• INFO UAD
  • PMB UAD
  • ar
  • en
  • id
FKIP UAD
  • Home
  • Profil
    • Visi, Misi, dan Tujuan
    • Pimpinan Fakultas
    • Program Studi
    • Tenaga Pengajar
  • 3P
    • Publikasi
      • Jurnal
    • Prosiding
    • Rilis Buku
    • Penelitian & Pengabdian
  • Akademik
    • Administrasi Evaluasi OBE
      • Sarjana
        • S-1 PBI
        • S-1 PBSI
        • S-1 BK
        • S-1 PPKN
        • S-1 PMAT
        • S-1 PFIS
        • S-1 PBIO
        • S-1 PGSD
        • S-1 PGPAUD
        • S-1 PVTO
        • S-1 PVTE
      • Magister
        • S-2 PFIS
        • S-2 PGV
        • S-2 PBI
        • S-2 MP
        • S-2 BK
        • S-2 PMAT
      • Doktoral
    • Kalender Mutu FKIP
    • Kalender Akademik
    • Pedoman Akademik
    • Jadwal Kuliah
    • E-Learning
    • Kurikulum
    • Laboratorium FKIP UAD
    • Road Map FKIP
  • Kerjasama
  • Kemahasiswaan
    • Organisasi Mahasiswa
  • Alumni
    • Tracer Alumni
    • Insiprasi Alumni
  • Informasi
    • e-Counseling
    • Pelayanan
      • Peminjaman Ruang
      • Surat Menyurat Online
      • Surat Tugas Dosen
      • Legalisir Online
    • Kirim Berita
    • Pengumuman
    • Unduh
      • Form
      • Surat Keputusan Akademik
  • Admisi & PMB
    • Pendaftaran Mahasiswa Baru
    • Program FastTrack
  • Search
  • Menu Menu

MAHASISWA PBSI UAD TERBITKAN BUKU ANTOLOGI FEATURE “KESAHAJAAN ORANG-ORANG KECIL”

25/05/2013/by HUMAS

Foto Mhs PBSI Terbitkan Buku Antologi Feature

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta terbitkan buku antologi feature yang berjudul “Kesahajaan Orang-orang Kecil: Himpunan Feature Mahasiswa PBSI 2011”. Buku tersebut merupakan produk dari perkuliahan Penulisan Feature yang diampu oleh Sudaryanto, M.Pd. pada semester gasal 2012/2013 lalu.

Miftakhul Nur Latifa, mahasiswa PBSI UAD yang merupakan salah seorang tim editor mengatakan, buku ini merupakan kumpulan cerita/kisah berbentuk feature yang inspiratif dan kelak memiliki pesan-pesan moral bagi kita semua. “Selain itu, melalui penulisan dan penerbitan buku ini, kita membuktikan bahwa menulis tidak sesulit yang dibayangkan,” tambahnya.

Sementara itu, Sudaryanto, M.Pd. mengungkapkan kisah-kisah feature yang ditulis dan diterbitkan oleh mahasiswa PBSI dapat dinikmati, direnungi, dan didialogkan ke dalam suasana hati dan pikiran yang lebih terang dan lapang. “Terlepas dari kualitasnya, kisah-kisah feature yang ditulis dan dikumpulkan tetap pantas mendapat perhatian dari kita,” begitu tulisnya di bagian kata pengantar buku tersebut. [sdy]

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Mhs-PBSI-Terbitkan-Buku-Antologi-Feature.jpg 400 600 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-25 12:10:112013-05-29 12:14:37MAHASISWA PBSI UAD TERBITKAN BUKU ANTOLOGI FEATURE “KESAHAJAAN ORANG-ORANG KECIL”

Tiga Prinsip bagi Guru Inspiratif

18/05/2013/by HUMAS

 Oleh:Dholina Inang Pambudi, M.Pd (Dosen PGSD FKIP UAD)(diterbitkan dalam Suara Merdeka edisi Sabtu, 13 April 2013)

GURU merupakan profesi mulia. Bahkan guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Profesi guru adalah sebuah amanah besar, yang harus dijalani dengan melibatkan segenap kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual. Apabila seorang guru hanya mengandalkan kemampuan intelektual saja, maka ia hanya akan menjadi guru yang teoritis. Apabila hanya melibatkan sisi emosional saja, maka akan melahirkan guru yang temperamental. Ada beberapa kasus guru memukul siswa karena tidak bisa menjawab pertanyaannya.

