentingnya apresiasi seni karena seni harus menjadi bagian dari bangsa. Beliau juga mengharapkan agar semakin banyak kolaborasi dan kerja sama antara Universitas Ahmad Dahlan dan Universitas Pendidikan Sultan Idris.
Creative Movement : Pedagogy, Implementation, And Practice For Children’s Experince In Learning Of The Arts
Assoc. Prof. Dr. Muhammad Fazil Talib bin Saearani selaku pemateri 1 menuturkan, “Sebagai calon guru SD harus siap dan bisa mengeksplor ekspresi karena tantangan guru di masa depan adalah generasi.” tuturnya. Dengan creative movement diharapkan dapat duterapkan dalam mata pelajaran agar siswa lebih semangat dalam proses pembelajaran. Creative movement dilakukan agar terjadi interaksi antara guru dan siswa sehingga siswa dapat melakukan eksplorasi. Dalam melakukan interaksi, guru harus memikirkan apakah bisa memberikan respon dan memberikan potensi unik.
The Challenge Of Fulfilling Children’s Rights In Artwork
“Anak usia SD memiliki kebutuhan untuk bergerak dan bermain.” tutur Diah Puspitarini, M.Pd. Memenuhi hak anak untuk belajar seni akan mewujudkan anak yang memiliki personality yang bagus. Dalam menghasilkan karya seni, anak akan melihat dan mengidentifikasi terlebih dahulu. Barulah anak akan mencoba atau meniru sehingga munculah inovasi baru. Dengan seni anak berekspresi.