Sosialisasi Kurikulum PBSI UAD, Transformatif dan Islami
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) FKIP Universitas Ahmad Dahlan menggelar sosialisasi kurikulum pada Kamis, (30/07) di Amphitheater Fakultas Kedokteran. Kegiatan ini bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi pendidik inovatif dan transformatif.
Kaprodi PBSI, Roni Sulistiyono, M.Pd., menjelaskan bahwa perubahan kurikulum bertujuan memperluas wawasan dan pengetahuan mahasiswa. Ia menegaskan bahwa seluruh mahasiswa wajib mengikuti sosialisasi agar memahami arah baru program studi. Prodi juga memastikan setiap perubahan kurikulum tidak akan membebani mahasiswa dengan cara mengonversi mata kuliah yang dihapus ke mata kuliah relevan.
Roni menegaskan bahwa PBSI berkomitmen melahirkan lulusan yang mampu berkiprah sebagai pendidik, peneliti, wirausahawan, maupun praktisi jurnalistik di bidang bahasa Indonesia dengan landasan nilai-nilai Islam. Harapan ini sejalan dengan visi prodi yang terus mendorong pengembangan ilmu secara transformatif. Maka dari itu prodi melakukan pembaruan kurikulum. Saat ini pimpinan universitas telah menyetujui perubahan ini dan prodi akan mulai memberlakukannya pada semester gasal 2025/2026.

Kaprodi PBSI ketika menyampaikan sosialisasi kurikulum
Pada kesempatan tersebut, Roni memaparkan daftar mata kuliah semester 1 hingga 8 serta menawarkan mata kuliah pilihan yang dapat mahasiswa ambil mulai semester 3. Beberapa mata kuliah baru yang ditawarkan antara lain Linguistik Forensik dan Praktikum Periklanan.
Dr. Yosi Wulandari, salah satu dosen PBSI menambahkan penjelasan terkait mekanisme konversi mata kuliah. Ia menyampaikan bahwa PBSI telah menerapkan kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE). Kurikulum ini memberi kesempatan kepada mahasiswa yang belum lulus mata kuliah untuk mengulang. Namun mahasiswa hanya perlu memperbaiki bagian capaian pembelajaran (CPL) yang nilainya belum memenuhi standar. Dengan demikian mahasiswa dapat menuntaskan studi lebih efisien dan tepat waktu.
(wirawati/ed: krln)