Seharusnya menjadi guru merupakan panggilan hati. Ada  sinergi antara sisi intelektual (ilmu yang dikuasai), emosional (peka dan mampu memahami peserta didik), dan spiritual (profesi guru adalah sebuah amanah yang akan dipertanggungjawabkan kepada Yang Maha Kuasa).

Guru sebagai tenaga pendidik profesional tidak cukup hanya menguasai ilmu yang akan diajarkannya, melainkan juga dituntut memahami kondisi peserta didik yang dihadapinya.

Dengan demikian, sangat diperlukan guru yang inspiratif, yang mampu mendidik, memberi teladan yang baik, bisa memahami kondisi kejiwaan peserta didik, serta mampu memotivasi dan memberi semangat siswanya.

Guru yang inspiratif harus mampu memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik yang memiliki latar belakang yang beragam, baik fisik, intelektual, sosial, maupun emosional). Setiap individu adalah unik. Ketika kita memperhatikan peserta didik di kelas dengan latar belakang usia hampir sama, akan memperlihatkan penampilan, kemampuan, temperamen, minat yang beragam terhadap suatu pelajaran.

Belum tentu anak yang duduk manis dan diam itu memperhatikan dan mampu menyerap materi pelajaran dengan baik. Belum tentu juga anak yang ramai, tidak bisa diam di kelas identik dengan anak yang nakal dan bodoh.

Agar bisa menjadi guru yang inspiratif, seharusnya kita mampu memahami kondisi siswa yang beragam, dan berprinsip bahwa ”tidak ada anak yang bodoh”.

Belum tentu anak yang dicap bodoh oleh gurunya itu tidak punya kelebihan. Bisa jadi anak tersebut mempunyai kelebihan di bidang lain. Mungkin bisa menonjol di musik, interpersonal, intrapersonal, kinestetik, matematika, atau lainnya.

Kompetensi

Untuk itu, guru sebagai ujung tombak sekaligus garda terdepan keberhasilan pendidikan harus memiliki beberapa kompetensi, baik profesional, pedagogis, personal, maupun sosial. Selain itu, kompetensi guru bukan hanya menguasai apa yang harus diajarkan, tapi bagaimana menyampaikannya kepada siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik, menyenangkan. Siswa menjadi semakin termotivasi ketika sedang belajar dengan sosok guru yang mampu memberi inspirasi tersebut.

Agar bisa menjadi sosok guru yang inspiratif, guru harus mampu memegang prinsip care, share, trust. Care, artinya mampu memberi perhatian pada siswa dari latar belakang (fisik, intelektual, sosio-emosional) yang berbeda. Guru harus bisa merangkul, memberi semangat, dan memotivasi siswa di kelas. Share, artinya guru harus mampu membagi ilmu yang dimiliki dengan menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menantang bagi siswa. Guru harus mampu merancang strategi pembelajaran, metode, dan media yang menarik bagi siswa. Trust, artinya guru harus bisa menjadi sosok yang dapat dipercaya, dan bisa memberi teladan, serta  menanamkan karakter yang baik bagi siswa di sekolah.

Dengan mengenal lebih dekat pada peserta didik, guru akan dapat menemukan strategi yang tepat dalam memberikan bimbingan dan membangkitkan motivasi belajar siswa.

