Muhasabah Mutu: Perkuat Empat Kompetensi Calon Guru
Selasa (30/09) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UAD kembali menggelar agenda rutin Muhasabah Mutu Periode September 2025. Agenda tersebut berlangsung di Ruang Kaca Barat, Lt.10, Kampus 4 UAD. Hadir jajaran Dekan, Ketua dan Sekretaris Prodi serta staff akademik di lingkungan FKIP UAD.
Pada periode September 2025, agenda yang dibahas adalah tentang perencanaan program Teaching School serta SEA Teacher. Dekan FKIP UAD, Muhamamd Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D. menjelaskan bahwa program Teaching School merupakan tindak lanjut dari usulan pada agenda Leadership Recharging pada beberapa waktu yang lalu.
Teaching School merupakan konsep baru untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai calon guru yang benar-benar siap terjun di sekolah. Konsep PLP yang sudah diterapkan FKIP selama ini dianggap kurang matang.

Dekan FKIP UAD Muhamamd Sayuti, Ph.D. ketika memberikan pengarahan
Konsep guru profesional lahir dari lapangan, jam terbang yang tinggi dan pengalaman sebanyak-banyaknya. ungkap Sayuti.
Kompetensi sosial calon guru belum terbangun secara sistematis karena pendidikan keguruan fokus pada aspek akademik dan pedagogik. Mahasiswa kurang berinteraksi langsung dan berkolaborasi di sekolah, sehingga keterampilan komunikasi dan kerja sama belum maksimal. Program Teaching School hadir untuk memberikan pengalaman nyata dan mengasah kompetensi sosial secara intensif.
Teaching School Untuk Memperkuat Kompetensi Guru
Pada sesi utama Fariz Setyawan, M.Pd., Kepala Laboratorium Pengembangan Profesi Kependidikan (P2K) FKIP UAD mempresentasikan program Teaching School. Fariz mengungkapkan bahwa program ini untuk mencetak guru profesional yang matang secara teori dan praktik.
Program ini lahir dari kegelisahan mahasiswa yang masih mencari arah karier, serta kebutuhan sekolah akan guru yang kompeten. FKIP melihat bahwa program PLP mapun PPG belum cukup memberi pengalaman nyata bagi mahasiswa.
Teaching School membantu mahasiswa menguasai empat kompetensi guru: pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. FKIP menyiapkan Teaching School sebagai jawaban atas kelemahan PPG yang hanya menekankan dua kompetensi. Dengan program ini, FKIP memastikan lulusan tidak hanya siap mengajar, tetapi juga mampu menjawab tantangan dunia pendidikan.

Fariz Setyawan, M.Pd., mempresentasikan Program Teaching School
Dengan Teaching School bisa mencakup 4 kompetensi tersebut, dengan mahasiswa terjun ke sekolah lebih lama bisa dapat dua kompetensi tambahan. ungkap Fariz.
Program SEA Teacher
Sesi selanjutnya adalah paparan dari Aan Hendroanto, M.Pd. yang menyampaikan informasi terkait SEA Teacher. SEA Teacher merupakan program pertukaran mahasiswa pendidikan yang diselenggarakan oleh SEAMEO.
Tujuanya untuk meningkatkan kompetensi calon guru melalui pengalaman mengajar di negara lain di Asia Tenggara. Program ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk langsung terlibat dalam proses pembelajaran di sekolah mitra, sehingga mereka dapat mengasah keterampilan mengajar dan memahami berbagai pendekatan pendidikan.
Muhasabah Mutu periode ini menegaskan komitmen FKIP UAD dalam terus mengembangkan kualitas pendidikan guru. Dengan langkah strategis ini, FKIP berharap mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap menghadapi dinamika dunia pendidikan dengan pengalaman dan wawasan yang luas, baik di tingkat nasional maupun regional.
(krln humas FKIP)