FKIP UAD Latih Guru Bangkok Tingkatkan Produktifitas dengan Mindfulness
Dalam pembelajaran abad ke-21, guru memegang peran vital dalam memastikan tujuan pembelajaran tercapai. Ketika guru meningkatkan produktivitas, kualitas pembelajaran pun ikut meningkat. Untuk menjaga hal tersebut, guru perlu menghindari stres dan tekanan. Oleh karena itu, dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melatih guru-guru di Sasanupatham Bangkok, Thailand, dalam praktik mindfulness melalui program Pengabdian Internasional UAD.
Pelatihan ini berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 15–16 Februari 2025, di sekolah Sasanupatham Bangkok dengan tajuk Introducing Mindfulness Practice to Reduce Teachers’ Stress. Dr. Rohmatus Naini, M.Pd., dan Dr. Irvan Budhi Handaka, M.Pd., dari Program Studi Bimbingan Konseling (BK) serta Arilia Triyoga, S.S., M.Pd.B.I., dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) menyampaikan materi dalam kegiatan ini. Para peserta mengikuti pelatihan selama dua hari dalam tiga sesi per hari dengan jumlah peserta sebanyak 17 guru SMP Sasanupatham.
Pada hari pertama, manajemen sekolah, Fairoz Yupensuk, dan Ketua Tim Pengabdian Internasional, Dr. Rohmatus Naini, M.Pd., membuka kegiatan dengan sambutan. Dalam sambutannya, Fairoz Yupensuk mendorong para peserta untuk aktif dalam pelatihan ini. Sebagai bentuk apresiasi, sekolah memberikan penghargaan kepada tiga guru perempuan dan tiga guru laki-laki yang menunjukkan kinerja terbaik.
Selama pelatihan, para pemateri menjelaskan praktik mindfulness untuk mengurangi stres. Para peserta tampak aktif dan antusias mengikuti kegiatan ini. Rahmat, seorang guru bahasa Inggris, merasa bersyukur dan berterima kasih karena mendapatkan wawasan baru tentang mindfulness.
“Praktik mindfulness mengajarkan kita untuk mengelola diri agar terhindar dari stres. Selain itu, kita harus menyadari dan memahami kondisi stres yang kita alami,” ujarnya dengan antusias.

Peserta Pelatihan Mindulness di Bangkok
Dr. Rohmatus Naini menjelaskan bahwa latihan deep breathing menjadi salah satu bentuk implementasi dari praktik mindfulness. Menurutnya seorang pengajar perlu mereduksi stres agar lebih optimal dalam mengelola stress.
“Seorang pengajar perlu mereduksi stres agar lebih optimal dalam mengelola kelas. Pengajar harus memiliki kesadaran penuh (be mindful), mampu mengelola emosi diri, serta lebih fokus dan bermakna dalam beraktivitas. Pengajar dapat menerapkan praktik mindfulness kapan saja dan di mana saja melalui tiga aksioma utama, yaitu intention, attention, dan attitude. Para guru dapat melatih siswa dengan melakukan latihan pernapasan (deep breathing) bersama di kelas,” jelasnya.
Baca juga: FKIP UAD Berikan Pelatihan Public Speaking untuk Siswa SMA Negeri 2 Playen
Stres dan produktivitas guru memiliki keterkaitan erat. Melalui program Pengabdian Internasional UAD di sekolah Sasanupatham, para guru dapat lebih sadar dalam mengendalikan diri sehingga mampu mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas mereka.
(sf/ed:ql)