Apabila semua guru mampu memiliki mindset demikian, mampu memegang prinsip care, share, trust dan mempunyai kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, maka peserta didik akan merasa nyaman berada di kelas, tidak ada anak yang membolos. Bahkan kehadiran guru inspiratif tersebut akan selalu dinanti di kelas.

 

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/IMG_6907-edit.jpg 498 1024 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-18 09:56:032013-05-18 09:56:03Tiga Prinsip bagi Guru Inspiratif

Membentuk Karakter Siswa lewat Pendekatan Humanistik

17/05/2013/by HUMAS

Oleh: Nur Hidayah, M.Pd (Dosen PGSD FKIP UAD)

(diterbitkan dalam Suara Merdeka Edisi Sabtu 23 Maret 2013)

PEMBELAJARAN, perkembangan, dan pendidikan, merupakan rangkaian peristiwa yang dapat kita dapati sehari-hari. Antara siswa, sebagai pihak yang menerima pelajaran, dengan guru, sebagai pembelajar, dapat ditemukan adanya perbedaan dan persamaan.

Interaksi guru dengan siswa merupakan pola kerja hubungan fungsional. Artinya, guru sebagai pendidik dan siswa sebagai pihak terdidik. Baik guru maupun siswa sama-sama mempunyai orientasi tersendiri. Meski demikian, orientasi guru dan siswa tersebut dapat dipersatukan melalui tujuan instruksional.

Pada sisi lain, rentang waktu guru dalam mendidik dan mengajar siswa juga sangat terbatas. Artinya, tahapan pengambilan tindakan untuk menjalankan proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh para guru sangatlah bergantung pada waktu studi siswa pada jenjang sekolah tertentu.  Sebaliknya, tindakan siswa dalam belajar tidak terbatasi oleh ruang dan waktu. Proses belajar yang dilakukan oleh siswa adalah sepanjang hayat, atau sekurang-kurangnya ia akan terus belajar walaupun sudah lulus sekolah. Begitu pula jika ditinjau dari aspek proses belajar.

Proses belajar dan perkembangan merupakan tahapan internal yang mesti di jalani siswa. Pada saat bergumul dengan proses belajar dan perkembangannya, siswa sendirilah yang akan mengalami, melakukan dan menghayati proses kesejarahan, yang nantinya akan memacu proses perkembangan mental mereka.

Syarat-syarat perkembangan mental seseorang dapat terjadi apabila di dalam dirinya telah memiliki beberapa hal sebagai berikut. Pertama, pertumbuhan jasmani seseorang yang sudah cukup siap. Sebagai ilustrasi dari syarat ini dapat ditunjukkan melalui perkembangan berbahasa yang terjadi setelah organ-organ bicara dan pikirannya siap difungsikan. Kedua, individu belajar, baik atas dorongan sendiri maupun pengaruh dari lingkungan sekitar. Dampak dari semangat itu pun kian jelas, yakni nilai biologinya menjadi baik dan ia makin bertambah semangat, rajin, dan berdisiplin untuk belajar.

Orientasi

Proses interaksi juga harus memiliki orientasi atau tujuan. Antara guru dengan siswa akan terjalin interaksi secara simultan, dengan tujuan untuk meningkatkan perkembangan mental anak didik sehingga menjadi mandiri dan utuh. Karena itulah, pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu wujud satuan tindakan yang memungkinkan terjadinya pembelajaran dan perkembangan.

Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya kegiatan belajar. Implikasi adanya kegiatan belajar yang dilakukan siswa akan sangat memungkinkan terjadinya tahapan perkembangan jasmani dan mental anak didik. Dengan demikian, pendidikan merupakan faktor ekstern yang mampu mendorong terjadinya kegiatan belajar anak didik.

Umumnya, semangat belajar siswa akan semakin kelihatan atau tampak setelah mereka menghadapi beberapa kesulitan, seperti (1) mengetahui nilai ulangan atau ujian lebih buruk dari temannya, (2) nilai indeks prestasi (IP) yang kian menurun dan lain sebagainya.

