Kebudayaan Akan Dimasukkan ke Kurikulum
Wiendu Nuryanti, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, akan memasukkan kebudayaan yang membangun karakter bangsa ke kurikulum pendidikan. Katanya, selama ini muatan kebudayaan masih sangat minim dalam kegiatan pendidikan. Windu menegaskan itu seusai bertemu Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di Yogyakarta, Rabu (26/10/2011). Demikian seperti ditulis laman Kompas dot com (27/10/2011).
“Minimnya akses muatan kebudayaan dalam kegiatan pendidikan tampak dari tidak adanya pilihan dalam pelajaran untuk mengambil mata pelajaran bahasa Batak dan Jawa. Begitu pula dalam ekstrakurikuler untuk menari juga belum disediakan di semua sekolah,” kata Windu.
Lebih lanjut, Windu juga menyatakan, “Jika kebudayaan masuk ke kurikulum harus bersinergi dengan pendidikan. Kebudayaan dalam hal ini berarti nilai dan peradaban untuk membangun karakter bangsa dan manusia berkarakter.”
Menurut Windu, untuk mewujudkan itu, maka perlu diupayakan payung Undang-Undang Kebudayaan termasuk cetak biru pembangunan kebudayaan yang mengatur kebijakan, strategi, dan program pembangunan kebudayaan 5 tahun ke depan.
Windu berharap bahwa jika kebudayaan masuk ke kurikulum maka kekuatan lokal akan menjadi kian kuat.
“Saya berharap cetak biru pembangunan kebudayaan 2012 sudah bisa masuk ke direktorat pendidikan. Nanti jika kebudayaan masuk dalam kurikulum, kekuatan lokal akan tumbuh subur,” tegas Windu. (*)