Kajian Bulanan: Sinergi Pendidikan dan Dakwah untuk Kemakmuran Umat
Kajian Bulanan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode November 2024 berlangsung pada Sabtu(30/11). Bertempat di Educators Hall FKIP Kampus 4 UAD, hadir seluruh civitas academica FKIP UAD.
Dekan FKIP UAD, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., mengungkapkan bahwa pengajian ini merupakan periode ke-19. Sayuti mengingatkan kepada seluruh civitas academica FKIP untuk mempertahankan komitmen silaturahmi tersebut.
”Kita pertahankan, kita jaga bersama silaturahmi dan pengajian ini. Semoga silaturahmi kita tetap berkah,” ujar Sayuti dalam sambutannya.
Tema kajian periode ini adalah “Sinergi Pendidikan dan Dakwah untuk Kemakmuran Umat”. FKIP menghadirkan H. Muhammad Jamaludin Ahmad, S.Psi., Psikolog. sebagai narasumber periode ini. Ia merupakan Ketua Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Sinergi Pendidikan dan Dakwah untuk Kemakmuran Umat
Pada kesempatan ini, Jamaludin menegaskan bahwa dakwah adalah sebuah kewajiban bersama. Baginya, seorang muslim harus menyampaikan pesan dakwah yang ia ketahui, meski hanya satu ayat. Salah satu keberhasilan dalam dakwah, di materinya, adalah berubahnya sikap seseorang menjadi lebih baik.
Ia mengutip dari Nelson Mandela, bahwa pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia. Tujuan umum pendidikan, Jamaludin sampaikan, untuk membentuk manusia yang cakap dan warga negara yang demokratis. Selain itu, pendidikan juga mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia beriman dan bertaqwa.
Jamaludin juga menekankan pentingnya memberikan dakwah dan pendidikan yang memajukan dan menggembirakan. Maka, katanya, guru harus mengajar dengan gembira agar kebahagiaannya tersampaikan kepada siswanya. Melihat dari sejarah, Jamaludin mengungkapkan bahwa K. H. Ahmad Dahlan membangun sekolah dalam bentuk taman. Hal itu menunjukkan bahwa sekolah-sekolahnya harus menjadi tempat yang membahagiakan, layaknya sebuah taman, kata Jamaludin.
“Sekolah-sekolah Muhammadiyah harus menjadi tempat yang membahagiakan, baik bagi peserta didik maupun pendidiknya,” ujar Jamaludin.
Terdapat empat kepribadian pendidik yang penting menurutnya, yaitu (1). Shiddiq (jujur), (2). Amanah (dapat dipercaya), (3). Tabligh (komunikatif), dan (4). Fathanah (cerdas dan solutif). Selain itu, Jamaludin menyampaikan strategi kemakmuran umat dalam tiga kriteria, yaitu (1). Masjid yang memakmurkan, (2). Keluarga sakinah, dan (3). Sekolah yang bahagia, beradab, dan memberdayakan.
Baca juga: Kajian FKIP: Kepribadian Nabi SAW sebagai Seorang Pendidik
(ql Humas FKIP UAD)