Adanya beberapa peristiwa tersebut, para siswa/mahasiswa mulai dapat melakukan kajian tentang analisa sederhana dengan bertanya dalam diri sendiri. ”Mengapa nilai saya menjadi jelek?. Jikalau demikian, semester depan saya harus ada peningkatan nilai, agar tidak buruk seperti sekarang.”

Dengan adanya evaluasi diri, para siswa/mahasiswa mulai berupaya untuk mencari solusi pemecahan tentang kesulitan atau masalah yang sedang dihadapinya. Menyadari sekaligus memahami suatu kesulitan yang sedang dialami diri sendiri tentu sangatlah penting. Sikap semacam itu tidak hanya berfungsi untuk manajemen diri, melainkan juga sebuah upaya dalam melihat sisi kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh masing-masing individu siswa, atau siapa saja yang sedang dalam proses belajar. Namun, apabila guru tidak memahami hakikat kesulitan belajar siswa, tentu ia akan sulit untuk menentukan jumlah anak didik yang kesulitan belajar.

Ketidakmampuan guru dalam pemahaman ini pada gilirannya akan sulit untuk membuat kebijakan pendidikan bagi anak didiknya. Oleh sebab itu, para guru yang mampu memahami hakikat kesulitan belajar siswa, jumlah dan klasifikasi anak didik dapat ditentukan beserta strategi penanggulangan yang efektif dan efisien.

Karenanya, bagi para calon guru ataupun guru, perlu lebih dahulu memahami hakikat kesulitan belajar anak didik sebelum melakukan pengkajian yang lebih mendalam tentang pendidikan mereka. Untuk alasan itulah, maka perlu dan penting bagi setiap calon guru dan atau guru mengimplementasikan suatu pendekatan humanistik dalam proses pembelajarannya.

 

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/anak-sd.jpg 260 330 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-17 12:30:092013-05-17 12:30:09Membentuk Karakter Siswa lewat Pendekatan Humanistik

GURU, “JURU KUNCI” PERUBAHAN

16/05/2013/by HUMAS

Oleh: Ika Maryani, M.Pd ( Dosen PGSD FKIP UAD)

Diterbitkan dalam: Harian Jogja – edisi Rabu 3 April 2013

Dunia Pendidikan memang sedang diramaikan oleh “tamu” yang menjadi perdebatan di banyak media. Kurikulum 2013, yang beberapa waktu lalu baru pada tahap uji publik nampaknya tak lama lagi akan menjadi bagian dari kita yang berkecimpung di dunia pendidikan. “Bukan waktunya lagi memperdebatkan kurikulum 2013 halal atau haram dan benar atau salah,” kata M. Nuh saat Pemantapan Sosialisasi Kurikulum 2013 di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis (28/3/2013). Yang paling dibutuhkan sekarang adalah saran dan solusi terbaik agar pelaksanaan dari kurikulum 2013 ini dapat berjalan sesuai dengan harapan kita semua.

Jika kita flashback ke belakang, Indonesia pernah mengalami lebih dari sepuluh kali perubahan kurikulum. Setelah tahun 1945 saja, ada sekitar 12 (dua belas) kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia, yaitu Kurikulum 1947, Kurikulum 1952, Rentjana Pelajaran Terurai 1952, Kurikulum 1964, Rentjana Pendidikan 1964, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999, Kurikulum 2004,KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), Kurikulum 2006, dan yang terakhir KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

Menurut penulis, bukan hal yang buruk sebenarnya jika pemerintah terus berupaya memperbaiki kualitas pendidikan melalui perubahan kurikulum. Penulis yakin, hal ini didasari pada riset dan pertimbangan matang semata- mata demi terwujudnya pendidikan Indonesia yang berkualitas. Hal yang sebenarnya menjadi masalah adalah, Siapkah guru-guru kita menerima perubahan kurikulum 2013 ini?

