Kajian Bulanan FKIP: Dosen dan Tendik yang Mencerahkan dan Menggembirakan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Kajian Bulanan Dosen dan Tendik, Sabtu (25/11). Kajian tersebut mengambil tema “Dosen dan Tendik yang Mencerahkan dan Menggembirakan”. Tema tersebut merespon peringatan Hari Guru Nasional 2023 yang jatuh pada hari yang sama. Bertempat di Selasar Dekanat FKIP, hadir dr. H. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes., Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sebagai penceramah.
Dalam ceramahnya, dr. H. Agus Taufiqurrahman mengungkapkan pentingnya guru untuk mengajar tentang akhlak. Jika seorang guru hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, maka akan ada masanya tergantikan dengan teknologi seperti Google.
“Jika kita mengajarkan akhlak, keikhlasan, dan keadaban, maka kita akan tetap dikenang,” tuturnya,
Dia menekankan bahwa mengajarkan akhlak yang baik tidak dengan sebuah pidato, tetapi dengan keteladan. Menurutnya, guru zaman sekarang harus malu dengan tokoh Muhammadiyah terdahulu. Dulunya tidak ada tanah dan dana, tetapi mereka optimis dengan semangat juang dan keyakinan yang tinggi untuk terus berdakwah.
“Kalau kita yakin bisa, maka semua menjadi mudah. Karena kita optimis, maka rintangan menjadi tidak ada,” katanya.
Dr. H. Agus Taufiqurrahman mengatakan bahwa guru itu berada di jalur surga karena jalannya menuju majelis ilmu. Sebuah hadis menerangkan hal tersebut. “Jadilah kamu orang yang berilmu yang bisa mengajarkan. Dan barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang mengamalkannya”.
Selain itu, dr. H. Agus Taufiqurrahman juga mengingatkan akan niat mengajar sebagai ibadah. Ia menekankan untuk bersabar dan bersyukur, seperti yang telah Kyai Haji Ahmad Dahlan lakukan. Kyai Haji Ahmad Dahla sabar dan adil kepada semua muridnya sehingga murid-murid hormat kepadanya.
Menurut dr. H. Agus Taufiqurrahman, seorang guru harus menciptakan pembelajaran yang berkesan bagi siswa. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang dapat memberi kesan menyenangkan kepada siswa. Guru sebagai motivator, mengajak sesuai dengan kebutuhan siswa dan tidak menghukum.
(ql Humas FKIP UAD)