FKIP UAD Terima Kunjungan Kemensetneg Bahas Penerjemahan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UAD menerima kunjungan dari Unit Kerja Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan, Deputi Bidang Persidangan Kabinet, Sekretariat Dukungan Kabinet, Kementerian Sekretariat Negara pada Selasa (30/09).
Kegiatan tersebut meliputi diskusi tentang pelaksanaan penerjemahan di lingkungan Kemensetneg. Agenda tersebut berlangsung khidmat namun santai di Educator Hall, Lt.7, Kampus 4 UAD. Peserta yang hadir adalah pejabat struktural dari tiga prodi (PBI, Sastra Inggris serta Bahasa dan Sastra Arab).
Wakil Dekan II FKIP UAD, Dr. Ani Susanti, M.Pd.B.I., menyampaikan sambutan dalam kegiatan kunjungan ini. Ani menegaskan bahwa lulusan FKIP tidak hanya berprofesi sebagai guru, melainkan juga dapat mengembangkan kompetensi tambahan. Misalnya keterampilan penerjemahan yang tersedia dalam Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI).

Wakil Dekan II FKIP UAD, Dr. Ani Susanti, M.Pd.B.I. ketika menyampaikan sambutan
Lulusan FKIP nantinya tidak hanya menjadi guru saja, mereka memeiliki kompetensi tambahan. Misalnya di PBI ada tiga peminatan yaitu translation, tourism serta journalism. ungkap Ani.
Paparan Kementerian Sekretariat Negara
Kemensetneg diwakili oleh Ayu Wulandari, S.S., M.W.I., Penerjemah Ahli Madya, Tanian C.U.D, S.H., Penerjemah Ahli Muda, Soenarto, S.Si., Kepala Sub bagian Dukungan Administrasi serta Rengga Yudha Perdana, Arsiparis Ahli Pertama. Selain itu pejabat fungsional penerjemah dari Pemerintah Daerah Yogyakarta hadir mendampingi.
Dalam paparannya, Ayu menjelaskan tugas, fungsi, dan struktur organisasi unit kerja penerjemah di lingkungan Sekretariat Negara. Ayu menjelaskan dua peran utama penerjemah di Kemensetneg. Tugas tersebut adalah menyiapakan naskah kepresidenan kenegaraan serta naskah diplomatik dan konsuler, baik untuk perwakilan RI di luar negeri maupun untuk pihak asing di Indonesia.
Kami mengunjungi perguruan tinggi supaya bisa berbagi mengenai wawasan dunia penerjemahan di instansi pemerintah. Kali ini kami mengunjugni UAD untuk berbagi ilmu. ungkap Ayu.
Diskusi dan Peluang Kolaborasi
Dalam sesi diskusi, Kaprodi PBI, Suipto, Ph.D., menyampaikan keinginan untuk menindaklanjuti kerja sama, khususnya dalam bidang peminatan penerjemahan. Sucipto menanyakan bentuk kolaborasi yang memungkinkan, termasuk kesempatan bagi mahasiswa untuk magang.
Menanggapi hal itu, pihak Kemensetneg membuka peluang bagi mahasiswa dari berbagai latar belakang bahasa untuk mengikuti pelatihan dan magang melalui Pusat Pembinaan Penerjemah.

Peserta Kunjungan dengan Kementerian Sekretariat Negara
Sejalan dengan Sucipto, Kaprodi Bahasa dan Sastra Arab, Fitria Sari Yuianti, S.S., M.Hum., juga menambahkan bahwa mahasiswa Sastra Arab memiliki kemampuan penerjemahan Arab–Indonesia dan Indonesia–Arab. Fitria menanyakan peluang magang di Kemensetneg, mengingat sebelumnya mahasiswa pernah mengikuti program serupa di Kementerian Luar Negeri meski kini kuotanya terbatas.
Selain itu, diskusi menyinggung kemungkinan kerja sama dengan dosen, khususnya melalui kegiatan pelatihan bahasa yang biasanya diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan Penerjemah Sekretariat Kabinet (Pusbinter Setkab). Para perwakilan Kemensetneg mendorong dosen untuk terlibat sebagai fasilitator atau narasumber dalam pelatihan tersebut guna memperkuat kolaborasi dan transfer keahlian
Tantangan Profesi Penerjemah
Dalam kesempatan yang sama, Ayu menegaskan bahwa kebutuhan penerjemah di pemerintah pusat dan daerah terus meningkat. Namun, jumlah SDM yang terbatas membuat beban kerja menjadi tinggi.
Sifat pekerjaan penerjemah di pemerintahan seringkali mendadak. Karena itu, kompetensi, ketahanan, dan kesiapan mental sangat dibutuhkan. ungkap Ayu.
Mereka juga mendorong calon penerjemah untuk terus mengasah keterampilan melalui pelatihan dan pengalaman lapangan agar siap menghadapi dinamika pekerjaan di lingkungan pemerintahan.
Kunjungan ini memberi gambaran nyata tentang profesi penerjemah di pemerintahan dan membuka peluang kolaborasi antara UAD dan Kementerian Sekretariat Negara. Mahasiswa dari berbagai program studi dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengasah keterampilan dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan profesi penerjemah di masa depan.
(krln humas fkip)