Guru memiliki peran besar di dalam  proses pembelajaran pada setiap pergantian kurikulum. Setidaknya ada empat aspek kompetensi guru yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi pelaksanaan kurikulum 2013. Keempat Kompetensi guru yang dimaksud adalah Kompetensi pedagogi, kompetensi akademik, kompetensi sosial, dan kompetensi manajerial. Kompetensi pedagogi merupakan kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar, guru dituntut untuk menguasai metodologi pembelajaran agar dapat membawa peserta didik dalam proses belajar yang maksimal. Kompetensi akademik (keilmuan), ini juga penting, karena guru sesungguhnya memiliki tugas untuk bisa mencerdaskan peserta didik dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya, jika guru hanya menguasai metode penyampaiannya tanpa kemampuan akademik yang menjadi tugas utamanya, maka peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan apa-apa. Guru harus juga bisa dipastikan memiliki kompetensi sosial, karena ia tidak hanya dituntut cerdas dan bisa menyampaikan materi keilmuannya dengan baik, tapi juga dituntut untuk secara sosial memiliki komptensi yang memadai. Apa jadinya seorang guru yang asosial, baik terhadap teman sejawat, peserta didik maupun lingkungannya. Kompetensi yang terakhir adalah kompetensi manajerial, pada diri gurulah sesungguhnya terdapat teladan, yang diharapkan dapat dicontoh oleh peserta didiknya.

Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan dapat menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan. Kesiapan guru sangat penting, karena dalam tujuan kurikulum 2013, diantaranya mendorong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan- mempresentasikan, apa yang mereka peroleh setelah menerima materi pembelajaran. Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Disinilah guru berperan besar didalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip terhadap perubahan, karena guru merupakan “Juru Kunci” dari segala perubahan.

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png 0 0 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-16 09:22:482013-05-16 09:22:48GURU, “JURU KUNCI” PERUBAHAN

LSBO GELAR BEDAH BUKU RINA RATIH

14/05/2013/by HUMAS

Foto Bedah Buku Rina RatihLembaga Seni Budaya dan Olahraga PP Muhammadiyah menggelar acara Forum Sastra Indonesia # 22 dengan mengangkat tema “Sastra Anak dalam Cerita Anak Puteri Emas dan Burung Ajaib karya Rina Ratih”, Rabu (8/5) di Ruang Hall Kampus 2 UAD. Hadir sebagai pembicara Dr. Wiyatmi, M.Hum., dosen Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Yogyakarta, serta moderator Latief S. Nugroho. Dalam kesempatan itu pula, Teater JAB menampilkan pentas musikalisasi puisi yang cukup menadapat antusiasme dari para hadirin.

Dalam sambutannya, Dr Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum. atau akrab disapa Rina Ratih, mengaku cukup senang atas kehadiran para mahasiswa PBSI dalam acara bedah buku tersebut. “Saya sampaikan ucapan terimakasih atas kesediaan sahabat saya, Bu Wiyatmi yang telah berkenan untuk membedah buku saya ini,” ujar dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UAD.

“Kehadiran novel Puteri Emas dan Burung Ajaib ini patut mendapat sambutan karena dia (Rina Ratih) menunjukkan pada kita semua bahwa kita tetap dapat kreatif berkarya di sela-sela kegiatan sekolah (studi S-3), pekerjaan akademis, dan pekerjaan rumah yang seabrek,” ujar Wiyatmi, yang bersama-sama sahabatnya, Rina Ratih menempuh studi S-3 di FIB UGM. “Beginilah mungkin sosok seorang feminis liberal, setara dan seimbang di ranah publik dan domestik,” tambahnya. [sdy]

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png 0 0 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-14 18:02:292013-05-24 10:37:55LSBO GELAR BEDAH BUKU RINA RATIH

PBI FKIP UAD MENDAPAT KUNJUNGAN DARI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

11/05/2013/by HUMAS

Foto Kunjungan UNMUH JEMBERProgram Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan (FKIP UAD) Yogyakarta mendapat kunjungan dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember), Senin (6/5). Kunjungan tersebut merupakan bentuk kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unmuh Jember.

Rombongan KKL PBI FKIP Unmuh Jember terdiri atas 35 orang mahasiswa dan satu orang dosen pendamping. Dalam sambutannya, Isnaedi, S.S., M.Pd., selaku dosen pendamping KKL PBI FKIP Unmuh Jember mengatakan, “Kegiatan ini bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa tentang pembelajaran bahasa Inggris dan pengembangan kegiatan kemahasiswaan yang telah/sedang dilaksanakan di PBI UAD.”

Sementara itu, dalam sambutannya, Kaprodi PBI FKIP UAD R. Muhammad Ali, S.S., M.Pd., menyampaikan rasa terimakasih kepada rombongan KKL PBI FKIP Unmuh Jember yang telah berkenan datang ke PBI FKIP UAD Yogyakarta. “Semoga kunjungan ini sesuai dengan tujuan kegiatan ini, selain juga dapat mempererat tali silaturahim antarperguruan tinggi Muhammadiyah,” paparnya.

Hadir pula beberapa dosen PBI FKIP UAD, antara lain, Tri Rini Widiarti, S.Pd., M.Hum., Muhammad Saeful Effendi, S.Pd., Drs. Japen Sarage, M.A., dan Soviyah, S.Pd. [sdy]

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Kunjungan-UNMUH-JEMBER.jpg 500 750 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-11 11:39:552013-05-24 10:30:14PBI FKIP UAD MENDAPAT KUNJUNGAN DARI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

FKIP UAD MENDAPAT KUNJUNGAN DARI NAKHON PATHOM RAJABHAT UNIVERSITY THAILAND

11/05/2013/by HUMAS

Foto Kunjungan NPRU ThailandFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta mendapat kunjungan dari Nakhon Pathom Rajabhat University (NPRU), Thailand, Senin (29/4). Dalam kesempatan itu, seluruh pimpinan FKIP dan program studi di lingkungan FKIP hadir di Ruang Sidang Kampus 2 UAD. Sementara itu, dari pihak NPRU diwakili oleh Asst. Prof. Dr. Yothin Srisopha selaku Dean of Faculty of Education NPRU yang didampingi oleh 22 orang staf dosen.

Acara kunjungan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama Internasional UAD, Prof. Sarbiran, Ph.D. sekaligus menyampaikan profil Universitas Ahmad Dahlan sebagai salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah di Yogyakarta. Selanjutnya, diselenggarakan acara studium general yang diselenggarakan di kampus 2 dan 3 UAD, serta penyampaian profil institusi (FKIP UAD) oleh Dekan FKIP Dra. Trikinasih Handayani, M.Si.

Dalam acara tersebut, pihak FKIP UAD akan menjalin kerjasama dengan pihak Faculty of Education NPRU dalam bidang student and lecturer exchange, publikasi jurnal ilmiah, dan joint seminar international. Acara itu ditutup dengan penukaran cinderamata antara pihak FKIP UAD dengan NPRU, serta foto bersama.[sdy]

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Kunjungan-NPRU-Thailand.jpg 500 752 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2013-05-11 11:38:202013-05-24 10:28:34FKIP UAD MENDAPAT KUNJUNGAN DARI NAKHON PATHOM RAJABHAT UNIVERSITY THAILAND

Kebudayaan Akan Dimasukkan ke Kurikulum

27/10/2011/by HUMAS

ilustrasi

Wiendu Nuryanti, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, akan memasukkan kebudayaan yang membangun karakter bangsa ke kurikulum pendidikan. Katanya, selama ini muatan kebudayaan masih sangat minim dalam kegiatan pendidikan. Windu  menegaskan itu seusai bertemu Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta, Rabu (26/10/2011). Demikian seperti ditulis laman Kompas dot com (27/10/2011).

“Minimnya akses muatan kebudayaan dalam kegiatan pendidikan tampak dari tidak adanya pilihan dalam pelajaran untuk mengambil mata pelajaran bahasa Batak dan Jawa. Begitu pula dalam ekstrakurikuler untuk menari juga belum disediakan di semua sekolah,” kata Windu. Read more

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png 0 0 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2011-10-27 14:08:402011-10-27 14:09:10Kebudayaan Akan Dimasukkan ke Kurikulum

SBI Menghamburkan Uang Negara

27/10/2011/2 Comments/by HUMAS

ilustrasi

Sekolah-sekolah pemerintah yang berlabel SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) dianggap telah menghamburkan uang negara. Biaya APBN bagi SBI jauh di atas sekolah berstandar nasional.

Laman berita DetikNews (27/10/2011) mengutip pernyataan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA). Dikatakan bahwa alokasi anggaran tahun 2012 bagi sekolah berstandar internasional sebesar 242 miliar rupiah dan sekolah berstandar nasional sebesar 108 miliar rupiah. Read more

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png 0 0 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2011-10-27 13:41:432013-05-12 22:16:19SBI Menghamburkan Uang Negara

Wajib Belajar 12 Tahun Menuai Kritik

14/10/2011/by HUMAS

Kamis, 06 Oktober 2011 08:55 WIB

gambar dari Google

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rencana Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menyelenggarakan program Wajib Belajar 12 tahun hingga SMA mengundang kritik. Mantan ketua dewan pendidikan Jawa Timur Daniel M Rosyid menilai sangat tidak tepat Kemendiknas merancang program tersebut.

Meski pada 2011 direncanakan alokasi dana pendidikan mencapai Rp 286,6 triliun atau 20,2 persen dari APBN. Namun jumlah tersebut cukup terbatas jika dibandingkan dengan jumlah puluhan juta siswa. Read more

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/anak-sd.jpg 260 330 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2011-10-14 12:58:332011-10-14 12:59:11Wajib Belajar 12 Tahun Menuai Kritik

Khalifah Umar Menggaji Guru 33 Juta per Bulan

10/09/2011/by HUMAS

ilustrasi dinar

Umar ibn Khattab radhiallahu ‘anhu memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan. Pada masanya, ia antusias dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi generasi Muslim. Nurman Kholis, peneliti Pulitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, menyatakan salah satu langkah yang diambil Khalifah Umar ialah menetapkan gaji bagi setiap pengajar sebanyak 15 dinar setiap bulan. Pernyataan itu disampaikan Kholis di laman Wakala Induk Nusantara. Read more

https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png 0 0 HUMAS https://fkip.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-fkip.png HUMAS2011-09-10 04:05:442018-03-13 10:21:55Khalifah Umar Menggaji Guru 33 Juta per Bulan
Page 42 of 43«‹40414243›

Cari

FKIP UAD

Kampus 4 (Kampus Utama)

Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Ahmad Yani (Ringroad Selatan) Tamanan Banguntapan Bantul Yogyakarta 55166
Telepon : (0274) 563515, 511830, 379418, 371120 Ext.
Telepon : –
Faximille : 0274-564604
Email : info[at]fkip.uad.ac.id

Informasi Tentang

Universitas Ahmad dahlan

Portal Akademik

Calon Mahasiswa

Jadwal Kuliah

Kuliah Online

Journal @UAD

Digital Library

Repository

Conference @UAD

Statistik Pengunjung

  • 861351Total visitors:
  • 382Visitors today:
  • 7843Visitors per month:
  • 408Visitors per day:
  • 6Visitors currently online:

Daftar di UAD dan kembangkan potensimu dengan banyak program yang bisa dipilih untuk calon mahasiswa

Informasi PMB
Universitas Ahmad Dahlan

Telp. (0274) 563515
Hotline PMB
S1 – 0853-8500-1960
S2 – 0878-3827-1960

Scroll to top